Berita Viral
Diancam Akan Dibunuh & Diledakkan, Dedi Mulyadi Tak Gentar, Tetap Kerja sampai ke Kampung Preman
Dedi juga dapat ucapan tidak senonoh dari seseorang dengan nama pengguna 'Wowo dan Dedi Mulyadi orang sesat'.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapat ancaman pembunuhan pada Senin (21/4/2025).
Sosok pengancam tersebut mengatakan akan melaksanakan niatnya kepada Dedi Mulyadi, dua bulan lagi.
Ia mengaku, saat ini tengah meracik sebuah bom paku.
Baca juga: Disuruh Baca Al-Fatihah 33 Kali, Driver Ojol Tak Sadar Motor PCX Digondol Pria, Padahal Baru Lunas
Tak hanya itu, Dedi juga mendapat ucapan tidak senonoh dari seseorang dengan nama pengguna 'Wowo dan Dedi Mulyadi orang sesat'.
Ancaman tersebut disampaikan melalui komentar live chat di kanal YouTube milik Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025).
Di sana, akun tersebut berulang kali mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi.
Bahkan, ia juga tak segan-segan akan menggunakan bom yang lebih parah dari peristiwa bom Bali untuk diledakkan di dekat Dedi Mulyadi.
"SAYA UDAH MUAK HEY DEDI MULYADI TUNGGU SAJA TANGGAL MAIN NYA SAYA AKAN MELEDAKAN TEMPAT TINGGAL ANDA DAN SAYA AKAN MENYURUH SESEORANG UNTUK MENCULIK ANAK ANDA," tulis akun tersebut.
"WOY DEDI MULYADI SEMOGA LO TIBA TIBA DARI BELAKANG DI HABISI DI TUSUK DENGAN PISAU SAMA ORANG WKWWKWK." tulis akun tersebut lagi.
"TUNGGU NANTI 2 BULAN LAGI SAYA AKAN MELAKUKAN AKSI SAYA SEKARANG SAYA SEDANG MERAKIT SEBUAH BOM PAKU"
"TUNGGU SAJA NANTI 2 BULAN LAGI SAYA BENER BENER GAK MAIN MAIN SAYA AKAN MELAKUKAN AKSI TEROR KE PADA ANDA DAN SEKARANG SAYA LAGI MELAKUKAN PROSES MEMBUAT BOM RAKITAN YANG SAYA ISI DENGAN PAKU," lanjutakun tersebut.
Selama 30 menit lebih penayangan live chat di kanal YouTube Dedi Mulyadi, akun tersebut secara terus menerus mengujarkan kebencian terhadap sang Gubernur.
Tak hanya itu, akun itu pun menyebut akan membuat Jawa Barat menjadi seperti neraka, bahkan Kabupaten Cianjur bakal menjadi sasarannya.
Ia bahkan mengancam akan menculik anak bungsu Dedi Mulyadi.

Sontak saja ancaman tersebut langsung menyita perhatian netizen yang ikut menonton.
Meski begitu, Dedi Mulyadi menanggapi ancaman tersebut dengan tenang.
Ia mengaku sudah sering menghadapi hal serupa sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
"Sejak saya jadi Bupati, sudah terbiasa diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apapun."
"Dan itu kan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (23/4/2025).
Menurut Dedi, ancaman semacam ini muncul karena kebijakan yang mungkin tidak disukai oleh sebagian orang.
Ia pun menyebut ada dua tipe pelaku, yang benar-benar serius dan yang hanya sekadar iseng.
"Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak, ya pasti ada orang yang tidak suka," katanya.
"Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng," ujar Dedi.
Meski terlihat santai, Dedi menegaskan bahwa situasi seperti ini tetap harus dipertimbangkan secara matang.
"Tetapi dalam problem seperti ini, kita tidak bisa dianggap terlalu serius juga tidak bisa dianggap terlalu iseng," lanjutnya.
Ia juga belum memutuskan langkah hukum apa yang akan diambil, dan masih ingin mempelajari situasinya lebih dulu.
"Ya, nanti saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini."
"Apakah harus lapor atau tidak, nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," katanya.
Sampai saat ini, identitas pemilik akun pengancam belum diketahui dan motifnya pun masih belum jelas.
Baca juga: Pantas Pelaku Berani Curi Besi Jembatan Penyeberangan di Siang Bolong, Nyaris Keroyok Aparat
Sementara itu, Dedi tetap bergerak di tengah ancaman pembunuhan hingga pengeboman yang ditujukan padanya.
Hingga saat ini, ia juga belum mengambil langkah khusus terkait ancaman tersebut.
Sebagai misal meminta tambahan pengawal hingga melaporkan ancaman itu ke pihak berwajib.
Dedi mengatakan, ia tetap melanjutkan kegiatan blusukan ke daerah-daerah rawan di Jabar.
Termasuk mendatangi kampung yang dikenal sebagai basis preman di Kota Depok.
Langkah ini dilakukan Dedi, sehari setelah aksi pembakaran mobil polisi oleh oknum anggota organisasi masyarakat (ormas) di wilayah tersebut.
"Enggak lah, saya terus (bekerja), buktinya kemarin saya datangin ke kampung preman ke Depok."
"Artinya saya tuh enggak akan terpengaruh oleh ancaman siapa pun," ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (23/4/2025).

Ancaman pembunuhan yang diterimanya justru memperkuat tekad Dedi untuk terus bekerja.
Fokus utamanya adalah menutup tambang ilegal, memperbaiki lingkungan, dan memberantas aksi premanisme.
"Saya akan terus tegak lurus bekerja, kemudian menurunkan bila perlu Jawa Barat zero premanisme."
"Kemudian terus bekerja menutup tambang-tambang ilegal dan mengevaluasi berbagai perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat," katanya.
Dedi juga tidak meminta tambahan pengawalan dari aparat penegak hukum.
Ia tetap percaya pada dukungan masyarakat serta ajudan yang mendampinginya.
"Saya mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar, yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ujar Dedi.
Dava Jadi Sarjana Termuda Kedokteran Unpad di Usia 19 Tahun, Kepintaran Sudah Muncul dari SD |
![]() |
---|
Sosok Wanita Seolah Terkunci di Pengadilan dan Tuntut Rp 1 M, Tak Terima Perkara Cerai Dicabut |
![]() |
---|
Tiap Hari Turiyah Ajak Anaknya yang Berbobot 150 Kg Jualan Tisu: Kalau di Rumah Tidur dan Makan Saja |
![]() |
---|
Fatir Mantan Kabid Damkar Kaget Mendadak Diancam Pria yang Cari Wanita BO, Salah Rumah |
![]() |
---|
Tenggorokan Gatal Selamatkan Lansia dari Kebakaran Rumahnya, Minta Air Kelapa Tetangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.