Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jumlah Target Serapan Beras dari Bulog Bojonegoro, Segini Harga Pembelian Pemerintah Gabah Petani

Perum Bulog Kantor Cabang Bojonegoro menargetkan serapan 60 ribu ton beras di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. 

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MISBAHUL MUNIR
SWASEMBADA PANGAN - Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja mengungkapkan terget serapan 60 ribu ton beras di wilayah kerjanya, Senin (10/3/2025).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Perum Bulog Kantor Cabang Bojonegoro menargetkan serapan 60 ribu ton beras di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro

Target ini untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan. Bulog Bojonegoro bakal menyerap gabah langsung dari petani.

Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja mengungkapkan memasuki masa panen musim tanam pertama (MT1) yakni sejak akhir Januari hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 4500 ton gabah dari petani. Sementara untuk penyerapan beras 2200 ton.

Jumlah ini, kata Fedian masih akan terus bertambah menyusul puncak panen raya yang diproyeksi terjadi pada akhir bulan Maret ini.

Baca juga: Pamit Mancing di Sungai, Pilu Bocah Bojonegoro Saksikan 2 Temannya Tewas Terseret Arus

"Untuk serapan sementara di wilayah kerja Bulog Bojonegoro menargetkan serapan 60 ribu ton beras," kata Ferdian, Senin (10/3/2025).

Ferdian menyakini pihaknya mampu memenuhi target untuk serapan tersebut. Mengingat wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan adalah daerah produsen pangan.

"Dalam sehari saja kita menyerap 450 ton setara gabah, beras. Dan terus bertambah seiring mendekati puncak panen raya," tambahnya.

Baca juga: Kebakaran di Bojonegoro Jelang Sahur, Gudang Pembuatan Triplek Ludes Terbakar, Segini Kerugiannya

Sementara itu, Ferdian menjelaskan semua gabah petani tidak boleh dibeli dibawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6500. Hal ini untuk mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf perekonomian para petani di Indonesia.

Bulog juga menggandeng Babinsa TNI di tingkat desa untuk bersama-sama mengawasi oknum nakal yang membeli gabah petani dengan harga dibawah HPP Rp6500.

"Bilamana ditawar oleh pihak swasta baik tengkulak atau yang lainnya di bawah harga Rp6500 silahkan kontak Bulog," tegasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved