Khofifah Ajukan Penyiapan 40 Sekolah Rakyat untuk Keluarga Miskin di Jatim, Total Anggaran Rp 4 T
Gubernur Khofifah mengajukan penyiapan 40 sekolah rakyat untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem di Jatim, total anggaran Rp 4 triliun.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajukan penyiapan 40 sekolah rakyat untuk mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto.
Sebanyak 40 sekolah tersebut rencananya dibangun secara gotong-royong bersama 38 pemerintah kabupaten/kota dan dua lainnya oleh Pemprov Jatim.
“Hal ini sesuai arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) agar menyiapkan sekolah untuk anak-anak yang berasal dari kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem,” kata Khofifah, Rabu (5/3/2025).
Format sekolah rakyat ini berupa boarding school yang khusus diperuntukkan anak-anak keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem.
Dengan tujuan agar anak-anak tersebut memiliki keberlanjutan dalam pembelajaran atau tidak putus sekolah atau drop out.
Serta, untuk memperkuat pembentukan karakternya sehingga lebih terpadu.
Untuk sekolah rakyat ini, daerah diminta menyiapkan lahannya, dan pemerintah akan menyiapkan anggarannya.
Kira-kira satu unit sekolah anggarannya Rp 100 miliar.
"Kami berharap Jatim dapat kuota 40 sekolah, yakni 38 kabupaten/kota dan dua untuk provinsi. Misalnya kita bisa mendapatkan kuota 40, dengan anggaran satu sekolah Rp 100 miliar, maka ada uang beredar sekitar Rp 4 triliun. Artinya, keberadaan sekolah ini juga memberikan multiplier effect karena kita bisa merekrut banyak tenaga kerja,” lanjut dia.
Dengan konsep boarding school, diyakini Gubernur Khofifah bisa menyerap tenaga kerja, baik untuk tenaga pendidik, pengelola asrama, penyedia makanan, hingga memberikan efek ekonomi pada lingkungan sekitar sekolah.
Baca juga: Khofifah Minta Bupati di Jatim Siapkan Lahan 5 Hektare untuk Sekolah Rakyat bagi Keluarga Miskin
"Inilah yang kita sebut bisa memberikan multiplier effect. Dalam waktu dekat bisa menyerap tenaga kerja, dan dalam jangka panjang, kita bisa mendorong peningkatan kualitas SDM dan IPM di daerah tersebut. Termasuk menyiapkan generasi emas pada era Indonesia Emas 2045," kata dia.
Untuk itu, rencananya pada 9 Maret 2025, Gubernur Khofifah akan mengadakan rakor yang mengundang Menteri Sosial, Menteri ATR/BPN serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama seluruh bupati/wali kota dan kepala Bappeda untuk membahas detail terkait rencana ini.
"Pak Mensos ini karena arahan dari pak presiden, sekolah rakyat ini ditangani Kemensos, Kemudian dengan Menteri ATR/BPN terkait koordinasi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) untuk kepastian hukum termasuk bagi investor,” kata dia.
“Kemudian juga kami berencana mengundang pak Mendes kaitan supaya terkonfirmasi kepala desa ini biar konfirmasi, sebetulnya dana desa yang turun peruntukannya untuk apa saja dan teknis koperasi desa bagaimana detailnya,” imbuh Khofifah.
Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
Presiden RI Prabowo Subianto
Saifullah Yusuf
Sekolah Rakyat
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
JATIM TERPOPULER: Motif Pembunuhan Wanita Ojol Terbungkus Kardus - Musrika Ngotot Buang Mbah Nortaji |
![]() |
---|
Tampang Bu Kades Senyum Lebar Meski Jadi Tersangka Korupsi Rp 500 Juta, Bangunan Posyandu Dijual |
![]() |
---|
Dua Motor di Kos Mojokerto Raib dalam Semalam, Aksi Kawanan Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Si Jago Merah Melalap Dua Ruko di Pasar Mungkung Nganjuk, Pemilik Rugi Ratusan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Tak Hanya Papua, Wapres Gibran juga Siap Jika Ditempatkan di IKN: Menunggu Perintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.