Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Satria yang Viral Puasa di Kutub Utara, Jeda Sahur dan Berbuka Cuma Satu Jam: Kayak Gak Puasa

Inilah cerita warga Indonesia puasa di kutub utara. Pengalamannya berpuasa di kutub utara menjadi sorotan hingga viral

Instagram/@lalusatriamalaca
Tangkapan layar dari unggahan Lalu Satria Malaca pada 17 Desember 2024 tentang waktu puasa 1 jam yang dijalaninya di Murmansk, Rusia. Satria mengungkapkan saat musim dingin, siang di Murmansk berlangsung sangat sebentar. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita warga Indonesia puasa di kutub utara.

Pengalamannya berpuasa di kutub utara menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Sosok warga tersebut ialah Lalu Satria Malaca.

Satria berprofesi sebagai pemimpin wisata (tour leader).

Diketahui Satria menjalani ibadah puasa di Murmansk, Rusia.

Kota yang terletak dekat dengan Kutub Utara ini memiliki durasi puasa sangat singkat saat musim dingin.

Baca juga: Sosok Artis Senior Curhat Takut Meninggal, Ingin Lihat Anak-anaknya Menikah: Semoga Umur Panjang

Hanya sekitar satu jam antara sahur dan berbuka.

Satria mengungkapkan saat musim dingin, siang di Murmansk berlangsung sangat sebentar.

Bahkan pada periode tertentu matahari tidak terbit sama sekali.

"Kalau di sana musim dingin, ada yang namanya polar night, jadi matahari sama sekali tidak terbit. Jam 11 atau jam 12 siang itu masih gelap," ujar Satria saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

Melihat fenomena ini, Satria mengajak tamu-tamu wisatanya untuk mencoba berpuasa sunnah di Murmansk.

Hasilnya, jeda antara waktu Subuh dan Maghrib yang menentukan sahur dan berbuka hanya berlangsung sekitar satu jam.

Tangkapan layar dari unggahan Lalu Satria Malaca pada 17 Desember 2024 tentang waktu puasa 1 jam yang dijalaninya di Murmansk, Rusia.
Tangkapan layar dari unggahan Lalu Satria Malaca pada 17 Desember 2024 tentang waktu puasa 1 jam yang dijalaninya di Murmansk, Rusia. (INSTAGRAM @lalusatriamalaca)

"Kaya enggak puasa, cuma sejam doang," ujarnya sambil bercanda, menambahkan bahwa tak ada kesulitan menjalani puasa di sana karena durasinya sangat singkat.

Namun, Satria menekankan kondisi ini hanya terjadi di musim dingin.

Sebaliknya, saat musim panas, matahari hampir tidak pernah terbenam, sehingga waktu puasa bisa mencapai 23 jam.

"Kalau musim panas, justru enggak ada malamnya, siang terus. Jadi jam 12 malam pun masih terang," jelasnya.

Fenomena ini, menurutnya, tidak hanya terjadi di Murmansk, tetapi juga di kota-kota lain di lingkar Kutub Utara seperti Tromso di Norwegia, Lapland di Finlandia, Islandia, dan Alaska di Amerika Serikat.

"Waktu ibadah di sini sangat fluktuatif. Besok dan hari ini bisa sangat berbeda tergantung posisi matahari," tambahnya.

Baca juga: Sosok Paramitha Widya Kusuma, Bupati Brebes Viral usai Lantik Suami Jadi Ketua PKK: Laki-laki Bisa

Satria juga memprediksi dalam beberapa tahun ke depan, Ramadan bisa jatuh pada Desember, memungkinkan umat Muslim untuk mencoba berpuasa penuh dengan durasi yang sangat singkat di Murmansk.

Sementara itu, bagi yang ingin merasakan tantangan puasa hampir seharian, bisa menjadwalkan perjalanan pada bulan Juli saat waktu antara Subuh dan Maghrib mencapai 23 jam.

Pengalaman unik Satria membuat video di akun media sosialnya viral.

Hingga Kamis (13/3/2025) telah mendapat 7,4 juta views dan 506.000 likes sejak diunggah di Instagram pada 17 Desember 2024.

Selain fenomena durasi puasa yang unik, Murmansk juga dikenal sebagai destinasi populer bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan aurora.

Hal ini menjadikan kota tersebut semakin menarik bagi para pelancong, termasuk mereka yang ingin merasakan pengalaman berpuasa tak biasa.

Baca juga: Aliran Sesat Ajak Pengikut Naik Haji ke Gunung dan Dilarang Bangun Rumah, Sosok Pemimpinnya Wanita

Sementara itu, penyanyi Rossa buka warung makan di bulan Ramadan 2025.

Rossa mengungkapkan alasan menu buka puasa cuma Rp 2000 di warung makannya.

Penyanyi Rossa berbagi cerita tentang warung makan yang ia dirikan di Sumedang, Jawa Barat.

Warung makan tersebut bernama Warung Sawios dan berkomitmen untuk memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkan serta mendukung pengusaha lokal.

Salah satu bentuk kepedulian Rossa adalah dengan menyediakan menu buka puasa seharga Rp 2.000.

Rossa menjelaskan salah satu menu buka puasa yang disajikan di Warung Sawios dijual dengan harga Rp 2.000.

Hal ini merupakan bagian dari rasa kepeduliannya untuk berbagi selama bulan Ramadan.

“Aku ingin banyak bermanfaat. Kebetulan aku dan teman-teman di kampung halaman, di Sumedang, mendirikan Warung Sawios,” kata Rossa saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Biasanya harga menu buka puasa itu Rp 15.000, tapi kita jual cuma Rp 2.000. Jadi memang setiap hari selama bulan puasa, insya Allah tahun ini kita melakukan hal yang sama,” tambah Rossa.

Rossa juga mengungkap alasan di balik penetapan harga Rp 2.000 untuk menu buka puasa di warungnya.

“Kenapa harus bayar? Karena mereka juga merasa bukan sekadar meminta, tapi tetap berkontribusi,” ucap Rossa.

Ia menjelaskan bahwa uang yang terkumpul dari hasil penjualan akan digunakan untuk membeli bahan baku dan memasak makanan untuk keesokan harinya.

“Uang yang terkumpul ditampung untuk membuat makanan lagi keesokan harinya. Kita belikan bahan baku dan masak untuk besoknya,” tambahnya.

Inisiatif Rossa melalui Warung Sawios mendapat respons positif dari orang-orang terdekatnya.

Ia berharap kegiatan berbagi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk melakukan hal serupa.

“Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi teman-teman semua. Mumpung di bulan suci, kita bisa berbagi untuk banyak orang,” ucap Rossa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved