Harga Emas
Setelah Cetak Rekor Tertinggi Kini Harga Emas Dunia Melemah, Turun 0,7 Persen ke 3.213,69 Dollar AS
Harga emas dunia tergelincir dari rekor tertingginya pada akhir perdagangan Senin (14/4/2025) waktu AS atau Selasa (15/4/2025) pagi WIB.
TRIBUNJATIM.COM - Setelah mencetak rekor tertinggi, kini harga emas dunia melemah.
Harga emas dunia tergelincir dari rekor tertingginya pada akhir perdagangan Senin (14/4/2025) waktu AS atau Selasa (15/4/2025) pagi WIB, seiring membaiknya sentimen risiko di pasar global.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen ke 3.213,69 dollar AS per troy ons saat penutupan, setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di 3.245,42 dollar AS per troy ons.
Harga emas berjangka di bursa Comex New York juga terkoreksi 0,6 persen ke 3.226,30 dollar AS per ons.
Penurunan harga emas terjadi setelah Gedung Putih mengonfirmasi sejumlah barang elektronik, seperti ponsel dan komputer, tidak masuk dalam daftar tarif impor sebesar 145 persen terhadap produk asal China.
Baca juga: Bak Panic Buying, Warga Berbondong-bondong Beli Emas Meski Harga Lagi Naik, Rebutan Antrean di Mal
Kebijakan ini dinilai meredakan kekhawatiran pasar terhadap perang dagang, sehingga pelaku pasar mulai kembali masuk ke aset berisiko dan mengurangi minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai atau safe haven.
“Pengecualian beberapa barang elektronik dari tarif mungkin mengurangi sebagian permintaan terhadap emas sebagai safe haven,” kata Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals.
Meski begitu, Grant menambahkan, ketidakpastian global tetap tinggi dan bisa terus mendukung harga emas, terutama jika pelemahan dollar AS dan penurunan imbal hasil obligasi terus berlanjut.
“Ketidakpastian soal perdagangan, tarif, pelemahan dollar AS, dan imbal hasil yang rendah masih jadi faktor yang mendukung emas,” ujarnya.
Baca juga: Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Senin 14 April 2025, Cek Harga di Logam Mulia dan Pegadaian
Meskipun barang elektronik dikecualikan dari tarif 145 persen, Presiden AS Donald Trump menegaskan produk-produk tersebut tetap akan dikenai bea masuk 20 persen.
Trump juga tengah menyiapkan tarif impor terpisah khusus untuk barang elektronik, yang kembali menambah ketidakpastian di pasar.
Sebelumnya, emas sempat menguat signifikan hingga menembus level 3.200 dollar AS per troy ons.
Lonjakan ini dipicu oleh ketegangan perang dagang antara AS dan China yang mendorong investor meninggalkan saham serta komoditas industri, dan beralih ke emas.
Goldman Sachs pun masih optimistis terhadap prospek harga emas. Lembaga keuangan tersebut memperkirakan harga emas bisa mencapai 3.700 dollar AS per troy ons pada akhir tahun, jika permintaan bank sentral terhadap emas meningkat dan risiko resesi makin besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
harga emas dunia melemah
New York
Tribun Jatim
China
TribunEvergreen
Gedung Putih
media sosial
jatim.tribunnews.com
| Update Harga Emas di Pegadaian 17 Juli 2025: Galeri24 Turun Rp 6.000, UBS Turun Rp 8.000 Per Gram |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini Senin, 30 Juni 2025: Turun Jadi Rp1.880.000 per Gram, Gerai Lain Bisa Beda |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini 12 Juni 2025 Melonjak Rp 18 Ribu, Simak Rincian 0,5 Gram hingga 1000 Gram |
|
|---|
| Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Pantau Negosiasi Dagang antara Amerika Serikat dan China |
|
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini 9 Juni, Tetap di Level Rp 1.904.000 per Gram, Simak Ketentuan Pajak Emas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.