Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pakai Sandal Jepit, Eks Bupati Pimpin Demo di Gedung DPRD, Murka Bupati Dihina hingga Tak Dihargai

Aksi mantan bupati pimpin demo di depan gedung DPRD viral di media sosial. Ia tak terima bupati dihina oleh legislator dari Partai Demokrat.

Dok. Tribun Timur
MANTAN BUPARI DEMO - Mantan Bupati Pangkep, Sulawesi Selatan bernama Syamsuddin Hamid pimpin demo di depan Gedung DPRD Pangkep, di Pangkajene, Pangkep, Sulsel, Selasa (22/4/2025). Ia tak terima bupati dihina hingga dianggap enteng oleh anggota DPRD. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi mantan bupati pimpin demo di depan gedung DPRD viral di media sosial.

Ia tak terima bupati dihina oleh legislator dari Partai Demokrat.

Adapun insiden ini terjadi di Sulawesi Selatan.

Sosok mantan bupati yang demo itu adalah Syamsuddin Hamid.

Syamsuddin merupakan mantan Bupati Pangkep, Sulawesi Selatan.

Ia terekam memimpin demo di depan Gedung DPRD Pangkep, di Pangkajene, Pangkep, Sulsel, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Pantas Sudah 3 Bulan Gaji Tak Diambil, Bupati Lumajang Wakafkan ke Anak Yatim, Sering Dapat WA Warga

Ia tak terima bupati dihina oleh legislator dari Partai Demokrat.

Syamsuddin Hamid demo mengatasnamakan 'Masyarakat Loyalis Yusran Menggugat'.

Syamsuddin A Hamid mengenakan kaos putih dan sandal jepit.

Ia mendesak agar legislator dari Partai Demokrat minta maaf.

Diketahui demo ini merupakan imbas dari ujaran legislator dari Partai Demokrat Ramli, "Jangankan 1 bupati, 2 bupati pun saya tidak takut".

Syamsuddin merupakan paman petahana Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau.

EKS BUPATI DEMO - Mantan Bupati Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) Syamsuddin Hamid pimpin demo di depan Gedung DPRD Pangkep, di Pangkajene, Pangkep, Sulsel, Selasa (22/4/2025).
EKS BUPATI DEMO - Mantan Bupati Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) Syamsuddin Hamid pimpin demo di depan Gedung DPRD Pangkep, di Pangkajene, Pangkep, Sulsel, Selasa (22/4/2025). (Tribun Timur)

"Jangan lagi ada perkataan bahwa tidak ada ketakutan antara pejabat pemerintah di sini," kata Syamsuddin dalam orasinya, dikutip dari Bangka Pos.

Dia meminta sesama pejabat di Pangkep saling menghargai.

"Minta maaf, tidak boleh ada saling memandang enteng," ujarnya.

Ujaran "Jangankan 1 bupati, 2 bupati pun saya tidak takut" dilontarkan Ramli saat rapat dengar pendapat terkait dengan pemberhentian sejumlah tenaga honorer di Pangkep setelah Pilkada.

"Jangan lagi sebut bahwa anggota DPRD takut sama bupati. Jangankan 1 bupati, 2 bupati pun saya tidak takut sama bupati," ujar Ramli.

Momen Ramli mengatakan demikian terekam dan videonya viral.

Lantas siapa sosok Syamsuddin yang berani pimpin demo tersebut?

Mengutip dari Wikipedia dan Tribun Timur, H Syamsuddin Andi Hamid, S.E menjabat Bupati Pangkep periode 2010–2020.

Pria kelahiran Pangkep 18 Maret 1963 memulai karirnya dari bawah.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Desa Batara selama 3 periode. 

Baca juga: Penampakan Patung Tugu Biawak Dibangun dari Swadaya Warga Bukan APBD Pemerintah, Bupati: Bagus bagus

Syamsuddin A Hamid terpilih sebagai Kades Pangkep saat berusia 24 tahun.

Setelah 3 periode menjabat Kades, ia kemudian naik kelas ke DPRD Pangkep.

Syamsuddin dua periode menjabat Ketua DPRD Pangkep.

Karirnya terus naik. Ia kemudian terpilih menjabat Bupati Pangkep selama dua periode mulai 2010 - 2020.

Sejak saat itu, Syamsuddin Hamid juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Golkar Pangkep.

Setelah lengser dari kursi bupati, Syamsuddin mendorong istrinya Risma maju di Pilkada Pangkep.

Ia berpasangan calon bupati Andi Ilham Zainuddin pada Pilkada 2021.

Namun sayang, istrinya kalah dari keponakannya yaitu Muhammad Yusran Lalogau.

Muhammad Yusran tercatat sebagai Kader Nasdem.

Syamsuddin juga pernah mencoba bertarung di Musda Golkar.

Namun ia kalah dari Taufan Pawe.

Syamsuddin A Hamid juga pernah bertarung di DPR RI, namun ia gagal lolos di Dapil II Sulsel.

Baca juga: Bupati Malu Nathalie Holscher Disawer di Daerahnya, Sang DJ Tolak Minta Maaf: Salah Saya Dimana?

Sementara itu kasus lainnya, kasus siswa diduga keracunan menu makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi lagi.

Kali ini dialami puluhan siswa MAN 1 Cianjur, Jawa Barat.

Terbaru, sebanyak 45 siswa MAN 1 Cianjur, Jawa Barat, telah dipulangkan setelah menjalani penanganan medis di dua rumah sakit di Cianjur.

Puluhan siswa tersebut sebelumnya mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap MBG pada Senin (21/4/2025) siang.

Bupati Cianjur Wahyu Ferdian menyatakan keprihatinannya atas insiden yang menimpa belasan pelajar yang diduga keracunan setelah mengonsumsi sajian makan bergizi gratis (MBG).

Para korban, yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, tengah mendapatkan perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.

"Jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih ada korban yang berdatangan. Tadi ada 12 siswa dari MAN 1 Cianjur dan beberapa lainnya dari SMP PGRI," kata Wahyu kepada wartawan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Senin (21/4/2025) malam, melansir dari Kompas.com.

Wahyu mengungkapkan para korban sedang dirawat oleh tenaga medis, dan dirinya berharap kondisi mereka segera membaik.

"Sedih dan kaget. Anak-anak kita harusnya sekolah, malah mengalami musibah seperti ini," ujar Wahyu.

Meskipun demikian, Bupati Cianjur menegaskan bahwa penyebab pasti keracunan tersebut masih dalam penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Sampel makanan dan muntahan akan diuji untuk mengetahui penyebab keracunan secara objektif," ucapnya.

Selain itu, Wahyu juga menginstruksikan jajaran puskesmas untuk tetap siaga dan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian ini. "Kami sudah meminta pihak sekolah untuk melakukan pendataan," tambahnya.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved