Berita Viral
Pemudik Sudah sampai Jakarta Balik Lagi ke Pemalang, Demi Jemput Kucing yang Tertinggal di Rest Area
Pemudik bernama Ariyanti (35) rela kembali untuk mengambil kucing peliharaannya di rest area.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Padahal sudah sampai di rumah, pemudik asal Cakung, Jakarta, malah harus kembali lagi ke Rest Area 319B Pemalang.
Pemudik bernama Ariyanti (35) tersebut rela kembali untuk mengambil kucing peliharaannya di rest area.
Kucing miliknya yang hilang tersebut berhasil ditemukan polisi.
Baca juga: Kapolres Bantah Wajah Tahanan Bengkak sebelum Meninggal Akibat Dipukul Polisi: Kameranya Rusak
Ariyanti mengatakan, awalnya kucing kesayangannya yang bernama Puso tersebut dibawa keluar mobil, saat beristirahat di Rest Area 319B Pemalang, Sabtu (5/4/2025) lalu.
"Takutnya stres kan di dalam mobil, jadi kita ajak keluar untuk makan dan minum di rest area," tuturnya dalam rilis yang diterima Tribun Jateng pada Rabu (9/4/2025).
Setelah selesai makan, ia menitipkan Puso ke suaminya, karena akan pergi ke toilet bersama anak perempuannya.
"Tapi pada saat itu anak saya yang kecil lari ke pos polisi, jadi suami saya mengejar dan tali tuntun kucingnya diikat sembarangan gitu," jelasnya.
"Enggak tahunya setelah keluar dari pos, kucingnya sudah enggak ada dan langsung hilang," kata Ariyanti.
Kemudian ia bersama keluarganya sempat mengelilingi rest area untuk mencari kucing peliharaannya tersebut selama satu jam lebih.
"Karena enggak ketemu, kita berpikir untuk mengikhlaskan, meski dalam hati sebenarnya belum ikhlas, dan menangis di sepanjang jalan karena selalu teringat dengan Puso," ujar Ariyanti.
Saat melanjutkan perjalanan balik mudiknya, Ariyanti mengatakan, ia terus berdoa.
Agar kucing peliharaannya tersebut bisa ditemukan oleh orang baik, dan dapat diurus oleh orang tersebut.
Ternyata Puso ditemukan oleh polisi di sekitar rest area.
"Alhamdulillah, kita berterimakasih sekali kucingnya sudah dirawat, diberi makan, dibelikan kandang, dan dishare ke media sosial juga. Jadi, kita bisa ketemu lagi dengan kucingnya," bebernya.

"Waktu pertama kali melihat kucingnya sampai gemeteran, karena sudah seperti keluarga sendiri, dan rumah jadi sepi enggak ada Puso," imbuh Ariyanti.
"Enggak nyangka akhirnya bisa bertemu lagi, karena saya dan keluarga sudah sampai di rumah Cakung, Jakarta," kata Ariyanti.
Sementara itu, Kasat Lantas AKP Arief Wiranto mengatakan, saat berjaga di pos pelayanan rest area KM 319 B Pemalang bersama anggotanya, ia melihat seekor kucing peliharaan yang diduga milik seorang pemudik.
"Kemudian kucing tersebut kami bawa ke dalam pos, lalu mengumumkan ke seluruh pengunjung rest area melalui public address untuk mencari keberadaan pemilik kucing peliharaan tersebut," katanya.
Namun, belum ada pengunjung yang mengkonfirmasi sebagai pemilik kucing peliharaan tersebut.
Sehingga ia berinisiatif mengumumkan lewat media sosial dengan harapan dapat dilihat oleh pemiliknya.
"Alhamdulillah, selang dua hari setelah kami posting di media sosial, ada respons dari sang pemilik kucing peliharaan tersebut, bernama Ibu Ariyanti dari Jakarta," ujarnya.
Selama di pos pelayanan, anggotanya selalu mengawasi keadaan kucing peliharaan tersebut, sampai pemiliknya datang dan diserahkan kepada pemiliknya.
"Kucingnya penurut sekali ya, kami rutin memberi makan dan minum."
"Juga membelikan kandang kucing supaya kucingnya bisa tidur dengan nyaman," tambahnya.
Baca juga: Sosok Rizky Anak Penjaga Kantin Lulusan ITB, Kini Sukses Bisnis Parfum Beromzet Ratusan Miliar
Libur Lebaran yang telah usai memang membuat para pemudik kini mulai berangsur kembali ke perantauan.
Salah satunya Era (43), warga Sragen, Jawa Tengah, yang sebenarnya hendak kembali pada Minggu (6/4/2025).
Namun ia masih bersabar menunggu bus di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (7/4/2025) pagi.
Ruang tunggu Terminal Baranangsiang, Bogor, pun menjadi saksi bisu rindu yang belum tuntas.
Era duduk bersisian dengan sang anak, Rudi (10), menanti bus yang akan membawanya pulang.
Hari sudah berganti, tetapi mereka masih menunggu.
Rencana semula kembali pulang ke kampung halaman pada Minggu (6/4/2025) malam pupus, karena Era dan Rudi terlambat tiba di Terminal Baranangsiang.
Karena ketinggalan bus, ia bersama anaknya terpaksa harus menginap semalam di Terminal Baranangsiang.
Satu malam mereka habiskan beralaskan harapan, bertemankan barang-barang yang diamankan di Kantor Terminal agar tak raib.
"Seharusnya sampai sana (Sragen) kemarin malam. Karena ketinggalan bus, jadinya baru bisa pulang hari ini. Jadinya nginap dulu di sini semalam," tutur Era.
Perjalanan pulangnya kali ini bukan dari Sragen, melainkan dari rumah orang tuanya di Ciemas, Sukabumi.
Sejak tiga tahun terakhir, Era tak pernah absen mengunjungi orang tuanya saat Lebaran.
Meski tahun ini suaminya tak bisa menemani karena harus menjaga ternak kambing mereka.
"Tahun ini ditemenin sama anak aja, suami lagi ada kerjaan, jadi enggak bisa ikut," kata Era.

Meski begitu, Era senang karena sudah beberapa tahun setiap momen Lebaran bisa pulang menengok orangtuanya.
Lama waktu perjalanan sampai ke tempat tujuannya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 16 jam dengan menggunakan bus.
Ongkos yang dikeluarkannya sekitar Rp300.000 dari rumah orang tuanya di Sukabumi menuju Sragen.
Meski ongkos naik, baginya tak ada yang sepadan dengan hangatnya pelukan keluarga.
"Biaya pulang kampung tahun ini sedikit naik sih, tapi enggak apa-apa, soalnya kan setahun sekali bisa kayak gini," kata Era.
Bersama sang anak, Rudi, Era kemudian lanjut memperhatikan seksama setiap bus yang ada supaya bisa segera berangkat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Negara Rugi Rp26,5 Miliar, ASN Koruptor Masih Digaji Bulanan Meski Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Apa Itu Mobil Rantis? Kendaraan Brimob yang Lindas Ojol hingga Meninggal, Harganya Rp29 Miliar |
![]() |
---|
Fakta Koperasi yang Buat Hadi Kehilangan Tanah dan Rumah usai Dilelang, 3 Tahun Tak Lapor Keuangan |
![]() |
---|
Sosok Irjen Asep Edi Suheri, Kapolda Metro Jaya Dilempari Botol di Pemakaman Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Kisah Sulasmi Nenek Hidup Sebatang Kara Tak Pernah Dapat Bansos, Rumah Penuh Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.