Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lebaran 2025

Cara Menjawab Pertanyaan Lebaran, Kapan Menikah dan Kapan Punya Anak, Berikut Tipsnya dari Psikolog

Berikut cara menjawab pertanyaan kapan menikah atau kapan punya anak. Dua pertanyaan klise tersebut kerap ditanyakan saat momen Lebaran.

freepik.com
PERTANYAAN LEBARAN - Ilustrasi momen kumpul Lebaran bersama keluarga. Simak cara menjawab pertanyaan kapan menikah dan kapan punya anak. 

TRIBUNJATIM.COM - Momen kumpul bersama keluarga saat Lebaran 2025 kerap ditunggu banyak orang.

Namun tidak dengan pertanyaan Lebaran yang terkadang bisa membuat beberapa orang merasa tersinggung.

Pertanyaan kapan menikah atau kapan punya anak kadang tak bisa dihindari menghampiri seseorang.

Lalu bagaimana tips untuk menjawabnya?

Berikut ini beberapa ide untuk menjawan pertanyaan Lebaran.

Baca juga: 3 Merk Sarung yang Cocok Dipakai untuk Salat Idul Fitri 2025, Bahannya Premium dan Motifnya Beragam

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga besar.

Meski membahagiakan, namun beberapa orang justru menghindari momen tersebut lantaran ada pertanyaan-pertanyaan klise soal kapan menikah atau kapan punya anak yang terasa mengganggu.

Untuk sebagian orang, pertanyaan kapan nikah menjadi momok tersendiri. Beberapa warganet di media sosial X mengaku tak nyaman ketika ditanya soal pernikahan saat Lebaran.

"Ga nyaman ditanya kerja di mana, gaji berapa, dan kapan nikah," tulis @te**********, Sabtu (22/3/2025).

Sebagian orang yang sudah terlalu jengah dengan pertanyaan tahunan itu umumnya akan menjawab dengan candaan.

"Awas aja kalau Lebaran nanti ditanya 'Cowoknya mana? Kapan nikah?' Ku tagih tarif 10 juta," gurau @te************.

Lantas, bagaimana cara menjawab pertanyaan klise di momen Hari Raya itu?

Baca juga: Update Mudik Naik Kereta Api, PT KAI Daop 8 Surabaya Ungkap Penumpang Capai 44 Ribu di H-4 Lebaran

Cara menjawab pertanyaan kapan nikah

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo melalui survei yang dilakukannya mengatakan, pertanyaan kapan nikah saat Lebaran termasuk salah satu pertanyaan yang dihindari oleh sebagian orang.

Meski terdengar sepele, Ratna mengungkapkan bahwa pertanyaan itu menjadi momok bagi sebagian orang hingga mereka merasa tertekan.

Dia juga menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi mereka yang ditanya.

Meski demikian, pertanyaan kapan nikah tidak bisa dihindari begitu saja. Anda tentu tidak bisa mengontrol seseorang untuk menyampaikan pertanyaan kepada diri Anda. Yang bisa dikontrol oleh diri sendiri adalah respons dan sikap Anda ke orang lain.

Ratna menyarankan, jawablah pertanyaan kapan menikah dengan sikap santun dan tidak emosi. Sampaikan sesuai dengan kondisi yang sekarang sedang dialami. Misalnya, fokus sekolah, membangun karier, dan meniti usaha.

Berikut cara menjawab pertanyaan kapan menikah atau kapan punya anak:

1. Mulai pembicaraan dengan topik umum

Jika Anda enggan ditanya kapan menikah, cobalah untuk membangun topik obrolan yang umum saat berkumpul dengan keluarga di momen Lebaran.

Hindari membicarakan obrolan yang menyinggung masalah pribadi agar tidak memancing pertanyaan kapan menikah.

2. Mengalihkan topik pembicaraan

Jika cara pertama belum berhasil, cobalah untuk mengalihkan topik obrolan ke hal-hal yang umum.

Anda bisa menjawabnya dengan, "Lebih baik kita ngomongin hal lain aja, yuk".

Atau, bisa dengan berbasa-basi, seperti "Minta doa aja ya, semoga cepat dapat jodoh".

3. Jangan lupa tersenyum

Meski tidak nyaman, cobalah untuk menghadapi pertanyaan kapan menikah dengan tersenyum. Kemudian, jangan terlalu dipikirkan pertanyaan tersebut.

Sebab, obrolan ini hanya dibahas oleh orang yang tidak memiliki topik pembicaraan.

Ada kalanya, orang bertanya tanpa berpikir sehingga mereka bertanya sebatas mengenai apa yang biasanya ditanyakan, seperti pertanyaan stigmatif kapan menikah.

Di sisi lain, tersenyum juga membawa dampak positif bagi diri kita dan orang lain. Ahli psikologi mengungkapkan bahwa senyuman dapat menstimulasi hormon kebahagiaan dalam diri manusia.

PERTANYAAN LEBARAN - Ilustrasi momen kumpul Lebaran bersama keluarga.
PERTANYAAN LEBARAN - Ilustrasi momen kumpul Lebaran bersama keluarga. (freepik.com)

Baca juga: Jelang Lebaran, Emak-Emak di Lamongan Ramai-Ramai Serbu Toko Emas, Banjir Beli Perhiasan

4. Membalas dengan lelucon

Pertanyaan stigmatif, seperti kapan menikah seringkali membuat emosi atau menghilangkan gairah.

Untuk mengatasinya, cobalah menjawab pertanyaan tersebut dengan candaan atau lelucon. Tujuannya agar tidak terjadi ketegangan di tengah obrolan.

Anda bisa menjawabnya dengan kalimat, "Besok, kalau enggak hujan". Atau, "nikah itu kayak hujan, kalau enggak datang ya enggak apa-apa".

5. Menjawab dengan jujur dan konkret

Psikolog dari Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal mengatakan, pertanyaan kapan menikah juga bisa dijawab dengan jawaban jujur mengenai kondisi saat ini.

"Misalnya, 'Aku punya rencana menikah di masa depan, tapi belum ada waktu yang tepat'. Atau, bisa juga dengan, 'Aku sedang fokus dengan karier atau kuliah'," kata Danti kepada Kompas.com, Sabtu.

Jangan lupa pula untuk tetap tersenyum dan tenang saat mendapat pertanyaan kapan nikah.

Danti menyarankan untuk tidak merasa terbebani saat mendapat pertanyaan tersebut. Dia mengimbau untuk menyikapi pertanyaan stigmatif itu dengan bijak dan sopan.

6. Bisa coba menghindar

Menurut Danti, jika Anda sudah merasa tidak nyaman dengan pertanyaan kapan menikah, jangan ragu untuk mengakhiri percakapan tersebut.

Senada dengan Danti, Ratna juga menyarankan untuk menjauh dari lokasi ketika sudah merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut.

Dia tak menampik, berkali-kali ditanya kapan menikah tentu akan membuat seseorang merasa tertekan. Oleh sebab itu, cobalah keluar mencari udara segar dan menarik napas panjang.

"Self talk bahwa ini hanya sementara dan sibukkan diri sambil berpikir hal indah agar tak fokus ke hal negatif yang menyedot energi," kata Ratna.

Anda juga bisa memberikan "butterfly hug", yakni dengan melakukan gerakan memeluk diri sendiri sambil memberikan sugesti positif, seperti, "Apapun yang orang katakan tentang aku, aku menerima dan mencintai diriku apa adanya. Semoga yang mereka katakan akan menjadi doa-doa terbaik untukku. Aamiin”.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved