Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bidan Gercep Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat usai Pramugari Buat Pengumuman, Selesai 15 Menit

Kisah penumpang melahirkan di pesawat ini menjadi perbincangan hingga viral di media sosial. Proses persalinan pun begitu cepat tak sampai 15 menit.

ISTIMEWA/Tribun Pekanbaru
PENUMPANG PESAWAT MELAHIRKAN - Seorang wanita berprofesi sebagai bidan membantu persalinan penumpang yang melahirkan di pesawat. Bidan bernama Tessa Siswina merinding menceritakan kisah tersebut. Pasalnya, pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki, Selasa (11/3/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah penumpang melahirkan di pesawat ini menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Proses persalinan pun begitu cepat tak sampai 15 menit.

Beruntungnya, dalam pesawat tersebut ada seorang wanita berprofesi sebagai bidan.

Bidan tersebut gercep usai pramugari membuat pengumuman bahwa ada penumpang yang akan melahirkan.

Tak pikir lama, bidan tersebut langsung beraksi.

Aksi heroik ini datang dari bidan bernama Tessa Siswina.

Baca juga: Curhat Ibu Trauma ke Puskesmas, Baru Melahirkan Malah Dapat Perlakuan Buruk dari Bidan: Songong

Bidan Tessa berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan membantu persalinan seorang penumpang berinisial RS di dalam pesawat.

Momen mengharukan ini terekam dan tersebar luas di media sosial.

Dikutip dari Tribun Pekanbaru, rekaman itu menunjukkan bagaimana seorang profesional kesehatan mampu memberikan pertolongan di saat yang genting

Saat itu, seorang penumpang yang tengah hamil merasa hendak melahirkan di pesawat.

Situasinya genting, apalagi pesawat rute Pontianak-Surabaya.

Penerbangan ini memerlukan waktu sekitar 1 jam 40 menit.

PENUMPANG PESAWAT MELAHIRKAN - Seorang wanita berprofesi sebagai bidan membantu persalinan penumpang yang melahirkan di pesawat. Bidan bernama Tessa Siswina merinding menceritakan kisah tersebut. Pasalnya, pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki, Selasa (11/3/2025).
PENUMPANG PESAWAT MELAHIRKAN - Seorang wanita berprofesi sebagai bidan membantu persalinan penumpang yang melahirkan di pesawat. Bidan bernama Tessa Siswina merinding menceritakan kisah tersebut. Pasalnya, pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki, Selasa (11/3/2025). (ISTIMEWA/Tribun Pekanbaru)

Di tengah kegentingan itu, tidak mungkin pesawat mendarat untuk menemukan fasilitas kesehatan.

Beruntung, salah satu penumpang di pesawat tersebut merupakan seorang bidan

Tessa yang merupakan dosen di Poltekkes Pontianak, saat itu tengah berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang melahirkan itu. 

Diketahui kejadian penumpang melahirkan di pesawat terbang itu terjadi pada Selasa, (11/3/2025).

Tessa mengisahkan, saat itu pesawat Pontianak-Surabaya yang semula dijadwalkan berangkat jam 07.05 WIB mengalami delay dan berangkat 07.35 WIB.

Awalnya ia yang duduk di seat 15 mengaku tak menyadari apa yang terjadi.

Baca juga: Pasien Kesal Lahiran di Puskesmas Dirawat Bidan Sombong hingga Dibentak, Pihak Puskesmas: itu Wajar

Tak lama berselang, ada pengumuman dari pramugari mencari bidan atau dokter.

Ia pun bertanya kepada penumpang yang berada tepat di belakang seatnya.

"Saya nanya kok heboh, apa ada yang mabok di belakang. Ada pengumuman dicari bidan atau dokter, silakan menghubungi petugas,"

"Tapi tidak dijelaskan untuk apa. Pas nanya ke belakang, katanya ada yang mau lahiran," ujarnya, Rabu (12/3/ 2025). 

Ia pun mengonfirmasi ke pramugari bahwa ia adalah seorang bidan dengan menunjukkan identitas diri.

Tessa pun menghampiri dan melihat si ibu yang sudah di posisi sudah mau lahiran. 

Baca juga: Tangis Haru Bidan Rusmiati Diberi Kunci Motor, Bakal Dipakai untuk Jemput Ibu Hamil atau Bidan Lain

Namun, usia kandungan si ibu masih 33 minggu.

"Pramugari menjelaskan bahwa si ibu mau melahirkan tapi baru 33 minggu," kata Tessa Siswina.

Hal itu membuatnya harus melakukan tindakan medis secepatnya.

Dia meminta para petugas pesawat membantu menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

"Ya udah, saya bilang, kita lahiran di belakang pesawat dengan dialaskan plastik, di situ semua pramugari dan pramugara sigap membantu," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi kelengkapan alat meskipun di pesawat.

Tessa bahkan merasa salut dengan maskapai Citilink, lantaran Citilink mempunyai peralatan untuk pertolongan proses persalinan.

"Sarung tangan sampai untuk gunting tali pusar ada, sangat terbantu sekali. Hanya obat-obatan persalinan aja yang saya cek kurang," ujarnya.

Prosesnya diakui Tessa berlangsung cepat, tepat 08.15 ia berlari ke belakang dan menyiapkan alat.

"Tidak sampai 15 menit sepertinya, pas di ketinggian 35.000 kaki. Jadi agak merinding juga, tapi Alhamdulillah Allah kasi kemudahan, bayinya lahir sehat dan menangis," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved