Kecelakaan Maut Jemaah Umrah di Gresik
Tangis Calon Tunangan Korban Kecelakaan Jemaah Umrah di Gresik, Pesan Terakhir Aqib: Hidup yang Lama
Calon istri korban kecelakaan jemaah umrah di Gresik menceritakan detik-detik terakhir momen bersama kekasihnya itu, pesan terakhir membahas hidup.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tak terbendung tangis calon istri Muhammad Aqib, jemaah umroh yang hendak berangkat ke tanah suci.
Muhammad Aqib berakhir meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan maut di Gresik.
Tasya calon tunangan Muhammad Aqib mengungkapkan detik-detik terakhir komunikasinya dengan kekasih.
Termasuk mengurai pesan terakhir Aqib kepadanya sebelum nyawa terenggut untuk selamanya.
Muhammad Aqib meninggal dunia juga bersama dengan keluarganya yang menjadi rombongan pengantar jemaah umrah ke tanah suci.
Tasya masih duduk lemas di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Tasya adalah kekasih Muhammad Aqib yang akan berangkat umroh ke tanah suci.
Akan menggelar pernikahan tahun depan, Tasya berakhir kehilangan calon suaminya itu untuk selamanya.
Muhammad Aqib berusia 27 tahun asal Merakurak, Kabupaten Tuban.
Dia hendak berangkat umroh, diantar enam anggota keluarganya.
Baca juga: Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Maut Panther Jemaah Umrah di Gresik, Mobil Ringsek, 7 Meninggal Dunia
Berangkat dari Tuban setelah ba'da subuh, hendak menuju bandara Juanda, Kota Surabaya.
Penerbangan menuju tanah suci pukul 12.00 Wib.
'Komunikasi tadi pagi, bilang, aku sudah berangkat," kata Tasya menirukan ucapan almarhum Muhammad Aqib, Kamis (10/4/2025).
Komunikasi terakhir itu, menjadi ucapan terakhir Aqib kepadanya.

Hubungan yang sudah terjalin selama satu tahun lamanya, dipisahkan oleh maut.
Pukul 06.00 Wib, handphone Aqib menghubungi Tasya.
Sempat tak diangkat.
Hingga akhirnya Tasya telepon kembali, namun juga tak diangkat.
"Saya sudah feeling, saya telepon terus tidak diangkat, akhirnya ada yang mengangkat dan baru tahu kecelakaan," katanya.
Baca juga: Keluarga Jemaah Umrah yang Meninggal Kecelakaan di Gresik Dikenal Baik, Aqib Rencana Lamaran
Akhirnya, Tasya berangkat berboncengan dengan temannya mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam.
Dia tiba di jalan raya Duduksampeyan, melihat kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi.
Hanya serpihan kaca yang berserakan di pinggir jalan.
Bekas tabrakan keras, mobil Panther dengan bus Rajawali Indah.
"Pertemuan terakhir pada Sabtu (5/4/2025) kemarin, rencana menikah tahun depan dengan mas Aqib," tutupnya.

Tasya mengatakan, almarhum Aqib kekasihnya itu sempat menitip pesan sebelum berangkat umrah.
Aqib membahas soal kehidupan dan jarak antara dirinya dan sang kekasih.
Di akhir kalimat Tasya mengungkapkan bahwa Aqib berharap semoga hidup akan lama.
"Terasa jauh tapi dekat sama semoga hidup yang lama," pesan Aqib yang ditirukan Tasya.

Seperti diketahui, salah satu korban Lakalantas di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, ternyata berencana melangsungkan lamaran usai menunaikan ibadah umroh, Kamis (10/4/2025).
Hal ini disampaikan oleh Nur Khozin (56) tetangga korban, jika setelah umroh, Muhammad Aqib (26) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, berencana melangsungkan lamaran.
“Rencananya habis umroh mau lamaran,” ujarnya.
Khozin juga menambahkan, jika pada Rabu (9/4/2025) malam, keluarga korban telah mengadakan tasyakuran umroh.
“Kemarin malam korban mengadakan tasyakuran, karena akan berangkat umroh,” imbuhnya.
Kemudian, pada pagi hari usai Sholat Subuh, satu keluarga ini berangkat ke Surabaya untuk mengantarkan Aqib.
“Tadi habis subuh berangkatnya,” bebernya.
Baca juga: Keluarga Jemaah Umrah yang Meninggal Kecelakaan di Gresik Dikenal Baik, Aqib Rencana Lamaran
Naas di tengah perjalanan, mobil yang dikendarai rombongan ini mengalami laka lantas dan menewaskan Muhammad Aqib dan 6 orang lainnya, yang berada di dalam mobil Isuzu Phanter dengan nopol DK 1157 FCL.
Dalam kesehariannya, Aqib dikenal oleh tetangga sebagai pribadi yang baik, walaupun ia jarang di rumah karena bekerja di Bali.
Diketahui tujuh orang ini adalah satu keluarga, mereka adalah warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Menurut Kepala Desa Tuwiri Wetan, Wiji Santoso, rombongan ini hendak mengantarkan Muhammad Aqib (26) untuk menuju Surabaya, sebelum berangkat umroh.
“Mereka adalah warga Desa Tuwiri Wetan. Dan yang mau berangakat umroh bernama Aqib,” ujarnya.
Mereka berangkat habis subuh menggunakan sebuah mobil Isuzu Panther dengan nomorpolisi DK 1157 FCL.
“Mereka berangkat habis subuh,” imbuhnya.
Diketahui keberangkatan Aqib ke tanah suci, karena ia mendapatkan bonus dari bosnya.
“Aqib ini mendapatkan bonus dari bosnya. Selama ini ia bekerja di Bali,” pungkasnya.

Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.
Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.
Salah satu saksi mata Tiyaya menceritakan betapa ngerinya kecelakaan maut tersebut. Mobil Panther DK 1157 FCL oleng menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.
Bus berangkat dari arah berlawanan. Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil. Kecelakaan maut membuat mobil ringsek bagian depan.
"Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik," ujarnya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi ngerinya kecelakaan maut tersebut. Semuanya bermula dari ban mobil yang selip.
"Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip," ujarnya.
Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya mengantarkan salah satu penumpangnya untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.
Mengejar keberangkatan pesawat ke tanah suci. Nahas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.
"Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan," tambah Aswoko.
Nahas, saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip. Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.
"Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan," tandasnya.
Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah. Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.
"Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga. Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia, kami temukan passport," ungkapnya. (wil)
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kecelakaan Maut Jemaah Umrah di Gresik
jemaah umrah
Tanah Suci
Pesan Terakhir
Jalan Raya Duduksampeyan
Bus Rajawali Indah
TribunJatim.com
berita viral lokal
Kondisi Terkini Sopir Bus Rajawali Indah Usai Terlibat Kecelakaan Maut dengan Mobil di Gresik |
![]() |
---|
Terkuak Travel Calon Jemaah Umrah Asal Tuban yang Tewas Kecelakaan di Gresik, Daftar Bersama 7 Teman |
![]() |
---|
Postingan Terakhir Hafiz, Siswa SMK di Tuban Sebelum Laka Maut di Gresik: Sejauh Mana Pergimu |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Pengantar Calon Jemaah Umrah di Gresik, Kemenag Tuban belum Kantongi Nama Travel |
![]() |
---|
Korban Laka Maut Rombongan Umrah di Gresik Sempat Mimpi Bersihkan Pohon Pisang, Keluarga: Firasat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.