Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Kepala Sekolah Ditabrak Guru SMP yang Ngamuk Dimutasi, Wajah Disiram Alkohol, Rekan Syok

Aksi guru SMP tabrak kepala sekolah viral di media sosial. Tak hanya sengaja menabrak, guru tersebut juga menyiram cairan alkohol.

DOK. Polres Kepahiang
GURU ANIAYA KEPSEK - Guru SMP berinisial RL diamankan Polres Kepahiang Polda Bengkulu, Selasa (22/4/2025). RL menabrak kepala sekolah hingga siram alkohol ke wajah korban karena sakit hati dimutasi. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi guru SMP tabrak kepala sekolah viral di media sosial.

Tak hanya sengaja menabrak, guru tersebut juga menyiram cairan alkohol ke wajah kepala sekolah.

Pelaku diketahui seorang guru SMP berinisial RL.

RL dengan sengaja menabrak kepala sekolah menggunakan sepeda motor.

Setelah korban terjatuh, pelaku memukulnya sebanyak dua kali dan menyiramkan cairan alkohol ke wajah korban sebelum meninggalkan lokasi kejadian.

Menurut informasi dari Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Denyfita Mochtar, alasan pelaku adalah karena tak terima dimutasi.

Baca juga: Bu Guru Viral Gunting Seragam Siswa Berakhir Minta Maaf, Orang Tua Beri Restu: Iksan Anak Bandel

Penganiayaan terhadap kepala sekolah (kepsek) terjadi di Desa Tabat Saling, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Senin (21/4/2025) pukul 07.30 WIB.

Korban kemudian ditolong oleh rekan-rekannya dan dibawa ke klinik terdekat.

RL pun sudah ditangkap oleh Satreskrim Polres Kepahiang pada Selasa (22/4/2025), setelah melakukan 

Menurut informasi dari Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Denyfita Mochtar, alasan pelaku adalah karena tak terima dimutasi.

Pelaku RL mengaku melakukan tindakan tersebut karena merasa sakit hati.

Ia mendengar rencana dari pihak sekolah yang akan memindahkannya ke tempat tugas lain.

GURU ANIAYA KEPSEK - Guru SMP berinisial RL diamankan Polres Kepahiang Polda Bengkulu, Selasa (22/4/2025). RL menabrak kepala sekolah hingga siram alkohol ke wajah korban karena sakit hati dimutasi.
GURU ANIAYA KEPSEK - Guru SMP berinisial RL diamankan Polres Kepahiang Polda Bengkulu, Selasa (22/4/2025). RL menabrak kepala sekolah hingga siram alkohol ke wajah korban karena sakit hati dimutasi. (DOK. Polres Kepahiang)

"Motif pelaku tak terima akan dimutasi, tapi masih kita dalami," ungkap AKP Denyfita.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kepahiang, Hartono, menyoroti kasus ini dan menyayangkan terjadinya penganiayaan.

Ia menekankan masalah antara guru dan kepala sekolah seharusnya dapat diselesaikan secara baik-baik.

 "Kalau sudah penganiayaan seperti ini, ya saya rasa masuk ranah aparat penegak hukum," kata Hartono kepada Tribun Bengkulu, dikutip dari Tribun Jateng.

Hartono juga menyebutkan, oknum guru tersebut sebelumnya sudah pernah dipanggil oleh dinas terkait untuk mediasi perdamaian.

Ia menambahkan keluhan terhadap oknum guru ini bukan hanya dari kepala sekolah saat ini, tetapi juga dari kepala sekolah sebelumnya.

Baca juga: Penjelasan Bu Guru yang Gunting Seragam Siswa SMP, Ternyata Disuruh Wali Murid, Anggrek: Gambar Geng

Kasus lainnya, aksi guru gunting seragam siswa di lapangan viral di media sosial.

Usai viral, guru tersebut memberikan klarifikasi.

Adapun kejadian pemotongan seragam siswa dari kelas 9 yang diunggah oleh Anggrek Anggara, guru Kesiswaan di SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen.

Anggrek menjelaskan alasannya mengunggah kejadian tersebut saat melakukan klarifikasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Selasa (22/4/2025) siang.

"Seharusnya itu tidak saya unggah tetapi itu saya dokumentasi atas permintaan orang tua murid sebagai bukti sudah saya potong. Yang menyuruh memotong adalah ibu dari murid," ungkap Anggrek, dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, komunikasi dengan orang tua siswa telah dilakukan. 

Dia lalu meminta izin untuk mengunggah video tersebut.

"Apakah boleh saya upload? Itu ada screenshotnya juga sudah saya print, itu ada semua. Dan orang tua membolehkan, iya bu," lanjutnya.

Baca juga: Sakit Hati Dimutasi, Oknum Guru SMP Sengaja Tabrak Kepala Sekolah Lalu Siram Miras ke Korbannya

Anggrek menjelaskan seragam yang dikenakan si murid tersebut merupakan seragam dari sekolah lamanya, yang mengandung gambar dan tulisan yang dianggap tidak pantas.

"Gambarnya agak kurang jelas. Ada geng-geng an seperti itu, tulisan berkalimatkan seperti wanita itu tidak baik. Di celana ada kecil-kecil tulisan 1 sama di belakang baju. Itu di bagian bawah total. Dan seragam tersebut adalah seragam dari SMP lama. Bukan seragam SMP PGRI dan ibunya sudah membelikan seragam SMP PGRI," jelasnya.

Pemotongan seragam dilakukan Anggrek pada 17 Februari 2025, setelah upacara bendera.

Video pemotongan tersebut diunggah pada 19 April 2025 sekitar pukul 07:00 WIB, dengan tujuan memberikan edukasi kepada para murid yang ia ajar.

"Saya mengunggah hanya untuk memberitahu anak-anak saya saja. Kan yang diorek-orek tidak hanya dia, ada beberapa anak juga. Saat ini juga masih dalam penanganan guru BK," ujar Anggrek.

Anggrek mengaku video yang diunggahnya telah dihapus 12 jam setelah diunggah, atas perintah komite sekolah.

"Saya diperintah oleh bapak komite untuk dihapus dan saya hapus sekitar jam 19:00 habis isya. Langsung viral sampai hari ini," tuturnya.

Di sisi lain, Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Pendidikan, Tri Giyarto, menegaskan bahwa tindakan Anggrek telah melanggar kode etik guru.

Pihak Dinas Pendidikan akan melayangkan surat imbauan dan teguran kepada yayasan.

"Guru harus bertindak profesional. Tidak diberikan hukuman yang dilihat oleh banyak orang. Sehingga kami akan berikan imbauan dan teguran," tuturnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved