Berita Viral
Tukang Sapu Banting Setir Jadi Model Pro usai Bertemu Orang Rusia, Batal di Jalanan Sampai Pensiun
Setelah bertemu dengan seorang fotografer asal Rusia, seorang tukang sapu jalanan ini berubah total hidupnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
"Keinginan saya sendiri. Salah satunya saya sering puasa dan meditasi. Malah bisa. Enggak turun hujan pas saya praktikkan," kata Mbah Rebo menceritakan pengalamannya.

Pamor Mbah Rebo sebagai pawang hujan kian menanjak dan dikenal banyak orang pada 2006.
Kala itu, ia menahan turun hujan di acara pernikahan anak teman kerjanya di TMII.
"Dulu namanya Pak Tawal, punya hajat nikahan. Dia memercayai saya untuk menangkal hujan. Padahal banyak pawang yang sudah terkenal," kenangnya.
Semenjak sukses melaksanakan tugasnya di acara pernikahan itu, tawaran demi tawaran datang kepadanya.
"Di tahun itu saya mulai menjadi pawang hujan secara profesional," katanya.
Baca juga: Jasa Mbak Rara Tak Akan Dipakai Lagi di MotoGP Indonesia? Sang Pawang Hujan: Kemarin Ada Chit Chat
Kemampuannya dalam menahan hujan kian santer terdengar khalayak.
Keahlian Mbah Rebo diharapkan bisa membantu kepentingan masyarakat luas.
Ia sempat dipanggil untuk membantu mengamankan cuaca di tanah Papua saat proyek pembangunan jalan.
Selama 20 hari Mbah Rebo menghabiskan waktu di Papua.
"Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar enggak hujan. Intensitas hujan di sana tinggi," tambahnya.
Selain itu, ia sempat membendung hujan pada acara Cap Go Meh di Batam.
"Dua kali saya bantu acara itu di Batam,"tambahnya.
Pihak TMII juga membutuhkan pertolongannya saat pemasangan kaca-kaca di Museum Transportasi.
"Kalau gerimis aja, susah masang kaca karena licin. Akhirnya alhamdulilah selama seminggu saya bantu," katanya.
Baca juga: Dulu Laris Manis, Mbak Rara Sekarang Kemana? Pawang Hujan itu Berikan Jawaban: Nggak Butuh
Mbah Rebo mengaku telah menangani sebanyak ratusan permintaan menahan hujan saat acara pernikahan.
Bahkan, lanjutnya, ia pernah menangani sembilan kali tawaran dalam satu hari saja.
"Saya sehari pernah menangani sembilan tempat dalam sehari. Sebelum hari Hnl-nya saya keliling. Dan tidak hujan," ujarnya.
Namun, Mbah Rebo pun juga bisa menangkal hujan dari jarak jauh.
"Saya juga pernah menangani hujan dari jarak jauh. Seringnya pas acara polisi di Sukabumi. Yang Cap Go Meh itu juga dari jauh. Tinggal telepon saya saja," tambahnya.
Akan tetapi, ia pernah gagal saat menangani cuaca buruk.

Sebab, lanjutnya, ada sejumlah pantangan yang tak boleh dilanggar oleh Mbah Rebo.
Ia tak boleh minum air dingin maupun mandi dengan air dingin.
"Waktu acara ke Sukabumi, saya nginap di sana. Tapi salahnya saya mandi air dingin di sekitar gunung Ceremai. Abis mandi langsung hujan deras,"
"Tapi dari ratusan acara nikahan, hanya gagal tiga kali. Tapi wedding alhamdulilah selalu lancar," katanya.
Selain menahan hujan, ia juga mampu untuk memanggil hujan turun.
Jasanya itu pernah diminta oleh pihak Lanud Halim Perdana Kusuma untuk membasahi sekitaran area Lanud.
"Saya disuruh hujanin karena rumput kering di musim kemarau kan takut kebakaran. Saya bantu untuk turunkan hujan, alhamdulilah, percaya enggak percaya," tambahnya.
Saat awal belajar menjadi pawang hujan, Mbah Rebo dibayar berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.
Kini, jasanya kian menanjak seiring dengan banyaknya pihak penyelenggara acara yang memercayai keahliannya itu.
"Rata-rata itu Rp 1 sampai Rp 3,5 juta. Pernah ada yang lebih sekali acara bisa Rp 5 juta. Setiap musim hujan pasti ada," terang pria dengan anak satu itu.
Dari profesinya itu, Mbah Rebo bisa menghidupi anaknya hingga mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Mbah Rebo bisa menangani permintaan kapan saja sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Saya bisa kapan saja. Sebelum hari H bisa, bahkan pas dadakan di hari H itu juga bisa. Saya sudah tahu seluk beluknya," terangnya.
Di kala musim hujan, permintaan yang datang kepadanya membeludak.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Sosok Affan Driver Ojol yang Dilindas Brimob Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Ayah Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Mbah Marsuna Meringis Dibawa Keluarganya ke Kantor Damkar, Jari Sudah Bengkak dan Terluka |
![]() |
---|
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.