Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Balon Udara Petasan di Tulungagung

Bertambah 4, Polisi Tulungagung Periksa  14 Anak Terduga Pelaku Ledakan Petasan di Suruhanlor

Polres Tulungagung telah meminta keterangan 14 anak terkait ledakan petasan di Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung, Minggu (13/4/2025).

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
BARANG BUKTI - Wakapolres Tulungagung, Kompol Arie Taufan Budiman (5 dari kanan) bersama para pejabat utama  Polres Tulungagung menunjukkan barang bukti ledakan petasan dari balon udara yang merusak rumah Marsini di Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada konferensi pers Senin (14/4/2025). Polisi telah memeriksa 14 anak di bawah umur, terduga pelaku penerbang balon udara yang menjatuhkan petasan itu pada Minggu (13/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung telah meminta keterangan 14 anak terkait ledakan petasan di Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung, Minggu (13/4/2025).

Jumlah ini bertambah setelah sebelumnya polisi memeriksa 10 anak pada Minggu siang.

Empat anak terduga pelaku lainnya menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung pada Senin (14/4/2025) pagi.

Mereka  menerbangkan balon udara yang menjatuhkan petasan ukuran besar dan meledak di atap rumah Marsini (59) di Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung.   

"Total ada 14 orang, semuanya masih di bawah umur. Jadi kami mengacu pada sistem peradilan pidana anak," jelas Wakapolres Tulungagung, Kompol Arie Taufan Budiman.

Baca juga: BREAKING NEWS : Balon Udara Petasan Meledak di Tulungagung, Atap Rumah Warga Hancur

Rinciannya, 3 anak berusia 17 tahun, 6 anak berusia 16 tahun, 3 anak berusia 15 tahun, dan 2 anak berusia 13 tahun.

Menurut Wakapolres, 14 terduga pelaku ini sepakat membuat balon udara untuk diterbangkan saat syawalan atau kupatan, atas usul RAP (15)

Mereka kemudian patungan dari Rp 15.000 hingga Rp 30.000 untuk membeli bahan baku, seperti plastik dan lamban.

"Mereka juga bersepakat untuk membat petasan yang digantungkan di bawah balon udara," tambahnya.

Anak-anak ini memesan bahan baku bubuk petasan lewat aplikasi jual beli daring (online).

Mereka pula yang meracik sendiri semua bahan, berdasar tutorial yang didapat di internet.

Proses pembuatan balon udara dan petasan ini sudah dilakukan sejak pertengahan Ramadan.

"Jadi setelah uang patungan terkumpul, RAP  yang menutup kekurangan uang untuk pengadaan bahan baku balon udara dan petasan," jelas Arie.

Balon udara yang diterbangkan para terduga pelaku ini tingginya sekitar 11 meter, dengan diameter 14 meter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved