Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jaga Kualitas Air di Surabaya, Eri Cahyadi Gagas Pembangunan IPAL Komunal di Masing-masing RW

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana menyiapkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di masing-masing RW.

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
BAGIKAN BANTUAN CSR - Kelompok Kerja Wartawan Taman Surya (Potas) menggelar talkshow pada peringatan Hari Air Sedunia yang diperingati tiap 22 Maret, Jumat (21/3/2025). Pada rangkaian kegiatan yang turut dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tersebut, PDAM Surya Sembada turut menyerahkan bantuan CSR kepada Pemkot Surabaya.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana menyiapkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di masing-masing RW.

Melalui IPAL komunal, pemkot berharap mengurangi polutan yang menuju sungai.

Hal ini penting mengingat sekitar 97 persen air bersih yang diolah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berasal dari sungai di Surabaya.

"Satu RW bisa dibuatkan satu IPAL komunal," kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (22/3/2025).

IPAL komunal merupakan sistem pengolahan limbah cair yang digunakan secara bersama-sama oleh beberapa rumah tangga.

Selain menjamin air aman untuk dibuang ke lingkungan, fasilitas ini juga membuka kemungkinan air limbah bisa digunakan kembali untuk keperluan tertentu.

Wali Kota Eri meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk menghitung kebutuhan IPAL komunal yang menjangkau sekitar 1.360 RW se-Surabaya.

"Jadi sebelum membuang air (limbah rumah tangga) ke sungai, itu bisa dimanfaatkan terlebih dahulu di lingkungan warga," kata Cak Eri.

"Coba buat inovasi itu. Sehingga, setiap RW ada IPAL komunal yang airnya bisa dimanfaatkan kembali dan sudah tersaring menjadi air yang bersih,” kata Wali Kota Eri yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 November (ITS) Jawa Timur ini.

Ia mencontohkan, air hasil IPAL komunal dapat digunakan sebagai bahan menyiram tanaman, mencuci kendaraan, dan sebagainya.

“Sehingga ketika nantinya air itu dibuang ke Kalimas, airnya itu bersih,” ujarnya. 

Berkaitan dengan pengelolaan air bersih, Kelompok Kerja Wartawan Taman Surya (Potas) pun menggelar talkshow pada peringatan Hari Air Sedunia yang diperingati tiap 22 Maret, Jumat (21/3/2025).

Pada kegiatan tersebut, kelompok wartawan yang biasa bertugas di Pemkot Surabaya tersebut juga mengundang sejumlah narasumber dari berbagai stakeholder.

Baca juga: DLH Bojonegoro Turun Tangan Periksa Semburan Air dari Bawah Pohon Klampis, Begini Hasilnya

Bekerja sama dengan PDAM Surya Sembada Surabaya, acara turut dihadiri sejumlah mahasiswa.

Wali Kota Eri yang turut hadir sebagai keynote speaker acara tersebut, mengajak mahasiswa mengkampanyekan bahaya pencemaran lingkungan di sungai dan penghematan air bersih kepada masyarakat.

"Sehingga ke depannya bisa memberikan dampak kepada mahasiswa dan bagi saya, bagaimana pemanfaatan air, menjaga lingkungan, itu yang penting. Karena anak-anak muda inilah yang nantinya menjadi penerus kita untuk menjaga lingkungan,” kata Cak Eri.

Secara khusus, Wali Kota Eri juga mengapresiasi peran Potas dan media massa di Surabaya yang terus berkolaborasi dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan.

"Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, media massa, PDAM, akademisi, organisasi masyarakat, dan berbagai elemen lainnya diharapkan terus berlanjut sehingga berbagai manfaat yang sudah dirasakan selama ini bisa terus dikembangkan," kata Cak Eri.

Direktur PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono menyampaikan, ketahanan air baku bergantung pada kualitas air sungai.

Untuk itu, kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan terutama agar tidak membuang sampah sembarangan di sungai.

"Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat kami harus mengambil 12 ribu liter per detik dari mata air sungai, sehingga penting untuk tidak mencemari sungai. Sampah yang dibuang berisiko tinggi membuat air sungai tercemar bakteri e-coli atau lainnya," ungkap Wisnu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk menjaga kualitas air di Surabaya.

Berdasarkan data dari DLH Surabaya, Dedik menerangkan, pemkot saat ini sudah memiliki IPAL komunal di 60 titik lokasi perkampungan dan 178 titik di Rusun, Sentra Wisata Kuliner (SWK), dan puskesmas.

“Dalam menjaga kualitas air di Surabaya, pemkot juga memiliki instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) di Keputih. Tempat ini berfungsi untuk mengelola lumpur tinja menjadi kompos, nah pengolahannya itu menggunakan sistem biologi dengan kolam oksidasi,” ujarnya.

Ketua Umum Potas, Robby Julianto optimistis kegiatan ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah sebelum dibuang ke sungai.

Hal ini penting, mengingat air sungai menjadi sumber bahan baku air bersih Surabaya.

"Kami tidak ada henti-hentinya untuk mengampanyekan kelestarian lingkungan dengan sama-sama menjaga alam. Ini merupakan kegiatan rutin untuk ikut sama-sama menjaga ekosistem setelah sebelumnya kami juga menggelar berbagai bentuk bakti sosial terkait lingkungan dan air," kata Robby dikonfirmasi terpisah.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved