Jumlah Rokok Dibatasi, Ini Daftar Barang yang Dilarang Dibawa Calon Jemaah Haji

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq Nuraini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 1 Mei 2025 pagi besok, kelompok terbang (Kloter) pertama dari Kediri sudah harus masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya di Sukolilo. Calon jemaah haji itu akan tiba di Asrama Haji pagi, pukul 07.40.

Seluruh calon jemaah haji diimbau untuk tetap menjaga kondisi dan kesehatan di hari-hari menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Tidak perlu memforsir tenaga dan pekerjaan di rumah dan istirahat yang cukup.

"Jaga makanan dengan baik. Tidak perlu berlebihan. Jaga kesehatan. Kami ingatkan agar tidak membawa barang bawaan yang tidak perlu. Petugas akan menyita," kata Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya Gartaman, Kamis (24/4/2025).

Sebanyak 97 kloter jemaah haji akan diberangkatkan melalui Embarkasi Surabaya. Total jemaah haji di Jatim ada 35.152 jemaah. Mereka akan terbang langsung dari Bandara Juanda Surabaya menuju Tanah Suci.

Namun sebelum jadwal terbang itu, para calon jemaah haji wajib tahu barang bawaan yang bisa dibawa dan tidak boleh dibawa. Termasuk barang bawaan yang dilarang dibawa ke Asrama Haji Sukolilo.

Gartaman menyampaikan kebanyakan calon jemaah haji biasanya masih berpikir soal makanan. Hingga ada yang membawa alat masak dari rumah. "Semua akan dicukupi panitia ibadah haji. Fokus ibadah saja," tandas Gartaman.

Baca juga: Jelang Keberangkatan Haji, Dinkes Kediri Imbau Jamaah Rutin Jalan Kaki dan Jaga Pola Makan

Panitia dan pihak Asrama Haji Sukolilo melarang calon jemaah membawa alat masak apapun. Menyelipkan hiter atau kompor listrik dengan dalih untuk bikin kopi atau minuman panas

Selain itu membawa minyak goreng. Bahkan ada pula yang masih percaya membawa jimat atau sikep dengan dalih untuk keselamatan juga dilarang. "Yang paling sering adalah membawa rokok dalam jumlah banyak dilarang," kata Gartaman.

Dia paham bahwa membawa rokok dalam jumlah banyak itu memang menguntungkan. Bisa dijual lagi atau untuk konsumsi sandiri. "Sebab harga rokok di Tanah Suci bisa lebih mahal," kata Gartaman.

Harganya bisa tiga kali lipat lebih mahal dari harga di tanah air. Namun pantia tidak melarang jemaah membawa rokok. Tapi jumlahnya dibatasi tidak lebih dari 2 slop. Di bawah jumlah ini diperbolehkan.

Gartaman juga meminta jemaah juga dilarang membawa jimat, sikep, atau rajah atau bentuk jimat lainnya

Baca juga: Terdampak Efisiensi Anggaran, CJH Tulungagung Tak Dapat Seragam Batik dan Tidak Ada Syukuran Haji