Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Autodidak Belajar Budi Daya Lobster, Pemuda Jombang Kini Raup Untung Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Autodidak belajar budi daya lobster dari YouTube hingga jurnal, pemuda di Jombang kini berhasil meraup untung puluhan juta rupiah per bulan.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Anggit Puji Widodo
BUDI DAYA LOBSTER - Muhammad Jadid Maulana (22) saat menunjukkan hasil panen lobster di kolam ternak lobster miliknya di Jalan Kutilang, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/4/2025). Ia mampu meraup untung puluhan juta rupiah per bulan dari penjualan lobster.  

"Lobster di tempat saya biasanya saya beri makan mulai dari kecambah, cacing sampai pelet. Saya melihat prospek bisnis ini sangat bagus karena permintaan konsumsi sangat tinggi. Bahkan stok kami sering kali kekurangan untuk memenuhi permintaan," ucapnya saat dikonfirmasi awak media pada Minggu (13/4/2025). 

Jadid konsisten merawat lobster-lobsternya, setiap hari selalu ia beri makan dan melihat tumbuh kembangnya.

Hal itu ia lakukan guna memastikan lobsternya tetap sehat sehingga tidak mengecewakan pelanggan.

Lobster yang ia rawat ini sudah menjangkau berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bali, dan Madura, selain melayani permintaan lokal Jombang

Untuk harganya bervariasi, lobster air tawar ukuran konsumsi dihargai antara Rp 150.000 hingga Rp 180.000 per kilogram.

Dengan rata-rata 20 ekor per kilogram (ukuran 50 gram per ekor). 

Potensi pendapatan dari budi daya ini cukup menarik.

Untuk sistem budi daya, Jadid menerapkan kepadatan maksimal 20 ekor per meter persegi kolam. 

Lebih lanjut, Jadid menjelaskan, waktu budi daya mulai dari bibit hingga siap panen untuk konsumsi berkisar antara 8 hingga 9 bulan.

Sementara bibit ukuran 3-4 sentimeter dapat dipanen untuk konsumsi dalam waktu yang lebih singkat.

Tidak hanya melakukan budi daya sendiri, Jadid juga melakukan panen dan menerima setoran hasil panen dari mitra petaninya setiap satu minggu sekali.

"Di tempat ini ada 10 kolam lobster. Jadi fokus usahanya saat ini adalah pada produksi induk dan bibit lobster," ujarnya melanjutkan. 

Supaya tetap menjaga kualitas, Jadid juga menerapkan sistem perkawinan silang antar kelompok (frame) untuk menjaga kualitas genetik bibit, dan mencegah perkawinan sedarah yang dapat menurunkan produktivitas.

Saat ini, Jadid memiliki total 10 kolam dan 25 akuarium yang digunakan untuk karantina lobster yang belum bertelur.

Perjalanan usahanya dimulai dari skala kecil dengan satu kolam terpal di dalam garasi rumah. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved