Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sempat Rp40 Ribu, Harga Bawang Merah di Jember Naik Lagi pada Awal Ramadan

Harga Bawang Merah di pasar tradisional Jember, Jawa Timur naik drastis di pekan pertama Ramadan 1446 Hijriyah. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
BAWANG MERAH MAHAL: Aktifitas pedangan di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, Sabtu (10/3/2025) Harga Bawang Merah di Pasar Tanjung Jember naik di awal Ramadan tahun ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Harga bawang merah di pasar tradisional Jember, Jawa Timur naik drastis di pekan pertama Ramadan 1446 Hijriyah. 

di Pasar Tanjung Jember misalnya, para pedagang menjual komiditas ini Rp 50 ribu per kilogram. Harga tersebut sudah bertahan selama dua hari ini. 

"Yang naik sekarang bawang merah, biasanya Rp 35 ribu sekarang Rp 50 ribu, untuk harga hari ini," kata Katiyem, Pedagang di Pasar Tanjung Jember, Senin(10/3/2025). 

Menurutnya, naiknya lumayan tinggi, lusa harganya masih Rp 40 ribu, besoknya lonjakannya meroket menjadi Rp 50 ribu. 

"Pemicunya kenaikan harga ini , adanya kekosongan barang dari tengkulak karena bawang mereh rata-rata dari luar Kabupaten Jember," ucap Katiyem. 

Katiyem mengaku memperoleh komoditas ini dari Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo. Sementara tengkulak dari Malang, kehabisan stok. 

"Meskipun mahal, untungnya stoknya masih ada walaupun tidak banyak jumlahnya tetapi ada," ulasnya. 

Baca juga: Harga Minyak Curah dan Bawang Merah hingga Daging Ayam Naik di Pasar Baru Gresik

Komoditas lain yang sekarang mahal pada bulan puasa, kata Katiyem, cabai merah sret Rp 80 ribu dan tomat senilai Rp 12 ribu per kilonya. 

"Bawang Putih Rp 40 ribu, tidak naik. Kalau harga cabai ini sebetulnya relatif turun, karena hari pertama dan kedua harganya sempat Rp 140 ribu, cuma dua hari saja harga segitu," imbuhnya

Sementara itu, Ratna warga Tegal besar Kaliwates Jember mengaku pusing, karena pada Ramadan bumbu dapur mulai naik, khususnya untuk pembuatan sambel. 

"Bingung cara membagi uangnya untuk beli apa saja. Makan nggak pakai sambel nggak enak. Kalau pakai sambel, bahan-bahan sambelnya naik, " keluhnya. 

Pembeli di Pasar Tanjung Jember ini mengaku harus berhemat betul, ditengah mahalnya bahan bumbu dapur, yang penting seluruh keluarga bisa makan dengan lauk cukup. 

"Biasanya membeli ayam sekilo sekarang setengah kilo, karena uangnya digunakan untuk kebutuhan lain. Kalau mepet pun terkadang hanya lauk tahu tempe saja," jlentrehnya. 

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved