Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Uus Santai Mudik Naik Sepeda 24 Jam, Ternyata Bukan yang Pertama, Masih Mampu Bawa Oleh-oleh

Inilah sosok Uus Hasaeri (45), yang mudik naik sepeda 24 jam. Pria asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini santai dalam perjalanan mudiknya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJABAR/JAENDAL ABIDIN
MUDIK NAIK SEPEDA - Uus Husaeri (45) melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan sepeda jenis federal dari Cikarang menuju Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (28/3/2025). Ia mengaku santai karena tahun lalu sudah pernah melakukannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Uus Hasaeri (45), yang mudik naik sepeda 24 jam.

Pria asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini santai dalam perjalanan mudiknya.

Padahal ia harus mengayuh sepeda jenis federal dari Cikarang Bekasi menuju Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

 Alasannya pun terkuak.


 
Melansir dari TribunJabar, Uus sudah melakukan perjalanan sejak hari Rabu (27/3/2025) dimulai dari kontrakannya di wilayah Cikarang sejak pukul 14.00 WIB siang.

Perjalanan dimulai dari Cikarang menuju Cariu Kabupaten Bogor dengan mengambil rute alternatif tepatnya di perbatasan Cianjur dan masuk ke kawasan Ciranjang melewati wilayah Cipatat Padalarang menuju Nagreg, Limbangan dan tembus ke kawasan Gentong Tasikmalaya.

"Iya ini memang mau mudik menggunakan sepeda dari Cikarang ke Tasikmalaya tepatnya ke wilayah Rajapolah," kata Uus ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com saat istirahat di Pospol Letter U Gentong, Jumat (28/3/2025).

Menurut Uus, dirinya sudah melakukan perjalanan sejak hari Rabu siang dan baru sampai ke kawasan Gentong sore ini. 

"Dari kemarin perjalanan dimulai jam 2 siang dan mudik menggunakan sepeda Ini yang keempat kalinya," kata Uus.

Baca juga: Pantas Penyapu Koin Maskirah Seharian di Jembatan Cuma Dapat Rp25 Ribu, Pengemudi Bisa Kena Sanksi

Soal perjalanan yang cukup jauh, menurut Uus tidak ada kata capek dan sudah biasa mengayuh sepeda. Bahkan ke tempat kerja pun menggunakan sepeda. 

"Ya tidak capek, dan sudah biasa. Dan memang, setiap hari saya kerja pakai sepeda juga," ungkapnya.

Ketika ditanyai mudik menggunakan sepeda bulan untuk hemat ongkos, tapi sudah terbiasa dan ketika melakukan aktivitas pun menggunakan sepeda.

"Kalau dibilang hemat ongkos ya enggak karena memang hobi aja kali ya," tuturnya.

Selama perjalanan dari Cikarang menuju Tasikmalaya, Uus melakukan istirahat pertama di wilayah Puncak, kemudian dilanjutkan perjalanan lewat jalur Cianjur menuju Padalarang tembus ke Nagreg Kabupaten Bandung.

"Kalau Istirahat pertama Puncak pinus ya (Cariu), terus Ciranjang, Cipatat, Padalarang, terus ke sini nya udah mau Nagreg itu istirahat. Terus barusan di Malangbong sama di pospol Gentong istirahat," jelasnya.

Baca juga: Kisah Kurir Ian Bisa Antar 1000 Paket dalam Sehari, Lebaran Justru Landai: Orang Sekarang Pintar

Bahkan saat ditanyai soal estimasi waktu perjalanan bisa memakan waktu lebih dari 21 jam itupun sudah terbilang cepat.

"Waktunya biasa 24 jam, tapi perjalanan saya dibawa santai, bahkan pernah sampai 19 jam ke rumah saat mudik tahun lalu," pungkasnya.

 Ia pun menceritakan kesan selama perjalanan yang sangat jauh dan menguras tenaga tersebut, dengan melewati tanjakan ekstrim hingga perkebunan.

"Kalau jalur Cariu ada tanjakannya mungkin itu bonusnya, tapi yang agak rawan mungkin pas masuk Ciranjang kan itu sepi ya, ga ada perkampungan pas di jalan baru. Itu baru pabrik aja kiri-kanan," kata Uus.

Meskipun menggunakan sepeda, ia pun tak lupa membawa oleh-oleh untuk keluarganya di rumah yang sudah menunggu untuk berkumpul.

"Memang saya ga bareng keluarga dan mudik pake sepeda selalu sendiri. Adapun oleh-oleh juga ada saya simpan di tas belakang," tambahnya.

Total istirahat selama perjalanan sebanyak lima kali dari mulai di Cikarang menuju wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Lima sampai enam kali saya istirahat, dan saat perjalanan saya tidur di pos pelayanan wilayah Cibiru dan sempat sahur dulu. Karena saat ini pun saya masih puasa. Kalau capek ya tinggal istirahat, perjalanan mudik pake sepeda tuh dibawa santai saja yang penting sampai tujuan dengan selamat," katanya.

Sementara itu, kesulitan mendapatkan tiket kereta api dalam arus mudik Lebaran 2025 dialami oleh sejumlah pemudik.

Agung (35), seorang pemudik asal Solo, Jawa Tengah, mengalami kendala dalam mendapatkan tiket. 

Dia dan keluarganya terpaksa pulang kampung pada H-2 Lebaran karena baru memperoleh tiket.

"Kita baru dapat tiket hari ini," kata Agung saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

Namun, tiket kereta api yang didapatkan Agung tidak langsung ke Solo lantaran seluruh tiket tujuan tersebut telah habis.

Dia harus menempuh perjalanan lebih panjang dengan terlebih dahulu menuju Bandung, Jawa Barat, sebelum melanjutkan perjalanan ke Solo.

"Itu pun nyambung dari sini ke Bandung dulu, dari Bandung baru ke Solo," ujarnya.

Bahkan, demi mendapatkan tiket kereta api, Agung mengaku harus begadang hingga dini hari.

"Kan ada tiket tambahan, kita begadang tuh baru dapat subuh tadi," ucapnya.

Baca juga: Kisah Alwi Mudik Modal Nebeng, Tempuh 500 Km Numpang Motor hingga Truk Orang, sempat Dibilang Gila

Menurutnya, tiket langsung ke Solo sebenarnya masih tersedia, tetapi dengan harga yang cukup mahal, yakni mencapai Rp 1 juta per tiket.

Hal serupa dialami Rusmi (55), pemudik asal Semarang. Dia mengaku kesulitan mendapatkan tiket dan baru mendapatkannya pada dini hari.

"Tiket sih susah sekali ya, saya baru dapat jam 1 malem baru dapat," tuturnya.

Rusmi menilai situasi arus mudik Lebaran 2025 lebih sulit dibandingkan dengan tahun sebelumnya, khususnya dalam mendapatkan tiket kereta api.

"Ya karena dapatnya dapet tiketnya itu, ini saja Sembrani tambahan," ungkapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved