Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM

UMKM Sambal Roenyah, Cerita Marysa Anggi Tak Putus Belajar Ukir Pundi Rejeki Lewat Olahan Sambal

Terus belajar pasti ada jalan. Hal ini yang menjadi kunci bagi Marysa Anggi dalam merintis usaha sambal Roenyah.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN
UMKM BUSINESS EXPO - Sambal Roenyah dari Sidoarjo Jawa Timur yang meramaikan "UMKM Business Expo 2025" berlangsung di Trans Icon Mall Surabaya, Sabtu (14/2/2025). Kegiatan hasil kerjasama Tribun Jatim dan PT Venteny ini diisi berbagai kegiatan untuk UMKM yang diantaranya diskusi serta penghargaan untuk UMKM.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terus belajar pasti ada jalan. Hal ini yang menjadi kunci bagi Marysa Anggi dalam merintis usaha sambal Roenyah.

Alumnus Akuntansi di salah satu kampus di Kediri, Jawa Timur, itu memilih terjun berbisnis olahan sambal.

“Saya ambil dari kata roenyah-roenyah dari Bahasa Jawa Kuno, karena teksturnya kan kasar,” ungkap kepada TribunJatim, Selasa (18/2/2025).

Usaha ini berawal saat pandemi dengan sistem open order. Seiring dibebaskannya aktivitas masyarakat, bisnis Sambal Roenyah diakui Anggi semakin menurun.

Tak mau berlama-lama dalam kondisi tersebut, ia mencoba belajar dari berbagai pihak dan mendalami informasi-informasi terkait produk UMKM.

Baca juga: Warung Sambel Wader di Trowulan Mojokerto Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 200 Juta

Beberapa kedinasan seperti Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian tempat tinggalnya disambangi, tujuannya mencari ilmu baru terkait penjualan produk.

“Saya sempat datang ke dinas-dinas, banyak masukan. Dulu masih pakai botol selai, itu pengirimannya lebih mahal karena berat. Sekarang yang segel jadi tidak begitu berat kemasannya dan tahan bocor,” ujarnya.

Beberapa peluang bimbingan melalui pelatihan workshop juga menarik minat Anggi. Ia banyak belajar terkait pengolahan sambal hingga sterilisasi produk.

“Sambil jalan masih sambil belajar sampai sekarang,” tuturnya.

Ia mengembangkan aneka sambal seperti sambal cumi, sambal bawang, sambal teri nasi, sambal paru, dan sambal matah.

Sembari menggeluti kesukaannya dalam berjualan, Anggi mengaku tertantang untuk membuat bagaimana produknya mencapai market lebih luas lagi.

Salah satu caranya adalah tidak putus belajar management bisnis, cara komunikasi dan development produk.

“Saya suka jualan dan kalau cuma jualan saja tapi tidak menguasai yang dijual sama saja. Menurut saya pokoknya mau belajar pasti ada jalan,” ujarnya.

Meski demikian, selalu ada tantangan dalam merintis usaha. Seperti saat mencoba berbagai cara produksi sambal untuk dapat mendukung ketahanan produk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved