Ribuan Warga Iringi Pemakaman Anggota DPRD Bojonegoro Dyah Ayu Ratna Dewi, Sempat Mengeluh Pusing

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Dyah Ayu Ratna Dewi di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Alhamdulillah yang berada di Desa Geger Kecamatan Kedungadem, pada minggu (20/4/2025).

Dari pantauan di lokasi ribuan pelayat dari berbagai kalangan nampak terus berdatangan ke rumah Dyah Ayu Ratna Dewi. 

Diantara para pelayat terlihat Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono - Nurul Azizah, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Abdullah Umar, Ketua DPC PKB Bojonegoro Fauzan Fuadi dan sejumlah anggota Dewan nampak hadir dirumah duka.

Selain itu, sejumlah tokoh agama, wali santri, relawan hingga masyarakat umum, juga hadir memberikan penghormatan sekaligus mengirim doa untuk Dyah Ayu Ratna Dewi.

Baca juga: Prediksi Cuaca Jatim Minggu 20 April 2025: Bojonegoro Hujan Sedang, Sidoarjo Hujan Petir

Karangan bunga sebagai ungkapan belasungkawa pun turut berdatangan dari para sahabat hingga berbagai instansi. 

Kepergian Dyah Ayu Ratna Dewi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, masyarakat, sahabat, kolega serta rekan sesama anggota Dewan.

Terlebih meninggalnya Dyah Ayu Ratna Dewi yang mendadak membuat keluarga hingga rekannya di DPRD Bojonegoro kaget. Bagaimana tidak, beberapa hari sebelumnya, Dewi diketahui masih aktif berkantor dan berkegiatan di Pondok Pesantren.

Suami almarhumah Dyah Ayu Ratna Dewi, Kyai Suadi Abu Amar dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf apabila semasa hidup sang istri mempunyai salah dan hilaf kepada masyarakat.

"Alhamarhumah meninggal tadi pagi sekitar pukul 05.00 wib. Mewakili keluarga kami menyampaikan permohonan maaf apabila selama hidupnya ada luput kesalahan dan kehilafan dalam bersosial dan mengabdikan diri untuk umat," ujar Kyai Suadi.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kabar Duka, Anggota DPRD Bojonegoro Dyah Ayu Ratna Dewi Meninggal Dunia

Kyai Suadi juga mengungkapkan almarhumah Dyah Ayu Ratna Dewi meninggal dunia saat menjalani perawatan dirumah sakit RSUD Bojonegoro.

Sebelum, dibawa kerumah sakit penuturan Kyai Suadi, almarhumah sempat mengeluhkan pusing usai salat maghrib berjama'ah dan meminta izin untuk beristirahat.

Namun, saat menjelang malam kondisinya semakin drop hingga tidak sadarkan diri lalu dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, kata Dia almarhumah didiagnosa sakit hipertensi atau darah tinggi hingga menyebabkan pembuluh darahnya pecah. 

Kyai Suadi juga mengenang sang istri sebagai sosok yang tangguh dan mencintai umat. Almarhumah selalu bersemangat dan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan terutama untuk menghidupkan NU.

"Semoga apa yang diperjuangkan oleh Bu Yai Dewi menjadi ladang amal jariah yang mengantarnya ke Surga-Nya Allah SWT," tutupnya.