Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Selama Dua Pekan, Pemkab Mojokerto Terapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Penanggulangan pasca bencana di Mojokerto akan segera direalisasikan, menyusul diterapkannya status tanggap darurat bencana Hidrometeorologi.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Mohammad Romadoni
AKSES JALAN TERPUTUS: Kondisi jembatan putus di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, Jatim, yang terputus akibat diterjang banjir. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Penanggulangan pasca bencana di Mojokerto akan segera direalisasikan, menyusul diterapkannya status tanggap darurat bencana Hidrometeorologi.

Status tanggap darurat itu sesuai keputusan bupati Mojokerto nomor 188.45/78/HK/416-012/2025, tentang tanggap darurat selama dua pekan, mulai tanggal 15-28 Maret tahun 2025.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, mengatakan dengan adanya status tanggap darurat tersebut, maka penanganan pasca bencana dari alokasi APBD dapat segera direalisasikan.

Penanganan pasca bencana terutama untuk pembangunan jembatan darurat, di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo yang putus akibat diterjang banjir atau luapan sungai.

"Status tanggap darurat sudah diterapkan, ini adalah bukti konkret respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan akibat dampak bencana," kata Yoie Afrida, Rabu (26/3/2025).

Menurut Yoie Afrida, status tanggap darurat berlaku selama dua pekan, mengingat perubahan cuaca yang tidak menentu saat peralihan musim, termasuk prediksi BMKG musim hujan di Jawa Timur. 

"Status tanggap darurat bencana Hidrometeorologi berlaku selama dua pekan, untuk tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya," ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Jasad Pria Bertato di Sungai Brantas Mojokerto Ternyata Warga Kertosono yang Hilang Sepekan

Penanganan pasca bencana dapat menggunakan anggaran APBD 2025 dari BTT bencana yang sudah diplot sekitar Rp 14 miliar.

Sehingga, pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi yang nantinya dilakukan oleh Dinas PUPR dapat segera terwujud untuk kepentingan masyarakat setempat.

"Nanti dinas PUPR yang ditugaskan dalam pembangunan jembatan darurat. Untuk anggaran bisa menggunakan dana BTT 2025, sampai berakhirnya tanggap darurat pada 28 Maret nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemkab Mojokerto melalui Dinas PUPR segera melakukan upaya darurat untuk memperbaiki jembatan putus di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur.

Rencananya, pembangunan jembatan darurat akan dilakukan dengan menggunakan alokasi anggaran dari BTT Bencana (Belanja tidak terduga), sambil menunggu perbaikan permanen.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, menyebut hasil tinjauan di lokasi bersamaan rapat kordinasi bersama Bupati Mojokerto dan, stakeholder terkait untuk segera melakukan pembangunan jembatan darurat tersebut.

Pihaknya kini masih melakukan persiapan administrasi, untuk pembangunan jembatan darurat di Desa Wonodadi, yang putus akibat diterjang luapan aliran sungai saat hujan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved