Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Teguran Dedi Mulyadi Lihat Merek Rompi Hitam Danramil di Proyek Eiger Camp: Kirain Saya Jaga

Dedi Mulyadi langsung fokus pada rompi yang dikenakan oleh Danramil di proyek Eiger Camp.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
MERK ROMPI DANRAMIL - Tangkapan layar unggahan kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Minggu (30/3/2025). Ia melihat merek rompi Danramil di proyek Eiger Camp. 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya datang ke proyek Eiger Camp, Jumat (28/3/2025).

Proyek di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tersebut berdiri di lahan kebun teh PTPN.

Pria yang juga akrab disapa KDM ini mendapati proyek Eiger Camp juga sudah mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga: Edarkan Surat Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Kades Kini Ketar-ketir Minta Maaf: Saya Salah

"Kita sudah menuju lokasi ya, pembangunannya sudah berjalan dan saya lihat ada izinnya tuh. Izin yang dikeluarkan wilayah Bandung Barat," kata KDM.

Yang jadi masalah, menurutnya, yakni soal mudahnya pemerintah mengeluarkan izin untuk pengusaha yang menggarak lahan alam.

"Yang jadi problem kemudahan memberi izin pada area yang memiliki tingkat risiko longsor, perubahan kontur tanah," katanya.

"Ini yang menjadi kelemahan birokrasi saat ini, termasuk juga tata ruangnya," imbuh KDM. 

Menurutnya, wilayah tersebut mestinya tak diubah menjadi bangun dan dibiarkan tetap sebagai kebun teh.

"Misalnya daerah seperti ini menjadi area yang diubah lagi, harusnya tetap saja kebun teh," tuturnya.

"Tapi PTPN-nya meng-KSO-kan area perkebunan diserahkan ke PT Eiger untuk dikelola," lanjut KDM.

"Itu cermin ketidakmampuan PTPN mengelola perkebunan teh, sehingga harus diberikan ke orang lain," papar Dedi.

Sesampainya di Eiger Camp, Dedi disambut seorang prajurit TNI.

Dia memakai rompi hitam dengan merek Eiger.

Dedi langsung fokus pada rompi yang dikenakan Danramil di proyek Eiger Camp.

EKOWISATA KONTROVERSI - Penampakan Ekowisata Eiger Adventure Land di Puncak Bogor, Jawa Barat. Eiger Adventure Land (EAL), destinasi ekowisata yang digadang-gadang memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia, resmi disegel oleh pemerintah.
Penampakan Ekowisata Eiger Adventure Land (EAL) di Puncak Bogor, Jawa Barat. EAL digadang-gadang memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia, kini resmi disegel oleh pemerintah. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Akibat rompi tersebut, Dedi sampai mengira proyek Eiger Camp di kaki Tangkuban Perahu tersebut dijaga prajurit TNI.

"Iya pak. Tuh Eiger," kata KDM sambil menunjuk rompi TNI.

"Siap," katanya, melansir TribunnewsBogor.com.

Dedi mengira prajurit TNI tersebut menjaga proyek Eiger Camp.

"Jadi gimana ini pak? Bapak di sini jaga?" tanya Dedi.

Ternyata dia merupakan Danramil yang sedang memantau proyek Eiger Camp karena telah viral di media sosial.

"Siap, bukan, saya Danramil, hanya mengecek karena di TikTok itu kan ada (ramai), makaya saya cek," kata Danramil.

"Oh, kirain saya jaga. Tapi izinnya sudah ada ya kelihatannya," kata Dedi.

"Kurang paham juga," jawab Danramil ke Dedi.

Baca juga: Siswi SMA Taruna Nusantara Diterima di 11 Kampus Luar Negeri, Desak Diterima di 4 Kampus Amerika

Proyek pembangunan wisata Eiger Camp yang berlokasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu itu pun resmi disegel oleh Satpol PP Jawa Barat.

Penyegelan ini dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran lingkungan.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Jawa Barat, Supriyono, menjelaskan bahwa langkah penyegelan ini merupakan instruksi langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Instruksi dari KDM jelas, hentikan kegiatan karena ini tidak sesuai dengan tata ruang yang ada. Apalagi ini bisa menimbulkan efek negatif, yakni bencana banjir dan longsor," ungkap Supriyono usai melakukan penyegelan pada Jumat (28/3/2025).

Di lokasi proyek, tampak sudah berdiri fondasi serta tiang pancang, sementara sebagian lahan perkebunan teh telah dibuka untuk membangun akses jalan menuju area wisata.

"Dari hasil pantauan, pembangunan Eiger Camp sudah terpasang pancang dan fondasi, tetapi pembangunan atap di atas tiang pancang belum selesai," lanjut Supriyono.

Menurutnya, pembangunan ini berpotensi merusak area resapan air di Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dapat memperparah risiko banjir di wilayah Cekungan Bandung.

"Kami sinyalir kegiatan itu ilegal karena dijalankan tanpa mengikuti aturan, mengingat berada di area resapan air, hutan, dan tanaman kebun teh," katanya.

"Ini sangat membahayakan masyarakat yang berada di bawahnya, karena berpotensi memicu longsor dan banjir," tegasnya.

Selain itu, pihak Satpol PP menemukan kejanggalan dalam dokumen perizinan yang dipasang di lokasi proyek.

Barcode pada izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) tampak tertutup, sehingga menyulitkan pengecekan keabsahannya.

"Kami sudah memotret dokumen PBG yang terpasang. Secara kasat mata terlihat lengkap, tetapi kami akan menelusuri ke pihak perizinan untuk memastikan keabsahannya karena ada kejanggalan, yakni barcode yang tertutup," jelas Supriyono.

Proyek pembangunan wisata Eiger Camp di kaki Gunung Tangkuban Parahu disegel aparat Satpol PP Jawa Barat, Jumat (28/3/2025).
Proyek pembangunan wisata Eiger Camp di kaki Gunung Tangkuban Parahu disegel aparat Satpol PP Jawa Barat, Jumat (28/3/2025). (KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN)

Melansir Tribun Jabar, proyek Eiger Camp rupanya sudah memiliki izin yang telah diurus sejak tahun 2021.

Totalnya ada delapan dokumen izin mulai dari pengajuan izin ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pengesahan site plan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, analisis dampak lingkungan, Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), hingga surat persetujuan bangunan gedung. 

Penyusun Dokumen Amdal Eiger Camp dari PT Mitra Reka Buana, Jemy Septendi mengatakan, perizinan Eiger Camp sudah diproses sejak jauh hari dan mengikuti semua prosedur yang diamanatkan peraturan.

"Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen AMDAL dan Analisis Dampak Lingkungan."

"Koefisien dasar bangunan juga hanya dari izin yang diberikan," ujar Jemy.

Ia pun menilai penyegelan ini sebagai tindakan sementara yang terjadi akibat miskomunikasi antara Satpol PP dan pihak Eiger Camp.

"Terkait penyegelan itu hanya miskomunikasi saja, itu cuma penyegelan sementara karena barcode PBG, tapi sekarang barcode sudah kami share," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved