Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Rudy Masud, Gubernur Kaltim yang Viral Juluki Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten': Mantap

Nama Rudy Masud menjadi perbincangan hingga viral di media sosial. Ini setelah dirinya melontarkan candaan kepada Dedi Mulyadi.

Tangakapan Layar YouTube TV Parlemen
RUDY MAS'UD - Foto Rudy Mas'ud Gubernur Kalimantan Timur saat rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (29/4/2025). Rudy viral usai menyebut Dedi Mulyadi sebagai gubernur konten. 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Rudy Masud menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Ini setelah dirinya melontarkan candaan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Candaan itu sebelumnya disampaikan saat keduanya hadir dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Pada kesempatan itu, Rudy menyebutkan Dedi yang merupakan mantan Bupati Purwakarta itu merupakan Gubernur Konten.

Rudy mendapatkan giliran berbicara lebih awal rapat yang membahas transfer dana dari pemerintah pusat ke daerah.

Rudy Masud memulai penyampaiannya dengan menyapa para pimpinan Komisi II dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk.

Baca juga: 5 Syarat Remaja Bakal Dikirim Dedi Mulyadi Wajib Militer, Tegaskan Bukan Latihan Perang-perangan

"Ya, yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen," ujar Rudy dalam rapat.

Kemudian, ia menyapa peserta lain dengan menyisipkan candaan kepada Dedi Mulyadi

"Seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap, nih, Kang Dedi dan seluruh pejabat eselon I Kemendagri yang hadir," ujarnya, dikutip dari Tribun Jambi.

Sebutan "Gubernur Konten" itu merujuk pada kebiasaan Dedi Mulyadi yang aktif membuat konten di YouTube dan Instagram terkait kegiatan serta isu-isu di Jawa Barat.

Adapun salah satu video yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah Dedi Mulyadi dengan seorang remaja dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Video berjudul “Ini Penjelasan KDM pada Remaja yang Kecewa Rumahnya Dibongkar” itu berdurasi 33 menit dan memperlihatkan perdebatan antara Dedi dengan Aura Cinta, seorang lulusan SMA.

SALING SINDIR - Rudy Masud (kanan) dan Dedi Mulyadi (kiri) saling sindir saat rapat bersama DPR RI, Selasa (29/4/2025). Gubernur Kaltim ini menyebut Dedi sebagai 'gubernur konten' karena sering membuat konten di media sosial terkait isu-isu yang terjadi di Jawa Barat.
SALING SINDIR - Rudy Masud (kanan) dan Dedi Mulyadi (kiri) saling sindir saat rapat bersama DPR RI, Selasa (29/4/2025). Gubernur Kaltim ini menyebut Dedi sebagai 'gubernur konten' karena sering membuat konten di media sosial terkait isu-isu yang terjadi di Jawa Barat. (TribunKaltim.com/Dwi Ardianto dan Kompas.com)

Dalam perdebatan itu, Aura mengatakan kekecewannya karena rumahnya dibongkar dan meminta agar perpisahan sekolah tetap diizinkan.

Dedi Mulyadi pun merepons dengan pernyataan tegas.

“Kenapa miskin pengen hidup bergaya, sekolah harus perpisahan. Kamu kan miskin, kenapa orang miskin gak prihatin,” ungkap Dedi Mulyadi saat itu.

Lalu siapa sebenarnya Rudy Masud?

Rudy Masud merupakan seorang pengusaha dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2025–2030.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019–2024 mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur dari Partai Golongan Karya.

Rudy Masud memulai pendidikan dasar di SD Negeri 008 Balikpapan (1987–1993). 

Pendidikan menengah ditempuhnya di SMP Negeri 4 Samarinda (1993–1996) dan SMA Negeri 2 Balikpapan (1996–1999). 

Baca juga: 4 Sosok Anak Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Wajib Militer , ada Tukang Main Mobile Legends dan Bolos

Pendidikan tinggi ditempuhnya di S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda (1999–2006). 

Studi S-2 dijalaninya di almamater yang sama (2017–2020). Gelar Doktor Ilmu Ekonomi diraihnya pada 2025 juga di kampus yang sama.

Ia juga masih kuliah di S-3 Ilmu Hukum, Universitas Trisakti (2020–sekarang).

Sebelum berkiprah dalam dunia politik, Rudy Masud merupakan pengusaha di berbagai sektor, antara lain transportasi bahan bakar, galangan kapal, dan penyimpanan bahan bakar. 

Ia merupakan Executive Chairman PT Barokah Bersaudara Perkasa (2000–2018) dan Direktur Utama PT Barokah Gemilang Perkasa (2008–2018).[6]

Rudy juga tercatat sebagai komisaris pada 5 perusahaan, yaitu PT Istana Gemilang Perkasa (2010–2018), PT Mashud Bersaudara Internasional (2013–2018), PT Cakra Buanamas Utama (2014–2015), PT Barokah Agro Perkasa (2014–2018), PT Eissu Prima Usaha (2015–2018).

Ia juga merupakan Direktur Utama pada PT Cakra Buanamas Utama (2015–2018) dan PT Eissu Prima Usaha (2015–2018).

Rudy Masud memulai karier politiknya dengan menjadi Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kalimantan Timur (2018–2023). 

Baca juga: 1 Keluarga Miskin Punya 22 Anak, Dedi Mulyadi Wajibkan Penerima Bansos KB Vasektomi: Jadi Mikul

Organisasi buruh ini merupakan sayap organisasi dari Partai Golkar. 

Ia kemudian menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur (2020–2025).

Ia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pertahanan DPP Partai Golkar (2019–2024).

Berikutnya, Ketua Bidang BUMN dan BUMD Ormas MKGR Pusat (2020–2025).

Pada Pemilihan Umum 2019 Rudy maju sebagai calon legislatif DPR RI dapil Kalimantan Timur.

Ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024. 

Di DPR, ia menjadi anggota Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan teknologi.

Pada pemilihan umum kepala daerah serentak seluruh Indonesia 2024, Rudy Masud berpasangan dengan Seno Aji sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur. 

Lawannya adalah pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi. 

Hasil pemungutan suara pada 27 November 2024 sesuai pleno KPU Kaltim adalah pasangan Isran-Hadi memperoleh 793.793 suara, sedangkan Rudy-Seno 996.399 suara.

Pasangan Isran-Hadi mengajukan permohonan sengketa hasil Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur ke Mahkamah Konstitusi, dengan beberapa dugaan pelanggaran, termasuk politik uang dan ketidaknetralan penyelenggara pemilu. 

MK menilai selisih suara antara pasangan nomor urut 1 dan 2 mencapai 202.606 suara atau 11,3 persen, melebihi ambang batas yang diatur dalam Undang-Undang Pilkada.

Hakim menyatakan, tidak ditemukan adanya politik borong partai sebagaimana didalilkan Pemohon.

Putusan MK menolak gugatan tersebut.

Rudy-Seno dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, bersamaan dengan pelantikan 961 kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak 2024.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved