Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dokumen Jonhy
JALAN RUSAK PARAH - Jenazah bayi perempuan asal Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diangkut pakai sepeda motor karena kondisi jalan menuju rumah duka rusak parah dan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Keluarga tak mampu sewa ambulans Rp 1,6 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor.

Jenazah bayi perempuan itu berasal dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga terpaksa mengangkut peti jenazah pakai sepeda motor karena jalan rusak parah.

Di mana lokasi menuju rumah duka juga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

Jenazah bayi tersebut adalah anak pasangan suami istri, Yohanes Kunua dan Ovi Marlin Kunua.

"Mayatnya dibawa dari Kota Kupang menuju rumahnya di Kabupaten Kupang," kata Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, Jumat (28/2/2025) malam, melansir dari Kompas.com.

Ambrosius menuturkan, awalnya pada Senin (24/2/2025) lalu, Ovi Marlin yang hendak melahirkan dirujuk dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Naikliu menggunakan mobil dobel gardan (berpenggerak empat roda).

Mobil itu milik warga bernama Ama Roda yang disewa oleh keluarga Ovi Marlin dengan biaya Rp 2 juta untuk sekali antar.

Mobil pun berangkat pukul 11.00 Wita dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, pada pukul 17.00 Wita.

Kemudian, pada Selasa (25/2/2025), Ovi Marlin dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang.

"Dia melahirkan di RSU WZ Johannes pada Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita," kata Ambrosius.

Baca juga: Warga Terpaksa Tandu Jenazah Sarti 6 Km karena Jalan Rusak dan Becek, Kades: Ambulans Tidak Mampu

 

Namun, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal dunia.

Dokter menyebut, bayi itu sudah meninggal saat berada dalam kandungan.

Selanjutnya, pada Kamis (27/2/2025) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah dibawa dari RSU WZ Johannes menggunakan mobil pikap dengan biaya sewa Rp 800 ribu.

"Awalnya keluarga niat mau pakai ambulans, tapi tarifnya Rp 1,6 juta, sehingga dari pihak keluarga tidak sanggup, sehingga menggunakan pikap dengan biaya Rp 800 ribu," ungkap Ambrosius.

Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.

Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.

Baca juga: Kades Minta Maaf Warga Terjang Banjir Parah untuk Makamkan Jenazah: Desa Kami Tidak Baik-baik Saja

Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).

Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.

Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.

Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.

Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.

Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo. 

Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 - 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.

"Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain," paparnya.

Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.

50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.

Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.

Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.

"Kami berharap berdoa yang terbaik, satu, jangan sampai curah hujan tinggi, kedua naudzubillah jangan sampai ada orang meninggal kami tidak bsa melakukan pemakaman posisinya banjir," imbuhnya.

Sementara itu, jenazah yang dimakamkan dalam video viral adalah warga bernama Martawi.

Warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.

Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di media sosial.

Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. 

Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala.

Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved