Peringati Hari Bumi Internasional, Mahasiswa Unesa Gelar Bakti Cendekia, Lestarikan Lingkungan
Momentum Peringatan Hari Bumi Internasional 22 April 2025 masih terus bergulir dan menjadi momen bersejarah bagi gerakan Bakti Cendekia
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Momentum Peringatan Hari Bumi Internasional 22 April 2025 masih terus bergulir dan menjadi momen bersejarah bagi gerakan Bakti Cendekia, sebuah inisiatif mahasiswa yang fokus pada pelestarian lingkungan dan pemerataan pembangunan.
Tak sekadar seremonial, aksi ini adalah bukti nyata komitmen generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dengan semangat "lestari dan berkeadilan", mereka menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan ekologis. Selasa, (29/4/2025).
Isa Radja Irunta, Ketua Umum KOMSANDI (Ilmu Komunikasi Unesa untuk Desa Tambak Cemandi), menekankan bahwa isu lingkungan tidak bisa dipisahkan dari ketimpangan sosial.
"Hari Bumi bukan hanya tentang menyelamatkan hutan atau mengurangi sampah. Ini tentang memastikan semua lapisan masyarakat, baik di kota maupun desa, mendapat akses yang setara terhadap sumber daya," ujarnya.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kawan Ayu Gaungkan Pesan Ekologis Lewat Kampanye Merangkai Daun untuk Bumi
Gerakan ini menyoroti keterkaitan erat antara kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Di Desa Tambak Cemandi, misalnya, program pelatihan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal telah digulirkan. Tujuannya jelas: menciptakan lapangan kerja tanpa merusak ekosistem.
Salah satu pilar utama Bakti Cendekia adalah edukasi lingkungan. Melalui workshop dan kampanye digital, mahasiswa menyasar kelompok rentan, seperti petani dan nelayan, untuk memahami praktik pertanian berkelanjutan dan pengelolaan sampah.
Baca juga: Peringatan Hari Bumi, WALHI Soroti Maraknya Tambang Ilegal di Bojonegoro
"Kami percaya, kesadaran lingkungan harus dibangun dari tingkat akar rumput," tambah Isa.
Tak hanya itu, aksi nyata seperti penanaman pohon dan pengembangan energi terbarukan di daerah terpencil juga menjadi fokus. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam pembangunan desa mandiri yang ramah lingkungan.
Di tengah ancaman global warming, gerakan ini mengajak semua pihak untuk bergotong-royong. "Jika ada yang belum paham dampak krisis iklim, kita harus mengingatkan. Jangan sampai kelalaian hari ini menjadi bencana di masa depan," tegas Isa. Pesannya jelas: kolaborasi lintas sektor adalah kunci menghadapi tantangan lingkungan.
Program Bakti Cendekia juga menyentuh aspek ekonomi hijau. Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, mereka membantu UMKM lokal mengolah limbah menjadi produk bernilai tinggi. Contohnya, sampah plastik diubah menjadi kerajinan tangan yang laris di pasaran.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi polusi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. "Kami ingin buktikan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan beban, melainkan investasi untuk masa depan," kata Isa.
Di penghujung acara, Bakti Cendekia mengajak semua pihak merenungi makna Hari Bumi. "Selamat Hari Bumi 2025! Mari jaga bumi agar tetap lestari untuk Indonesia Emas 2045," seru mereka. Pesan ini bukan sekadar slogan, tapi seruan aksi untuk terus bergerak tanpa kenal lelah.
Sopir Mengantuk, Truk Molen Hantam Truk Muatan Bata Ringan di Sampang, 1 Tewas Saat Dibawa ke RS |
![]() |
---|
Curhat Artis Pernah Diludahi Teman Gara-gara Sering Foto Bareng Pejabat: Wong Ndeso |
![]() |
---|
Jumbara PMR X PMI Jatim di Gresik Sukses Digelar, Dorong Semangat Kemanusiaan Remaja |
![]() |
---|
Asrudin Rugi Rp10 Juta Jadi Korban Penipuan Penyediaan MBG, Diajak Kerja Sama Malah Modal Digondol |
![]() |
---|
Solusi Lengkap, ASUS Kenalkan Laptop AI Terbaik dengan Inovasi Teknologi Terkini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.