Berita Viral
Hadi Tewas usai Masuk ke Kamar Warung Remang-remang, di Saku ada Obat Kuat: Mengeluarkan Liur
Nasib Hadi (53) pria yang ditemukan tak bernyawa di warung remang-remang. Jasad itu ditemukan pertama kali oleh sang pemilik warung, Carini (39)
TRIBUNJATIM.COM - Nasib Hadi (53) pria yang ditemukan tak bernyawa di warung remang-remang.
Jasad itu ditemukan pertama kali oleh sang pemilik warung, Carini (39), Selasa (18/3/2025) dini hari.
Warung remang-remang tersebut tepatnya berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Kapolsek Cirebon Selatan Timur (Seltim) Polres Cirebon Kota, AKP Joni Rahmat menjelaskan jika korban datang bersama dua temannya.
Baca juga: ASN Depresi usai Dituduh Polisi Curi Ponsel, Warga Langsung Geruduk dan Bakar Mapolsek
Korban sebelumnya datang ke warung bersama dua temannya.
"Korban datang sekitar pukul 00.30 WIB dan memesan kopi."
"Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar warung, sementara dua temannya pergi," kata AKP Joni, Selasa (18/3/2025) pagi.
"Tidak lama kemudian, pemilik warung menemukan korban sudah mengeluarkan air liur," ujar AKP Joni.
Carini kemudian meminta bantuan kepada Arma (42), yang kemudian menghubungi Mulyadi alias Parto (43).
Mereka kemudian mengangkat korban ke ruangan depan dan membaringkannya di kursi panjang.
Carini dan Arma lalu membawa korban ke RS Putra Bahagia.
Namun, pihak ambulans menyatakan korban sudah meninggal dunia.
Mereka pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seltim.
Piket fungsi Polsek Seltim bersama Unit Reskrim dan Unit Inafis Polres Cirebon Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan obat kuat di saku celana korban.
"Jenazah kemudian dibawa ke kamar jenazah RS Gunungjati untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.
Pihak kepolisian yang mendatangi TKP terdiri dari Piket Reskrim, Piket Intelkam, Piket QR Samapta Polsek Seltim, serta tim dari Polres Cirebon Kota.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Alhamdulillah, selama proses pemeriksaan di lokasi kejadian, situasi tetap aman dan kondusif," jelas dia.
Sementara itu, kisah warung remang-remang lainnya juga pernah terjadi di Jambi.
Sejumlah warung remang-remang dibakar ratusan warga Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Mereka menghancurkan dan membakar warung yang berada di km 56 desa setempat.
Warga yang didominasi ibu-ibu tersebut terlihat beringas saat membakar.
Baca juga: Gagal Jadi Perwira, Bripka Shcalomo Sibuea Ditipu Rekannya Sesama Polisi Bayar Rp850 Juta Demi Lulus
Rupanya, kehadiran warung remang-remang tersebut telah meresahkan mereka.
Banyak hidung belang termasuk suami mereka yang mampir ke sana.
Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, ada puluhan warem yang ada di sana.
Dari puluhan warung yang ada, yang dibakar hanya belasan saja, sebab pemiliknya melarikan diri.
Sementara warung remang-remang yang ada pemiliknya tidak dihancurkan.
Mereka berjanji akan membongkarnya sendiri.
Kini warem yang berlokasi di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau, tepatnya di km 56 tersebut, luluh lantak di tangan warga yang didominasi ibu-ibu.
Kehadiran warung remang-remang di sana dinilai telah meresahkan.
"Banyak hidung belang termasuk suami mereka yang mampir," ujar seorang ibu-ibu.
Keterangan warga setempat, belasan warung remang-remang ini kerap dijadikan sebagai tempat pemuas nafsu lelaki hidung belang atau tempat prostitusi.
"Sudah berlangsung belasan tahun," tutur warga, seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Warga bernama Sarjina mengatakan, ada 11 warung remang-remang di sepanjang Jalan Lintas Timur Jambi-Riau, yang dibongkar dan dibakar.
Pembongkaran dan pembakaran ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap aktivitas warung remang-remang yang tidak mengindahkan peringatan yang telah dilayangkan warga.
"Mereka sudah diperingatkan untuk menutup kegiatan prostitusi. Namun tidak diindahkan oleh pemilik warung."
"Karena kesal, warga pun hari ini menghancurkannya dengan cara dibongkar dan dibakar," kata Sarjina.
Baca juga: Pantas SMAN 6 Depok Nekat Study Tour, Kini Minta Maaf ke Dedi Mulyadi, Kepsek Dicopot Jabatannya
Kepala Desa Suko Awin Jaya, Idawati mengatakan, warung remang-remang tersebut sudah berdiri sejak belasan tahun lalu.
