Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Pengunjung Kapok ke Wisata Gunung Bunder, Motor Bayar Rp85 Ribu, Pengelola Klarifikasi

Seorang wisatawan ngeluh digetok harga saat mengunjungi tempat wisata di Bogor. Video terkait curhatan wisatawan tersebut menjadi viral.

Tangkapan layar media sosial Instagram Bogor Idola
DIGETOK HARGA - Potret suasana pintu gerbang objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Seorang wisatawan mengaku kapok karena tiket bayar Rp85 ribu. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang wisatawan ngeluh digetok harga saat mengunjungi tempat wisata di Bogor.

Video terkait curhatan wisatawan tersebut menjadi viral di media sosial.

Adapun wisatawan itu mendapat pungutan liar di objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Dikutip dari Tribun Bogor, Kamis (10/4/2025), dalam video viral tersebut tampak wisatawan pria itu merekam aktivitas di sekitar pintu masuk kawasan Gunung Bunder.

Terlihat pria tersebut merekam dari bukit area pintu masuk Gunung Bunder.

Dia pun sempat membeberkan keluh kesahnya dalam sebuah rekaman yang kini videonya menjadi viral.

Baca juga: Pengemudi Digetok Parkir Rp30 Ribu oleh Jukir, Kaget Ditinggal 10 Menit Ban Mendadak Kempes

"Nih viral nih. Motor masuk Rp 85 ribu," ucapnya dikutip dari akun media sosial Instagram bogor_idola.

"Bikin pengunjung balik arah wisata Gunung Bunder dinilai terlalu kemahalan tiketnya," sambungnya.

Wisatawan itu terlihat bingung atas harga tiket masuk beserta kendaraan roda dua yang dibawanya.

"Bagaimana ini, masa masuknya motor bayar Rp 85 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Resort Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukiman merespons video viral yang beredar.

Menurutnya, harga tersebut sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah merujuk pada aturan baru yang tertuang dalam PP No 36 tahun 2024.

AREA PINTU MASUK - Suasana pintu gerbang objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
AREA PINTU MASUK - Suasana pintu gerbang objek wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. (Tangkapan layar media sosial Instagram Bogor Idola)

"Tiket yang menetapkan pemerintah, PP 36 Tahun 2024, bukan dari TNGHS," kata Sukiman.

Artinya, Sukiman melanjutkan, tiket tersebut merupakan kebijakan pusat.

Semenjak adanya kebijakan tersebut, ia tak memungkiri jumlah warga yang berwisata ke kawasan TNGHS mengalami penurunan drastis atau anjlok, terutama pada libur Lebaran.

"Tahun ini aja anjloknya hingga 30 persen, karena adanya kebijakan tersebut," bebernya.

Sebelumnya, sebuah cuplikan video yang menampilkan momen seorang wisatawan mendapatkan pengalaman yang tak mengenakkan saat berkunjung ke Gunung BundermBogor, Jawa Barat. 

Video tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun TikTok @yoesoefbooks dan berujung viral. 

Dalam video tersebut, wisatawan tersebut terdengar menggerutu sepanjang perjalanan memasuki area wisata Gunung Bunder.

Wisatawan yang tampak membawa mobil tersebut mengaku kapok berkunjung ke sana. 

Pasalnya, hanya untuk masuk ke kawasan hutan sekitar Gunung Bunder tersebut, ia harus membayar biaya masuk sebesar Rp85 ribu. 

“Nah Gunung Bundar nih, masuk cuma ngeliat hutan bayar Rp85 ribu,” ujar pengunjung tersebut.

Baca juga: Imbas Digetok Rp 800 Ribu Penjual Telur Gulung, Wali Kota Solo Ingatkan UMKM: Belum Tentu Besok Laku

Sebelumnya, curhat pengemudi digetok parkir Rp30 ribu oleh juru parkir viral di media sosial.

Ia juga kaget ban mobilnya mendadak kempes padahal baru ditinggal 10 menit.

Adapun ini dialami pengemudi saat berwisata di Monumen Nasional (Monas) pada H+2 Lebaran, Rabu (2/4/2025).

Diketahui parkir liar menjamur di sekitar kawasan Monas pada H+2 Lebaran.

Parkir IRTI yang mampu menampung ratusan mobil hingga ribuan sepeda motor pun penuh hingga terpaksa ditutup.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk meraup keuntungan.

Apalagi, kawasan itu tak dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Mereka mendadak menjadi juru parkir liar dan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil untuk parkir di pinggir jalan, salah satunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Solusi Parkir KBS Imbas Pengunjung Digetok Rp 35 Ribu, Pemkot Surabaya Lakukan Langkah-langkah Ini

Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat mengaku terpaksa mengikuti arahan jukir liar lantaran parkir IRTI Monas penuh.

Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

“Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan.

Namun jukir liar itu meyakinkannya lokasi tersebut aman.

“Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, yauda saya parkir aja di sini,” ujarnya.

Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

“Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga,” tuturnya.

Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

“Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

“Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi dia juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved