Tips dan trik
Cara Bedakan SMS OTP Asli atau Palsu Bagi Pengguna M-Banking Agar Tak Tertipu, Cermati Tautannya
Baru-baru ini ramai dibicarakan penipuan menggunakan modus nomor OTP untuk para pengguna M-Banking, begini cara membedakan keasliannya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Modus penipuan SMS OTP menggunakan fake BTS belakangan marak terjadi.
Modus penipuan ini terutama menyerang para pengguna M-Banking.
Beberapa kasusnya terjadi di masyarakat.
Agar lebih awas dengan kondisi tersebut, berikut cara mengenali modus penipuan SMS OTP yang menyerang para pengguna M-Banking.
Mengenali modus penipuan SMS OTP menggunakan fake BTS penting untuk diketahui masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat secara sadar bisa mencegah terjadinya tindak phising.
Phishing adalah kejahatan siber yang dilakukan dengan cara mengelabui pengguna untuk memberikan informasi pribadi dari akun m-banking atau akun keuangan mereka.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, modus penipuan SMS OTP memanfaatkan kemiripan nomor pengirim dengan nomor asli bank.
"Para pelaku biasanya menggunakan teknik spoofing untuk membuat nomor yang tampil di layar ponsel korban terlihat seolah-olah berasal dari institusi keuangan yang sah," kata dia.
Dikutip dari Kompas.com (2023), teknik spoofing adalah metode yang digunakan untuk memperoleh akses secara tidak sah ke suatu sistem informasi.
Baca juga: Fakta Menarik Kasus Curi Motor Modus Dukun di Ponorogo, Pelaku Pria Bawa Kabur Kekasih dari Rumah
Dalam beberapa kasus, Pratama berkata, oknum penipu berhasil menyisipkan pesan palsu ke dalam pesan SMS yang sebelumnya memang berasal dari bank sehingga semakin sulit untuk dibedakan.
Adapun isi pesannya biasanya mencakup peringatan adanya transaksi mencurigakan, instruksi untuk memperbarui data akun, atau permintaan verifikasi dengan alasan keamanan
"SMS ini sering kali menyertakan tautan yang mengarah ke situs phishing yang dirancang menyerupai halaman login resmi bank," ungkap Pratama.

Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengungkap hasil investigasi awal yang dilakukannya terkait maraknya aksi penipuan SMS OTP menggunakan teknik fake BTS.
Dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), laporan hasil investigasi awal menemukan adanya indikasi kuat penggunaan perangkat BTS ilegal di sejumlah lokasi.
Sinyal radio yang dipancarkan perangkat fake BTS itu terdeteksi beroperasi pada frekuensi milik salah satu operator.
Akan tetapi, operator tersebut tidak terdaftar sebagai BTS resmi dalam jaringan.
Hal ini mengonfirmasi bahwa SMS penipuan tersebut dikirim melalui infrastruktur telekomunikasi ilegal di luar ken
Baca juga: Negara Rugi Rp300 Juta karena Warga Bojonegoro, Rupanya Jual Pupuk Subsidi Ilegal hingga Stok Langka
Penipuan berkedok SMS OTP yang disebarkan menggunakan metode fake BTS atau BTS palsu marak terjadi di kalangan masyarakat.
Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, menyampaikan modus penipuan ini bertujuan untuk membobol akun m-banking korban.
Pelaku menggunakan teknik fake BTS sehingga dapat menyadap SMS OTP sebelum dikirimkan ke pengguna.
SMS OTP itu akan diedit terlebih dulu untuk kemudian dikirim ke korban penipuan.
Sayangnya, metode ini membuat pelaku dapat mengirimkan SMS OTP dari nomor yang sama oleh pihak bank atau operator resmi.
Alfons mengatakan, membedakan pengirim SMS OTP asli dan palsu bukan hal yang mudah.
"Membedakan SMS OTP palsu dari fake BTS ini sulit karena mereka bisa mengubah nomor sender sama dengan nomor asli bank yang mengirimkan SMS OTP," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/3/2025).
Lantas, bagaimana cara membedakan SMS OTP asli dan palsu?
Baca juga: Marak Penipuan Modus Isi Top Up Dompet Digital, Polrestabes Surabaya Imbau Masyarakat Segera Lapor
Menurut Alfons, tak ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari praktek modus penipuan menggunakan SMS OTP ini.
"Yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi adalah mereka akan menggiring korbannya ke situs phising guna memasukkan kredensial banking," kata dia.
Senada dengan Alfons, Direktur Riset Keamanan Siber (CISSREC) Pratama Persada juga menyampaikan bahwa untuk membedakan SMS OTP asli dan palsu merupakan tantangan tersendiri, terutama bagi pengguna yang kurang waspada.
Meski demikian, dia menyampaikan ada beberapa ciri-ciri yang dapat diperhatikan untuk mengenali SMS OTP asli dari bank atau penipuan.
Berikut cara membedakan SMS OTP asli dan palsu menurut Pratama:
1. Bank tidak menyertakan tautan dalam SMS OTP
Pratama mengatakan, bank biasanya tidak pernah menyertakan tautan dalam SMS OTP yang mereka kirimkan.
"OTP hanya berfungsi sebagai kode verifikasi, bukan sebagai instruksi untuk mengakses layanan tertentu," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/3/2025).
2. Cek nama pengirim SMS OTP
Cara berikutnya untuk membedakan SMS OTP asli dan palsu adalah dengan mengecek pengirimnya.
Menurut Pratama, bank umumnya mengirimkan SMS OTP melalui layanan resmi dengan nama pengirim (sender ID), bukan berupa nomor acak.
3. Bahasa dan format SMS OTP
Masyarakat juga harus jeli melihat bahasan dan format yang tertulis di SMS OTP untuk membedakan apakah pesan itu asli atau palsu.
"SMS OTP palsu sering kali mengandung kesalahan ketik, tata bahasa yang janggal, atau nada mendesak yang berlebihan untuk memaksa korban bertindak tanpa berpikir panjang," jelas Pratama.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Modus penipuan SMS OTP
pengguna M-Banking
fake BTS
teknik spoofing
Ditjen Infrastruktur Digital (DJID)
berita viral
TribunJatim.com
M-Banking Bisa Terkuras Cuma Gegara Pakai WA, Kenali Ciri-ciri Modus Sniffing, Waspadai Kurir Paket |
![]() |
---|
Hati-Hati Sebelum Membeli! Ketahui 7 Tips Belanja Online dengan Aman Agar Terhindar dari Penipuan |
![]() |
---|
Ikuti 8 Tips Ini Biar Bisa Beli Rumah Idaman di Usia Muda: Tentukan Budget, Kaum Milenial Harus Tahu |
![]() |
---|
8 Aktivitas Ini Bisa Picu Pemanasan Global dan Berkontribusi Pada Kenaikan Suhu Ekstrem di Indonesia |
![]() |
---|
Waspada Cuaca Panas di Asia Termasuk Indonesia, Simak Tips Aman & Nyaman Beraktivitas di Luar Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.