Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lebaran 2025

Melihat Tradisi Kupatan Pekauman Gresik yang Dilestarikan Turun Temurun, Gus Yani: Lebih dari 1 Abad

Melihat Tradisi Kupatan Pekauman Gresik yang dilestarikan secara turun temurun, Bupati Gus Yani sebut lebih dari satu abad.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Willy Abraham
TRADISI KUPATAN PEKAUMAN - Warga datang berkunjung di Kelurahan Pekauman, Gresik, untuk bermaaf-maafan dan menyantap ketupat yang disajikan warga untuk tamu, dalam Tradisi Kupatan Pekauman, Senin (7/4/2025) malam. Acara dihadiri oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani. 

Warga ramai berfoto, tak sedikit juga yang mengabadikan video Tradisi Kupatan Pekauman yang sudah berlangsung turun temurun ini.

Tahun 2025 ini, Tradisi Kupatan Pekauman digelar pada 8 Syawal kalender Hijriah atau bertepatan pada 7 April 2025. 

Salah satu warga Pekauman, Nur Fathonah (42), mengatakan, usai Hari Raya Idulfitri, warga di Pekauman biasanya melanjutkan puasa Syawal selama enam hari. Baru setelah itu mereka merayakan Lebaran. 

Baca juga: Mengenal Tradisi Kupatan dan Mandi Laut di Tuban, Jadi Simbol Syukur usai Lebaran Ketupat

“Ini sudah dimulai dari nenek moyang. Sudah menjadi tradisi turun temurun, dan hanya di Pekauman yang merayakan seperti ini, Lebaran Ketupat di Pekauman ini adalah ciri khas, dirayakan setiap tanggal 7 Syawal,” kata aia. 

Ia menambahkan, menu makanan andalan yang disajikan adalah lontong cap gomeh.

Namun, seiring berjalannya waktu, menu yang disajikan makin variatif. 

"Agar lebih praktis, kita biasanya itu, orang-orang mengganti dengan menu yang lebih mudah, misalkan lontong, bakso, sate, begitu," jelasnya. 

Adapun jumlah porsi yang disediakan tergantung tuan rumah masing-masing. 

"Tergantung tamu dan kemampuan tuan rumah masing-masing. Kalau saya menyediakan 300 porsi," tuturnya. 

Pada momen Tradisi Kupatan Pekauman kali ini, tampak dihadiri oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Pria yang akrab disapa Gus Yani itu menyebut, Tradisi Kupatan Pekauman ini digagas oleh Kiai Baka, yang sudah berjalan lebih dari satu abad. 

"Mungkin sudah lebih dari satu abad, atau bahkan dua abad lebih. Tradisi itu terjaga di Kelurahan Pekauman," jelas Gus Yani

Tradisi Kupatan ini, sambung dia, dimulai sejak tanggal 2 Syawal. Di mana, warga setempat mengawalinya dengan puasa Syawal. 

“Dimulai tanggal 2 Syawal, lalu puasa enam hari. Hari ketujuh baru meriah. Hampir semua rumah masak ketupat dan lodeh,” jelasnya. 

Bupati Gus Yani menambahkan, Tradisi Kupatan ini terbuka untuk siapa saja. Terutama bagi yang belum tahu tentang Tradisi Lebaran Kupatan Pekauman. 

"Masyarakat dari manapun boleh datang. Dari Wringinanom, Driyorejo, Ujungpangkah, Panceng, silakan. Datang habis Maghrib atau Isya," ujarnya.

"Semua rumah dibuka, dan boleh mencicipi masakan ketupat di Tradisi Kupatan Pekauman ini,” imbuhnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved