Berita Viral
Bupati Kaget Puluhan Siswa SMA Diduga Keracunan Makan Siang Gratis, Sebut Musibah, Dinkes Cek Dapur
Kasus siswa diduga keracunan menu makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi lagi. Kali ini dialami puluhan siswa MAN 1 Cianjur
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus siswa diduga keracunan menu makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi lagi.
Kali ini dialami puluhan siswa MAN 1 Cianjur, Jawa Barat.
Terbaru, sebanyak 45 siswa MAN 1 Cianjur, Jawa Barat, telah dipulangkan setelah menjalani penanganan medis di dua rumah sakit di Cianjur.
Puluhan siswa tersebut sebelumnya mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap MBG pada Senin (21/4/2025) siang.
Bupati Cianjur Wahyu Ferdian menyatakan keprihatinannya atas insiden yang menimpa belasan pelajar yang diduga keracunan setelah mengonsumsi sajian makan bergizi gratis (MBG).
Para korban, yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, tengah mendapatkan perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.
"Jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih ada korban yang berdatangan. Tadi ada 12 siswa dari MAN 1 Cianjur dan beberapa lainnya dari SMP PGRI," kata Wahyu kepada wartawan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Senin (21/4/2025) malam, melansir dari Kompas.com.
Wahyu mengungkapkan bahwa para korban sedang dirawat oleh tenaga medis, dan dirinya berharap kondisi mereka segera membaik.
"Sedih dan kaget. Anak-anak kita harusnya sekolah, malah mengalami musibah seperti ini," ujar Wahyu.
Baca juga: Sumardi Syok Makanan Hajatan Keluarganya Buat Keracunan Massal, Bersyukur Selamat karena Tak Cicip
Meskipun demikian, Bupati Cianjur menegaskan bahwa penyebab pasti keracunan tersebut masih dalam penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Sampel makanan dan muntahan akan diuji untuk mengetahui penyebab keracunan secara objektif," ucapnya.
Selain itu, Wahyu juga menginstruksikan jajaran puskesmas untuk tetap siaga dan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian ini. "Kami sudah meminta pihak sekolah untuk melakukan pendataan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebutkan, dari total 51 korban keracunan, masih ada enam orang yang menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara.
"Termasuk satu orang yang saat ini masih dalam tahap observasi," ujar Frida saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/4/2025).
"Sementara yang sebelumnya ditangani di RSUD Sayang Cianjur seluruhnya sudah dipulangkan karena kondisi mereka membaik," kata dia.
Baca juga: Digaji Rp 44 Juta Sebulan, TKW Aisyah Suruh Anaknya Tolak Makan Siang Gratis di Sekolah: Direndahkan
Frida menjelaskan, para korban mengalami gejala keracunan makanan, seperti pusing, mual, dan muntah.
"Untuk penyebab pastinya, apakah berasal dari makanan atau dari sumber lain, masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium. Namun, memang, dari informasi yang didapat, para siswa mulai merasakan gejala setelah menyantap makanan tersebut," katanya.
Dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa MAN 1 Cianjur berbuntut pada penghentian sementara dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur langsung bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut dan menutup sementara operasional dapur yang menyediakan makanan program MBG untuk sekolah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan timnya telah mengunjungi langsung lokasi dapur dan mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Pagi ini kami sudah mendatangi dapur MBG bersangkutan dan menghentikan sementara seluruh aktivitas di sana, sampai hasil uji laboratorium keluar,” kata Frida saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Frida menjelaskan, evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh. Tak hanya proses penyajian makanan, namun juga bahan baku yang digunakan akan ditelusuri kembali.
“Sebenarnya dapur MBG sudah diawasi, dan hasil pengawasan terakhir menunjukkan semuanya aman, tidak ada masalah. Namun karena terjadi kasus ini, kami akan mengecek kembali semua aspek tersebut untuk mencari kemungkinan penyebabnya,” ujarnya.
Hingga saat ini, penyebab pasti keracunan masih belum dapat dipastikan. Frida menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium.
“Nanti, setelah hasil pemeriksaan keluar, akan terlihat apakah makanan tersebut mengandung bakteri atau jamur, dan jenisnya apa, termasuk jika ada kandungan bahan pengawet, atau bahan-bahan yang sudah kedaluwarsa,” katanya.
“Atau bisa jadi hasilnya tidak ditemukan, dan ternyata berasal dari sumber lain,” tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
keracunan menu makan siang gratis
Makan Bergizi Gratis (MBG)
MAN 1 Cianjur
Bupati Cianjur
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pedagang Pasar Panorama Ditarik Uang Sewa Kios Lapak Rp 310 Juta, Diusir Jika Tak Bisa Lunasi |
![]() |
---|
Syarat Usia dan Tinggi Badan Rekrutmen Bintara-Tamtama TNI AD Berubah, Wakil Panglima: Kebutuhan |
![]() |
---|
Protes Kena Asap Dapur Tetangganya, Pria Emosi Sambil Bawa Celurit, Korban Kini Pindah Rumah |
![]() |
---|
Bocor Nama 46 Konglomerat Memborong Patriot Bonds, CEO Danantara: Tercapai Rp 50 Triliun |
![]() |
---|
Imbas Ucapan Soal Kunci, Mekanik Bengkel Pukul Kepala Temannya Hingga Bocor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.