Hikmah Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa, Berorientasi Husnul Khatimah
Jiwa akan sehat dan terpelihara kalau kita terbiasa berpikir sehat, proaktif, dan berorientasi kepada husnul khatimah.
Apa yang ada di dalam konsep dan perencanaan itulah yang menjadi kenyataan.
Satau set antara niat dan perbuatan sesungguhnya itulah jalan lurus (shirath al-mustaqim).
Perbuatan yang tidak sesuai dengan niat semula boleh jadi disebut jalan yang dimurkai Tuhan (al-magdhub) atau jalan sesat (al-dhalin).
Keselarasan antara blue print (ciptaan pertama) dengan perbuatan (ciptaan kedua) membutuhkan kepemimpinan dan manajemen.
Manajmen dimaksudkan di sini tidak lain adalah adalah mengerjakan hal-hal yang baik dan benar secara konsisten.
Melakukan pebuatan baik dan benar secara konsisten sesungguhnya juga memerlukan manajemen kalbu, yaitu pengelolaan kalbu secara baik dan benar.
Caranya tentunya bagi umat beragama ialah konsisten mengukuti tuntunan ajaran agama secara telaten.
Untuk mencapai husnul khatimah di dalam urusan duniawi kita maka diperlukan penetapan sasaran-sasaran atau tujuan program yang bisa dicapai yang dapat dicapai.
Kita tidak boleh melupakan sasaran-sasaran tersebut. Sesederhana apapun suatu tujuan tetap kita tidak boleh melupakannya. Karena itu, jangan pernah tidak menghargai hal-hal yang kecil dan sederhana dalam hidup ini, karena kebanyakan yang menggagalkan hidup seseorang bukan hal besar tetapi hal-hal kecil.
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/HIKMAH-RAMADAN-Menteri-Agama-RI-KH-Nasaruddin-Umar-dalam-artikel.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.