Mas Pipin Soroti Penyebab Banjir di Kediri Raya, Tekankan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Anggota DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif atau yang akrab disapa Mas Pipin, menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Kediri Raya.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Anggota DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif atau yang akrab disapa Mas Pipin, menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Kediri Raya.
Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada prinsip berkelanjutan dan berkeadilan agar tidak memperburuk kondisi lingkungan.
Hal ini disampaikannya dalam sosialisasi pembangunan infrastruktur di Fave Hotel, Minggu (16/3/2025) sore.
Mas Pipin menilai, salah satu penyebab banjir di beberapa wilayah, seperti Plosoklaten, adalah perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali.
"Alih fungsi lahan dari tanaman keras menjadi tanaman musiman sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Akibatnya, daya serap air berkurang dan berpotensi menyebabkan banjir," terangnya.
Meski begitu, Wakil Komisi D DPRD Jatim ini mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang telah mengirimkan surat ke PTPN agar lahan yang sebelumnya diubah menjadi tanaman musiman bisa dikembalikan fungsinya dengan menanam tanaman keras kembali. Menurutnya, kebijakan ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.
Selain itu, Mas Pipin menekankan bahwa infrastruktur yang dibangun harus mempertimbangkan dampak jangka panjang.
Dia mengingatkan bahwa saat ini merupakan masa transisi pemerintahan bagi kepala daerah baru di Kediri Raya.
Oleh karena itu, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan mitigasi bencana.
"Dalam lima tahun ke depan, arah pembangunan akan ditentukan melalui RPJMD. Kita harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga mampu mengatasi persoalan lingkungan seperti banjir," jelasnya.
Mas Pipin berharap, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya bisa berkolaborasi dalam menyusun kebijakan pembangunan yang tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga memperhatikan keseimbangan ekosistem.
"Dengan demikian, masalah banjir yang sering terjadi bisa ditekan, dan masyarakat mendapatkan manfaat jangka panjang dari pembangunan yang dilakukan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut, menambahkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah solusi jangka panjang untuk mencegah bencana.
Dia menegaskan, banyak proyek infrastruktur yang sering kali tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dan kearifan lokal, sehingga justru menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Pembangunan harus dipikirkan dengan matang agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Jangan sampai proyek yang dilakukan hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi merugikan masyarakat secara luas," katanya
Khusnul Arif
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Kabupaten Kediri
pembangunan infrastruktur
alih fungsi lahan
Komisi D DPRD Jatim
Dari Papua hingga Gresik, Freeport Rayakan HUT RI ke-80, Wujudkan Pertambangan Terintegrasi Terbesar |
![]() |
---|
Bahas Soal 3 Kali Menikah, Muzdalifah Minta Pernikahan dengan Fadel Islami Didoakan: Kawin Cerai |
![]() |
---|
ELMO BeyoND Fest 2025 Hadirkan Perayaan Kemerdekaan yang Inklusif Bersama Neurodivergent di Surabaya |
![]() |
---|
GAC AION Buka Dealer Eksklusif di Surabaya, Siap Dorong Pasar Mobil Listrik di Jawa Timur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - PO di Jatim Larang Kru Putar Lagu dalam Bus karena Takut Ditagih Royalti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.