Selain jadi tempat mabuk-mabukan, warung remang-remang yang dibakar tersebut juga menjadi tempat prostitusi terselubung yang telah meresahkan warganya.
"Lokasi ini sebelumnya juga telah dirazia oleh pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja, namun tetap beraktivitas," ujar Kades Idawati.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Muaro Jambi, AKP Saaludin, saat dikonfirmasi juga turut membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya memastikan, selama aksi tersebut tidak ada peristiwa kericuhan yang terjadi selama massa menggelar aksi.
"Kami akan terus memantau perkembangan dari kejadian ini. Dan juga ke depannya pihak kepolisian akan terus memantau warung-warung yang dijadikan tempat prostitusi akan segera kami tindak lanjuti," tandasnya.

Sementara itu di Jawa Timur, Warung Kopi Cetol di Pasar Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, juga digerebek karena ada indikasi eksploitasi anak di bawah umur yang dilakukan pemilik.
Tak hanya itu, polisi juga mengungkap adanya indikasi eksploitasi seksual.
Pasalnya mereka mendapat upah tambahan di luar jadi pelayan warung.
Hal itu seperti diungkap Wakapolres Malang, Kompol Bayu Halim Nugroho.
Ia mengatakan bahwa para pelayan yang masih di bawah umur ini mendapat upah tambahan di luar pekerjaannya sebagai pelayan kopi.
Yaitu Rp10.000 hingga Rp50.000, atas praktik yang diduga merupakan tindakan asusila.
"Dalam pekerjaannya sebagai pelayan kopi, para korban anak-anak tersebut digaji mulai Rp600.000 hingga Rp1 juta per bulan," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (20/1/2024).
"Tapi para korban juga mendapat upah tambahan di luar pekerjaannya sebagai pelayan kopi yang kami duga ada praktik tindakan asusila, dengan tarif Rp10.000 hingga Rp50.000," lanjut dia.
Baca juga: Alasan Kepsek Siti Faizah Tetap Kerja Meski Dicopot Dedi Mulyadi Imbas Study Tour: Kan Bukan Dipecat
Terkait kasus ini, Polres Malang menetapkan enam orang pemilik warung kopi di Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, sebagai tersangka.
Keenam tersangka tersebut diduga sebagai pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan mempekerjakan anak-anak di bawah umur sebagai pelayan warung kopi.
Adapun keenam tersangka adalah S (41) warga Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran; RS (53) warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi; dan LY (20) warga Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Kemudian, IS (54) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran; SH (54) warga Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran; dan SA (38) warga Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran.
Aksi keenam pelaku terungkap berawal dari razia polisi terhadap sejumlah warung kopi yang kerap disebut kopi cetol di kawasan Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2024).
Dalam razia ini, sebanyak tujuh anak perempuan di bawah umur yang menjadi pelayan warung kopi turut terjaring, dengan rentang usia 14 hingga 17 tahun.

Merekalah yang diduga menjadi korban para tersangka.
Selain itu, ada 22 pelayan dewasa, tiga pemilik warung kopi, serta 19 pengunjung laki-laki yang juga terjaring razia.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur mengatakan bahwa para korban dipekerjakan oleh tersangka mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
"Kerja tambahannya mulai pukul 19.00 WIB hingga 00.00 WIB," ucapnya.
Sebagai pekerja, para korban tinggal di rumah pemilik Warung Kopi Cetol.
"Para korban itu berasal dari beberapa daerah di Kabupaten Malang dan Kota Malang," kata dia.
Ia menambahkan bahwa para tersangka sebenarnya sudah mengetahui korban masih berusia di bawah umur.
Namun mereka tetap melakukan perbuatannya untuk mendapatkan keuntungan.
"Korban direkrut oleh masing-masing tersangka dan mereka mau dengan iming-iking uang."
"Ketika bekerja, korban juga tidak memberitahu orang tuanya," tutur Nur.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Harta Ahmad Sahroni yang Dijarah Warga Imbas Ucapan 'Tolol', ada Jam Richard Mille Rp 11,7 Miliar |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Diduga Kabur ke Singapura saat Demo, Ferry Irwandi: Pengecut Bermental Culun |
![]() |
---|
Puan Maharani Minta Maaf, Janji DPR Berbenah usai Tragedi Affan Driver Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Polisi Sebut Aksi Demo sudah Anarkis, Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri untuk Bertindak Tegas |
![]() |
---|
Rantis yang Lindas Driver Ojol Affan Punya Titik Buta dan Langgar Prosedur, Berbahaya di Kerumunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.