Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jokowi Heran Isu Matahari Kembar, Sebut Hanya Satu Presiden Prabowo, Singgung Mantan Bos

Jokowi menegaskan jika banyak tokoh yang datang untuk silaturrahmi di momen Lebaran. Mulai dari pejabat, bupati hingga menteri.

Editor: Torik Aqua
Sekretariat Presiden via Instagram @jokowi
MATAHARI KEMBAR - Momen pertemuan Joko Widodo dengan Presiden Prabowo Subianto. Jokowi bantah isu matahari kembar. 

TRIBUNJATIM.COM -  Isu matahari kembar di Indonesia kini dibantah oleh Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.

Diketahui, munculnya isu matahari kembar itu ditujukan kepada Jokowi dan Presiden ke-8 Prabowo Subianto.

Mulanya, Jokowi menegaskan jika banyak tokoh yang datang untuk silaturrahmi di momen Lebaran.

Mulai dari pejabat, bupati hingga menteri.

Ia menyebut momen itu hanya untuk silaturrahmi saja.

Baca juga: Jokowi Urai Mengapa Foto Ijazah Beda dari Sekarang, Tak Lagi Berkacamata, Penggugat Siap Dilaporkan

"Apa yang salah? Silaturahmi di hari lebaran kan sangat baik, kepada siapapun ya," ucap Jokowi Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (21/4/2025), dilansir Tribun Solo.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan tak ada matahari kembar di Indonesia.

"Kemudian mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar," ucapnya.

Eks Wali Kota Solo itu menyebut, matahari di Indonesia hanya satu, yaitu Presiden Prabowo.

"Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto. Sudah jelas," terang Jokowi.

Mengenai kedatangan sejumlah menteri dan wakil menteri Prabowo ke kediamannya, Jokowi mengatakan hal itu lumrah dan hanya sebatas silaturahmi tanpa ada pembicaraan lain, termasuk isu para pejabat itu meminta saran dari dirinya.

"Silaturahmi biasa, dan itu baik," tutur bekas Gubernur Jakarta ini.

Jokowi membantah dirinya masih berstatus sebagai bos dari sejumlah menteri yang pernah membantu dirinya saat masih menjadi Presiden RI.

"Mantan, mantan bos," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan pihak yang mengembuskan isu matahari kembar itu berlebihan.

"Nggak adalah. Lebay. Matahari kembar satu itu terbit dari timur terbenam di barat," ungkapnya.

Sudaryono sendiri bertemu Jokowi di Sumber pada Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, semua ini hanya masalah sudut pandang.

"Tinggal kita mau mengambil dari sudut pandang yang mana. Senang dengan info yang misleading dibesar-besarkan supaya jadi berita jadi prahara," tuturnya.

Namun, dirinya bisa memahami jika suatu pemberitaan perlu dibingkai dengan isu tertentu supaya tampak menarik.

"Memang itu dilematis bagi dunia pemberitaan. Kalau diberitakan landai-landai saja menjadi tidak menarik. Saya paham juga," terangnya.

Bantahan isu matahari kembar

Pernyataan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menjadi sorotan.

Ia menyoroti kunjungan beberapa menteri Presiden Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo.

Menurut Mardani Ali Sera, kunjungan sejumlah menteri Prabowo yang sowan ke Jokowi memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' di dalam pemerintahan.

Baca juga: Ketua Ormas Gabryel Tantang Dedi Mulyadi, Sebut Ucapan Gubernur Menyesatkan: Preman Itu Kayak Gimana

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), menemui Jokowi, Rabu (9/4/2025) siang.

Tokoh elite Partai Golkar juga sowan Jokowi di Solo pada Selasa (8/4/2025), yakni Menteri ESDM yang juga Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.

Ada pula Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, yang sowan Jokowi pada Jumat (11/4/2025) siang.

Menariknya, usai pertemuan tersebut, Trenggono dan Budi Gunadi kompak menyebut Jokowi sebagai '"bos'.

"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya," kata Trenggono usai pertemuan, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Menanggapi hal itu, Mardani lantas mengingatkan fenomena matahari kembar.

"Yang pertama, tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua, tidak boleh ada matahari kembar," tutur Mardani, Jumat.

Atas pernyataan ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, buka suara menanggapinya.

Hasan mengatakan, kunjungan tersebut merupakan silaturahmi Lebaran.

Oleh karena itu, ia meminta hal tersebut tak ditafsirkan secara politik.

"Silaturahmi-silaturahmi Lebaran jangan dibumbui tafsiran politik," ujar Hasan, Senin (14/4/2025).

MENTERI SOWAN JOKOWI - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (30/10/2024). Ia menanggapi pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menilai kunjungan sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan.
MENTERI SOWAN JOKOWI - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (30/10/2024). Ia menanggapi pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menilai kunjungan sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Hasan mengatakan, tidak ada yang istimewa dalam kunjungan tersebut karena momen silaturahmi dalam suasana Lebaran.

Ia mengatakan, hubungan persaudaraan harus terus dirajut.

"Kita masih dalam suasana Lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," lanjutnya.

Senada dengan Hasan, Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, juga menegaskan bahwa pertemuan para menteri di rumah Jokowi sebatas silaturahmi Lebaran.

"Jadi sesuatu yang wajar sebenarnya, tidak perlu dikhawatirkan," kata Sarmuji, dalam tayangan di kanal YouTube KOMPAS TV, Minggu (13/4/2025).

"Dan kita mesti membedakan yang betul-betul silaturahmi atau acara kemanusiaan, atau mana yang berbau politik."

"Kalau nanti semua ditarik ke dalam politik, nanti orang enggak mau silaturahmi, nanti enggak enak sama Istana," lanjutnya.

Baca juga: Awal Rudi Dikira Sudah Meninggal Gegara Ayuk Salah Paham, Warga Kaget Lihat Sang Guru Turun Ambulans

Ia mengatakan, wajar jika para menteri kabinet Prabowo bersilaturahmi ke Jokowi.

Mengingat mantan Wali Kota Solo ini adalah sosok yang dianggap sebagai orang tua sekaligus atasan mereka selama menjabat.

"Enggak ada sesuatu yang spesial, yang khusus enggak ada. Karena ini momentumnya Lebaran."

"Sewajarnya orang yang merayakan lebaran kita pasti mengingat orang-orang tua kita, sahabat kita," katanya. 

"Dan kebetulan Pak Jokowi adalah orang tua sekaligus Presiden saat mereka menjadi menteri," lanjut Sarmuji.

Terkait tidak hadirnya kader PKS dalam silaturahmi tersebut, Sarmuji menyebut, hal itu juga lumrah karena selama era Jokowi tidak ada kader PKS yang menjadi menteri.

"Kalau orang PKS enggak ada yang ke sana, karena pas Pak Jokowi enggak ada orang PKS yang jadi menteri."

"Andaikan teman Pak Mardani ada yang jadi menteri, mungkin ke Pak Jokowi juga," kelakar Sarmuji.

Sarmuji pun mengajak semua pihak untuk memandang peristiwa ini secara proporsional.

Ketum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (8/4/2025). Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo pada momen Lebaran menuai reaksi dari PKS.
Ketum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (8/4/2025). Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo pada momen Lebaran menuai reaksi dari PKS. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, turut menanggapi ada menteri yang memanggil Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) sebagai bos.

Hal itu sekaligus menanggapi adanya matahari kembar antara Jokowi dan Prabowo Subianto dalam pemerintahan saat ini.

Dia memastikan presiden saat ini tidak lain Prabowo Subianto.

"Matahari kembar? Presiden saat ini, Presiden Prabowo Subianto," tegas Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Di sisi lain, Puan mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan para menteri kabinet merah putih sowan kepada Jokowi karena saat ini juga masih momentum Lebaran.

"Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved