Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Istadi, CJH Tertua Kediri Usia 93 Tahun yang Berangkat Sendiri, Istri Masih Menunggu 7 Tahun

Calon Jamaah Haji (CJH) tertua asal Kabupaten Kediri, Istadi (93) terus menjaga kesehatannya dengan rutin berolahraga ringan jelang keberangkatannya k

Penulis: Isya Anshori | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Isya Anshori
PERSIAPAN BERANGKAT - Calon jamaah haji tertua, Istadi (93) usai persiapan berangkat di rumahnya, Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Senin (28/4/2025). Istadi mengaku terus menjaga kesehatannya dengan rutin berolahraga ringan jelang keberangkatannya ke Tanah Suci seperti berjalan mengelilingi rumahnya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Calon Jamaah Haji (CJH) tertua asal Kabupaten Kediri, Istadi (93) terus menjaga kesehatannya dengan rutin berolahraga ringan jelang keberangkatannya ke Tanah Suci.

Setiap pagi, ia berjalan mengelilingi rumahnya di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare.

Istadi dijadwalkan berangkat pada 2 Mei 2025 mendatang bersama rombongan kloter SUB 05. Persiapan pun telah dilakukan, mulai dari kelengkapan administrasi hingga perlengkapan pribadi.

Saat ditemui di kediamannya pada Senin (28/4/2025), Istadi tampak didampingi oleh anak dan istrinya. Dua koper besar telah siap, berisi pakaian ihram, alat kesehatan, serta pakaian ganti lainnya.

"Biasa setiap pagi jalan di sekeliling rumah saja untuk berolahraga," kata Moh. Magfur, anak ketiga Istadi.

Magfur mengungkapkan, keinginan sang ayah untuk menunaikan ibadah haji sudah lama terpendam. Ia mendaftar bersama istrinya pada 2019.

Namun, karena prioritas usia lanjut, Istadi mendapatkan porsi percepatan keberangkatan tahun ini, sementara sang istri masih harus menunggu sekitar tujuh tahun lagi.

"Mudah-mudahan semua proses haji beliau lancar dari berangkat sampai pulang," harap Magfur.

Baca juga: Sosok Supinah, Nenek 91 Tahun Asal Gresik Jadi CJH Tertua, Hasil Nabung 20 Tahun dari Tukang Pijat

Meski bersyukur, Magfur mengaku sedikit khawatir karena Istadi berangkat sendiri tanpa didampingi keluarga.

Namun, ia tetap optimis karena kondisi fisik ayahnya masih cukup bugar, meski pendengaran mulai berkurang seiring usia.

"Sedikit khawatir karena tidak ada yang mendampingi langsung dari keluarga, tapi beliau masih kuat berjalan," imbuhnya.

Istadi sendiri mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan berhaji tahun ini. Mantan guru madrasah di Desa Tertek, Kecamatan Pare ini berharap seluruh rangkaian ibadahnya berjalan lancar dan membawa berkah.

"Alhamdulillah senang sekali. Semoga diberi kelancaran dan keberkahan,” ucap Istadi.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri telah mengeluarkan surat edaran terkait pengumpulan koper besar jamaah haji.

Untuk kloter SUB-05 dan 06, pengumpulan koper dijadwalkan pada Selasa-Rabu, 29-30 April 2025, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB di Ruang Joyoboyo, Pemkab Kediri. Berat maksimal koper besar adalah 32 kilogram.

Selain itu, jamaah juga diminta membawa tas tenteng atau kabin dengan berat maksimal 7 kilogram, yang harus dimasukkan ke dalam bus sebelum upacara pemberangkatan dimulai.

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved