Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Kades Iwan Bagi-Bagi THR Rp200 Ribu ke Warga - Kakek Ditemukan di Eceng Gondok

Berita viral terpopuler hari ini menyoroti kades di Jawa Tengah, dugaan pungli di sekolah, dan kakek di Semarang.

Editor: Olga Mardianita
YouTube Tribun Solo dan Dok. Polres Semarang
BERITA VIRAL TERPOPULER: (Kiri) Iwan Sulistiya Setiyawan, Kepala desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan (Kanan) Warga menunjukkan THR yang diterima dari Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Tulung, Klaten, Selasa (18/3/2025). Sumber uang THR itu pun terkuak - Tim gabungan melakukan evakuasi korban yang terjebak di tengah Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Selasa (18/3/2025). Korban ditemukan selamat setelah semalaman terjebak di kerumunan eceng gondok. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah berita viral terpopuler hari ini, Kamis (20/3/2025).

Segmen berita terpopuler hari ini menyoroti kades di Jawa Tengah, dugaan pungli di sekolah, dan kakek di Semarang.

Pertama, kepala desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, bagi-bagi tunjangan hari raya (THR) ke warganya.

Masing-masing jiwa mendapatkan Rp200 ribu.

Kedua, wali murid kaget menerima tagihan Rp1,3 juta dari koordinator kelas untuk perpisahan.

Pihak sekolah mengaku tak tahu menahu soal tersebut.

Ketiga, seorang kakek ditemukan di antara eceng gondok.

Sebelumnya, lansia tersebut dilaporkan hilang oleh keluarga.

Selengkapnya, simak berita viral terpopuler hari ini di bawah ini.

1. Pantas Kades Iwan Bagi-bagi THR Rp 200 Ribu ke Tiap Warga, Sumber Uang Terkuak, Ingin Rakyat Bahagia

Momen pemerintah desa atau pemdes bagi-bagi THR Rp 200 ribu ke tiap warga menjadi sorotan.

Peristiwa ini terjadi di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sontak saja, Kepala Desa atau Kades Wunut, Iwan Sulistiya Setiyawan ikut jadi perhatian.

Iwan menjadi orang nomor satu di Wunut sejak tahun 2023 lalu.

Dikutip dari desawunutklaten.id via Tribunnews, Iwan adalah kepala desa ke-5 yang memimpin Desa Wunut.

Iwan terpilih menggantikan kades Wunut sebelumnya yang bernama Samsuri.
 
Iwan membeberkan pihak Pemerintah Desa Wunut sudah menyiapkan uang Rp457 Juta untuk dibagikan kepada warganya.

Baca juga: Pemdes Bagi-bagi THR Total Rp 457 Juta ke Warga, Per Orang Rp 200 Ribu, Kades: Syarat Bawa KK Saja

KADES BERI THR - (Kiri) Iwan Sulistiya Setiyawan, Kepala desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan (Kanan) Warga menunjukkan THR yang diterima dari Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Tulung, Klaten, Selasa (18/3/2025). Sumber uang THR itu pun terkuak.
KADES BERI THR - (Kiri) Iwan Sulistiya Setiyawan, Kepala desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan (Kanan) Warga menunjukkan THR yang diterima dari Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Tulung, Klaten, Selasa (18/3/2025). Sumber uang THR itu pun terkuak. (YouTube Tribun Solo Official)

Uang tersebut akan dibagi dengan ketentuan setiap kepala mendapatkan Rp 200 ribu.

"Kita memberikan THR, untuk 2.289 jiwa. Sehingga jumlahnya Rp 457.800.000," katanya.

Iwan mengungkap sumber pemasukan desa sehingga bisa memberikan THR adalah pengelolaan badan usaha milik desa di bidang pariwisata.

Desa Wunut mempunyai potensi wisata air bernama Umbul Pelem.

Desa membangun destinasi wisata itu dengan konsep waterpark.

Sementara pembagian THR sudah diberikan selama beberapa tahun yang lalu.

Pemberian THR berdasarkan jumlah jiwa di dalam kartu keluarga (KK)

Baca selengkapnya

2. Pantas Wali Murid Kaget Ditagih Rp 1,3 Juta Perpisahan Siswa SMA di Hotel, Sekolah Akui Tak Terlibat

Persoalan wali murid kaget karena diminta membayar mahal untuk acara perpisahan dan doa bersama yang dilakukan sekolah anaknya masih dibicarakan hingga kini.

Wali murid tersebut menceritakan detil uang yang harus dirogoh dan diberikan para orang tua agar anaknya bisa menyelesaikan ujian sekolah dengan baik.

Salah seorang wali murid SMA Negeri di Jakarta Pusat, Ayu (bukan nama sebenarnya), dibuat terkejut usai menerima kiriman foto yang berjudul “Kebutuhan Kegiatan, Support Orang Tua”.

Foto itu diterimanya melalui pesan WhatsApp pada Minggu (16/3/2025) pukul 22.57 WIB dari salah satu koordinator kelas.

Ayu baru membalas pesan tersebut pada Senin (17/3/2025) pukul 07.27 WIB untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Ayu begitu terkejut ketika mengetahui bahwa acara doa bersama jelang ujian ada pula biaya yang harus dikeluarkan orang tua.

Baca juga: Guru SMAN di Bekasi Bingung Diminta Gibran Tetap Gelar Ujian Meski Ruang Sekolah Banjir: Tidak Layak

SEKOLAH SEBUT TAK TERLIBAT -  Ilustrasi uang ratusan ribu pecahan Rp100 ribu. Pantas saja wali murid kaget bukan main melihat iuran sampai jutaan rupiah untuk menggelar acara perpisahan sekolah.
SEKOLAH SEBUT TAK TERLIBAT - Ilustrasi uang ratusan ribu pecahan Rp100 ribu. Pantas saja wali murid kaget bukan main melihat iuran sampai jutaan rupiah untuk menggelar acara perpisahan sekolah. (Tribunnews.com)

Ayu mengungkapkan, dalam foto yang diterimanya, para wali murid kelas XII dibebankan biaya doa bersama serta ujian tulis dan praktik.

“Saya sangat kaget karena doa bersama dan ujian ini dikenakan biaya yang begitu besar dan dibebankan kepada wali murid. Padahal sekolah ini negeri, bukan swasta," kata Ayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/3/2025), seperti dilansir TribunJatim.com, Selasa (18/3/2025).

Dalam foto itu, rincian biaya untuk doa bersama sebesar Rp 5.000.000.

Sementara itu, untuk ujian tulis dan praktik biayanya mencapai Rp 21 juta, dengan rincian waktu ujian selama tujuh hari dikalikan Rp 60.000 lalu dikalikan 50 total guru.

Selain doa bersama dan ujian praktik, Ayu juga mengeluhkan soal biaya perpisahan di luar sekolah.

"Untuk acara perpisahan dilaksanakan di hotel dengan biaya total 183.000.000," jelas Ayu.

Menurut Ayu, dinas pendidikan sudah melarang acara perpisahan di luar lingkungan sekolah.

Baca selengkapnya

3. Lansia 70 Tahun Ditemukan di Eceng Gondok, Semalaman Terjebak, Sempat Dilaporkan Hilang

Seorang lansia ditemukan di antara eceng gondok tengah danau dalam keadaan selamat.

Ia ditemukan oleh warga setelah semalaman terjebak di tengah Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Selasa (18/3/2025).

Lansia itu adalah M Kardjono (70).

Kardjono sempat dikabarkan hilang sejak Senin (17/3/2025) malam.

Para anggota BPBD Kabupaten Semarang, Polres Semarang, SAR Buser dan relawan lain langsung melakukan pencarian korban.

“Tim segera bergerak menuju dermaga perahu Desa Bejalen dan melakukan asesmen di lapangan menggunakan tiga perahu untuk mencari survivor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.

Baca juga: Gegara Perahu Terbalik Diterjang Gelombang Laut, Nelayan Madura Hilang di Perairan Jangkar Situbondo

Pembersihan eceng gondok yang menutupi Sungai Wrati
Ilustrasi eceng gondok di Pasuruan (TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA)

Pencarian sempat dihentikan akibat terhambat kerumunan eceng gondok dan juga angin kencang yang melanda wilayah tersebut.

Tim gabungan akhirnya menemukan korban di sebuah karamba nelayan yang tertutup rapat oleh kerumunan eceng gondok pada Selasa pagi.

"Survivor kemudian dievakuasi dan dibawa kembali ke Pos Operasi SAR Bejalen untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," imbuh Alexander.

Sementara itu, dari keterangan pihak kepolisian, korban mencari eceng gondok di danau tersebut pada Senin pagi, namun tak kunjung kembali pada sore harinya.

Seorang nelayan lain yang sempat melihat Kardjono terjebak langsung melaporkan hal tersebut kepada paguyuban nelayan dan Polsek Tuntang.

Baca selengkapnya

----- 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved