Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Inter Kediri vs Pesik Kuningan Berakhir Imbang, Budiardjo Thalib Soroti Kepemimpinan Wasit

Laga seru tersaji di Stadion Brawijaya Kota Kediri saat Inter Kediri menjamu Pesik Kuningan dalam lanjutan babak 64 besar Liga 4 Nasional Grup J, Kami

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Inter Kediri
BEREBUT BOLA - Suasana laga Inter Kediri vs Persik Kuningan dalam lanjutan babak 64 besar Liga 4 Nasional Grup J, Kamis (24/4/2025). Pertandingan berakhir imbang 1-1, namun sorotan utama datang dari komentar pedas pelatih Inter Kediri, Budiardjo Thalib, terhadap keputusan wasit. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Laga seru tersaji di Stadion Brawijaya Kota Kediri saat Inter Kediri menjamu Pesik Kuningan dalam lanjutan babak 64 besar Liga 4 Nasional Grup J, Kamis (24/4/2025).

Pertandingan berakhir imbang 1-1, namun sorotan utama datang dari komentar pedas pelatih Inter Kediri, Budiardjo Thalib terhadap keputusan wasit.

Inter Kediri sempat unggul lebih dulu lewat gol Ahmad Dedi di menit ke-34. Keunggulan itu bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, momentum berbalik arah ketika wasit memberikan kartu merah kepada pemain Inter Kediri, Raikhan Daffa Alfaiz, akibat pelanggaran keras terhadap pemain lawan.

Baca juga: Jadwal Lengkap Inter Kediri di Liga 4 Nasional 2025, Tim akan Memulai Kiprah di Stadion Brawijaya

Bermain dengan 10 pemain, Inter Kediri harus menahan gempuran dari Pesik Kuningan.

Puncaknya terjadi di menit ke-60, saat wasit memberikan hadiah penalti kepada tim tamu.

Ahmad Irvan Zakaria yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya, membuat kedudukan imbang 1-1.

Pelatih Inter Kediri, Budiardjo Thalib menyatakan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit dalam laga tersebut.

Baca juga: Drawing Ulang Liga 4 2025, Jadi Tuan Rumah Grup J, Inter Kediri Ajak Suporter ke Stadion Brawijaya

Ia menilai sejumlah keputusan wasit cenderung merugikan timnya dan bahkan terkesan memihak kepada Persik Kuningan.

"Ada hal mengganjal setiap duel mereka menang, saya mau protes juga soal keputusan. Saya cuman berharap bagaimana kepimpinan wasit ini bisa lebih bagus lagi," katanya usai pertandingan.

Meski merasa dirugikan, Budiardjo tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya.

Bermain dengan satu pemain lebih sedikit, Inter Kediri mampu menjaga tempo dan tetap menekan lawan.

Baca juga: Budiardjo Thalib Nangis Haru Kembali ke Kediri, Eks Pelatih Persik Siap Bawa Inter Kediri ke Liga 3

Sang pelatih pun melakukan perubahan taktik dengan mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 3-5-2 untuk menjaga keseimbangan lini belakang dan sesekali melakukan serangan balik.

"Anak-anak bermain luar biasa. Dengan 10 pemain, mereka tetap bisa menyerang dan menunjukkan semangat juang yang tinggi. Saya bangga dengan mereka," tuturnya.

Budiardjo juga mengakui masih ada kelemahan yang harus segera dievaluasi.

Ia menyoroti buruknya penyelesaian akhir serta egoisme sejumlah pemain yang terlalu mengandalkan kemampuan individu ketimbang bermain secara kolektif.

"Hal inilah yang mereka tidak disepakati dari awal padah saya ingatkan sebagai pelatih. Tentu ini menjadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya," ungkap Budijo

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved