Berita Viral
Pantas Bocah SMP Nangis Urus Pemakaman Ayahnya Sendirian, Ditinggal saat Tidur, Bupati Sampai Datang
Tengah viral di media sosial video bocah SMP urus pemakaman ayahnya sendirian. Selama ini mereka tinggal di sebuah kontrakan di Kampung Cikandang
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video bocah SMP urus pemakaman ayahnya sendirian.
Selama ini mereka tinggal di sebuah kontrakan di Kampung Cikandang, RW 22, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Di depan kontrakan, tampak para warga berdiskusi dalam bahasa Sunda mengenai rencana pemakaman.
Di dalam kontrakan, terlihat jenazah sang ayah yang dibalut kain jarik.
Itu seperti yang terlihat dalam unggahan video akun TikTok @thisis2425.
Dalam caption tertulis,
“Anak SMP mengurus ayahnya seorang diri hingga sang ayah tiada,” melansir dari Kompas.com.
Dalam video, bocah laki-laki yang merupakan anak dari almarhum tampak terus menangis sembari memegang ponsel, mencoba menghubungi seseorang.
Ia mengatakan bahwa ia sudah tidak memiliki sanak keluarga yang bisa diandalkan.
Warga pun tergerak, berusaha menenangkan, memberi makanan, dan menyemangatinya untuk terus berdoa.
Dari keterangan yang disampaikan dalam unggahan, diketahui bahwa bocah laki-laki itu memang hanya tinggal berdua dengan sang ayah, yang tengah mengidap penyakit kronis.
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka bergantung pada uluran tangan para tetangga.
Baca juga: Kades Minta Maaf Warga Terjang Banjir Parah untuk Makamkan Jenazah: Desa Kami Tidak Baik-baik Saja
Belakangan, bocah dalam video tersebut diketahui berinisial R (13).
Sang ayah mengembuskan napas terakhirnya di samping R saat tengah tertidur, pada Minggu (20/4/2025).
Eka Prasetia Santana, tetangga sekaligus pemilik akun TikTok yang mengunggah video, mengungkapkan bahwa R dan ayahnya baru menghuni kontrakan itu selama kurang lebih satu pekan.
“Sebelumnya mereka tinggal di Kampung Sindangsari, RT 01 RW 01,” ujar Eka, Rabu (23/4/2025).
“Kalau sudah punya KTP di sana (Sindangsari), berarti sudah cukup lama tinggal di sana,” tambahnya.
Mendapati sang ayah meninggal, warga sekitar langsung bergerak.
Mereka memandikan jenazah, menyolatkannya, dan menunggu kabar dari kerabat almarhum.
“Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” jelas Eka.
Baca juga: Tangis Alda Siswi SMP Makamkan Orangtua dan Adik yang Ditabrak Pengemudi Calya Pulang Dugem: Hukum
Terkait kabar yang menyebut adanya penelantaran jenazah, Eka membantah dengan tegas.
Menurutnya, warga dari dua kampung—Cikandang RW 22 dan Sindangsari RW 21—justru saling bergotong royong menyikapi situasi itu.
“Karena R seorang diri yang menunggu jenazah ayahnya, warga berusaha mencari tahu soal keberadaan keluarganya, yang menurut R berada di Limbangan, Kabupaten Garut. Kami juga bermusyawarah soal lokasi pemakamannya,” tutur Eka.
Keluarga almarhum akhirnya datang sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah berdiskusi, disepakati bahwa jenazah akan dimakamkan keesokan harinya, Senin (21/4/2025) pukul 09.00 WIB di Kampung Sindangsari RW 21.Eka menambahkan, ayah R bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan bus swasta dan diketahui menderita tumor paru-paru.
Ia sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk RS AMC Cileunyi dan RS Paru di Cimbuleuit, Kota Bandung.
Kisah pilu ini turut menarik perhatian Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang datang langsung ke kontrakan tempat R tinggal pada malam harinya.
“Betul, Wakil Bupati Garut datang ke kontrakan itu pukul 23.00 WIB, ada pihak desa dan kecamatan juga di lokasi,” terang Eka.
Setelah prosesi pemakaman selesai, R kini tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.
Namun, pihak keluarga memilih untuk tidak memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.
Berita Lainnya
Viral sebuah video berdurasi 2 menit yang merekam momen warga di Driyorejo Gresik memakamkan jenazah di sebuah pemakaman yang terendam banjir luapan Kali Surabaya.
Jenazah yang dimakamkan atas nama Martawi, warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.
Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di pesan berantai Whatsapp.
Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala. Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.
Baca juga: Cerita Warga Ponorogo Lahannya Dibeli Bupati Kang Giri Pakai Dana Pribadi, Untuk Pemakaman
Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram mengungkapkan, pemakaman di tengah banjir itu terjadi pada hari ini sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kalau yang di video itu tadi siang sekitar waktu Dzhuhur," ujar Musihram.
Tampak dalam video, warga harus menerjang banjir di area pemakaman yang tingginya sekitar lutut orang dewasa. Melewati nisan-nisan yang itu terendam air.
"Informasinya, karena area pemakamannya terendam banjir jadi proses gali kubur ini menggunakan semacam triplek atau kayu untuk menghalangi air. Kemudian air dikuras baru digali. Alhamdulillah jenazah sudah dimakamkan tadi siang," ungkapnya.
Musihram mengungkapkan, banjir di wilayah Desa Driyorejo disebabkan debit Kali Surabaya yang sangat tinggi.
Luapannya melewati saluran pembuangan air warga lalu meluber ke permukiman warga.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Gresik, banjir luapan Kali Surabaya di Kecamatan Driyorejo merendam Desa Driyorejo, Desa Krikilan, Desa Cangkir, dan Desa Bambe.
Sejak siang hari, banjir di wilayah Driyorejo mengalami peningkatan sekitar 5 sentimeter.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bocah SMP urus pemakaman ayahnya sendirian
Kabupaten Bandung
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ulin Istri Polisi 3 Tahun Tak Dinafkahi Malah Diancam Bakal Ditembak, Minta Kapolda Lindungi |
![]() |
---|
Alasan Ahad Penghulu Nekat Sebrangi Sungai untuk Nikahkan Warga, Kemenag: Panggilan Jiwa |
![]() |
---|
Alasan Atalia Praratya Tak Menemani Ridwan Kamil Tes DNA Kasus Anak Lisa Mariana |
![]() |
---|
Niat Kades Berubah usai Sadar Hanya Berdua dengan Warga di Kantor, Korban Lari usai Dipaksa |
![]() |
---|
Perguruan Silat Sampai Bikin Sayembara Rp 30 Juta, Kesal 1 Bulan Polisi Tak Kunjung Ungkap Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.