Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh
Seorang Pria Jadi Sasaran Amukan Massa Aksi Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya
Ditengah demontrasi Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya, massa aksi berupaya mensweeping keberadaan penyusup di tengah mereka
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ditengah demontrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, sejak Senin (24/3/2025) sore, massa aksi berupaya mensweeping keberadaan penyusup di tengah mereka.
Pantauan Tribunjatim.com, sekitar pukul 17.19 WIB, massa aksi yang semula fokus melakukan pembongkaran barikade kawat berduri sepanjang 200 meter menutupi trotoar jalanan depan pagar Halaman Gedung Grahadi Surabaya, makin dibuat berang dengan temuan baru.
Temuan baru itu, ternyata berada di belakang barisan massa aksi itu sendiri. Terdapat seorang pria yang disebut-sebut oleh massa aksi sebagai intel penyusup.
Pria tersebut bertubuh gempal, memakai kaus lengan panjang warna hitam, terdapat motif 2 garis melingkar pada kedua pangkal lengannya, dan bercelana hitam.
Entah bagaimana awal pemicunya, pria tersebut tiba-tiba menjadi sasaran amuk massa aksi secara bertubi-tubi dari berbagai arah, saat berada di jalan masuk gang menuju Taman Apsari.
Baca juga: Mahasiswa Diamankan saat Antre Berbuka di Tengah Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya
Tak cuma melesakkan pukulan dan tendangan ke arah tubuh pria malang tersebut hingga sempoyongan. Ada peserta massa aksi yang berupaya memukul kepalanya dengan helm.
Seperti tak puas menghakimi si pria terduga penyusup tadi, beberapa massa aksi bahkan terpantau dari arah lain hendak melemparinya dengan kerucut lalu lintas berwarna merah atau Traffic Safety Cone.
Kendati puluhan orang massa aksi berusaha menghajarnya habis-habisan, tapi masih saja ada beberapa peserta aksi yang berusaha menolong dan melindungi pria tersebut agar tak melulu dihajar habis-habisan.
Baca juga: Mobil Toyota Agya Rusak saat Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya
Terpantau, pria itu sempat dibawa oleh beberapa orang peserta massa aksi menjauh dari kerumunan menyusuri teras halaman depan sebuah kafe tepat berseberangan depan Gedung Grahadi Surabaya.
Saat pria itu ditenangkan, dengan memintanya duduk di salah satu bangku teras kafe tersebut, darah segar mendadak mengucur dari kepala sisi kanan lalu membasahi leher hingga pundak kanannya.
Beberapa peserta aksi yang bersimpati dengan kondisi pria terduga intel tersebut, berusaha memberikan pertolongan pertama, dengan menyeka darah yang bercucuran dari kepalanya, lalu berteriak-teriak meminta bala bantuan tim medis yang bersiaga di belakang kerumunan massa demontran.
Baca juga: Ricuh Demontrasi Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya, 3 Peserta Aksi Dikabarkan Dibawa Polisi
"Uwes rek uwes rek. Sakno. Medis medis. (Sudah sudah kasihan)," teriak beberapa peserta aksi yang bersimpati dan berusaha melindungi pria terduga intel dari kepungan massa yang tak henti-hentinya mengamuk.
Setelah aksi demontrasi rampung, dan massa aksi telah dibubarkan oleh barisan kepolisian, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan melayani tanya jawab awak media
Saat disinggung mengenai adanya pria terduga intel yang kepergok menyusup di tengah massa demontrasi hingga akhirnya menjadi bulan-bulanan massa yang lain.
Baca juga: Gedung Negara Grahadi Surabaya Mencekam, Ribuan Demonstran Tolak UU TNI Masih Bertahan di Lokasi
Ia masih mencari informasi mengenai hal tersebut, dan berjanji akan menyampaikan kepada publik temuan yang didapatkan nantinya.
"Kami masih dalami (terduga intel), nanti kami konfirmasi dan nanti akan kami sampaikan pada rekan-rekan," ujarnya saat ditemui awak media di depan Gedung Grahadi Surabaya, pada Senin malam.
Namun, terlepas dari itu, Luthfie mengatakan, massa aksi sudah berhasil dibubarkan dan jalanan depan Gedung Grahadi telah kembali dibuka seperti sediakala, setelah sempat diblokade oleh massa aksi sejak siang.
Ia tak menampik sempat ada beberapa insiden pelemparan dan pengerusakan selama jalannya aksi demontrasi tersebut. Namun, menurutnya, kondisi tersebut masih dapat dikendalikan.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat secara bijak menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan sebisa mungkin menghindari cara-cara yang cenderung melanggar peraturan dan hukum.
"Tadi sempat ada lempar lemparan tapi mudah mudahan, InsyaAllah tidak ada yang krusial. Kita imbau juga warga masyarakat yang tadi ikut terlibat kegiatan aksi malam ini silahkan pulang kembali ke rumah masing-masing. Dan kembali melakukan aktivitas masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya, ribuan orang massa dari berbagai elemen organisasi menggelar aksi demontrasi menolak Undang-undang (UU) TNI, di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, kawasan Jalan Gubernur Suryo, Surabaya Senin (24/3/2025)
Juru bicara massa aksi, Jaya mengatakan, aksi demontrasi kali ini merupakan suara rakyat yang tidak menghendaki adanya orde baru kembali bangkit melalui UU TNI
Oleh karena itu, menyampaikan aspirasi rakyat di Jatim, Jaya menyampaikan delapan tuntutan, diantaranya 1) Tolak revisi UU TNI yang sekarang. 2) Tolak fungsi TNI dalam ranah sipil. 3) Tolak fungsi TNI dalam operasi militer selain perang, terutama dalam ranah siber.
Kemudian, 4) Bubarkan komando teritorial. 5) Tarik militer dari semua tanah Papua. 6) Revisi UU Peradilan Militer. 7) Kembalikan TNI ke barak. 8) Copot TNI dari jabatan-jabatan sipil.
"Jelas, revisi UU TNI kemarin akan semakin punya superbody dan itu akan melemahkan super masyarakat sipil. Itu yang kami khawatir. Ketika super masyarakat sipil sudah nggak ada atau dilemahkan, lalu apa yang bisa kita sebut kalau bukan fasisme," ujarnya pada awak media di lokasi depan Gedung Grahadi Surabaya pada Senin (24/3/2025).
Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh
RunningNews
TribunBreakingNews
Gedung Grahadi Surabaya
massa aksi berdemo
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
PWI dan AJI Bojonegoro Kecam Tindakan Kekerasan Polisi pada 2 Jurnalis saat Demo UU TNI di Surabaya |
![]() |
---|
Pemkot Surabaya segera Perbaiki Tanaman dan Fasilitas yang Rusak Akibat Kericuhan Demo Tolak UU TNI |
![]() |
---|
Wartawan Kena Hajar Polisi Saat Liput Demo UU TNI di Surabaya: Mereka Rebut Handphone Saya |
![]() |
---|
Mahasiswa Diamankan saat Antre Berbuka di Tengah Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya |
![]() |
---|
Mobil Toyota Agya Rusak saat Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.