Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembacokan di Musala Bojonegoro

Sosok Cipto Korban Pembacokan Saat Salat Subuh di Bojonegoro, Dikenal sebagai Pengusaha Dermawan

Sosok Cipto korban pembacokan sadis saat salat subuh di Bojonegoro, dikenal sebagai pengusaha dermawan dan religius, warga merasa kehilangan.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Dwi Prastika
Kolase TribunJatim.com/Misbahul Munir dan Istimewa
KOLASE - Warga mengantarkan jenazah Cipto Rahayu ke peristirahatan terakhirnya, di pemakaman umum Desa Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (5/5/2025) malam. Cipto merupakan salah satu korban pembacokan sadis saat salat subuh berjamaah di Musala Al Manar Bojonegoro, yang dilakukan oleh Sujito (67) warga setempat - Foto semasa hidup Cipto Rahayu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Kepergian Cipto Rahayu menjadi duka mendalam bagi warga Desa Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (5/5/2025).

Ratusan warga mengantarkan jenazah Cipto Rahayu (60) ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Sosok Cipto di mata masyarakat memang dikenal sebagai pengusaha yang dermawan, dan dicintai warga.

Cipto merupakan satu dari tiga korban pembacokan sadis saat salat subuh berjamaah di Musala Al Manar Bojonegoro, yang dilakukan oleh Sujito (67) warga setempat pada Selasa (29/4/2025) lalu.

Setelah dirawat intensif selama tujuh hari di ruang ICU RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, nyawa Cipto tak tertolong.

Cipto mengembuskan napas terakhir pada Senin (5/5/2025) pukul 14.55 WIB.

Jenazah Cipto tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung dimandikan serta disalatkan sebelum dimakamkan di pemakaman umum desa Kedungadem pukul 18.30 WIB.

Suasana pemakaman berlangsung khidmat, dengan warga berdiri berjejer di sepanjang jalan menuju makam sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Korban Pembacokan Saat Jamaah Salat Subuh di Musala Bojonegoro

Namun, di balik prosesi itu, ada kepedihan yang lebih dalam.

Warga Kedungadem mengaku kehilangan figur teladan di tengah masyarakat.

Sejumlah warga menyampaikan kesaksian mereka tentang almarhum, yang tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tapi juga pribadi yang rendah hati, dermawan, dan taat beragama.

"Pak Cipto itu orangnya halus, lemah lembut, dan dikenal sangat dermawan. Sosok pengusaha yang rendah hati. Beliau itu setiap bulannya tidak pernah absen memberikan bantuan kepada orang miskin, para janda, dan menyantuni anak-anak yatim," ungkap Ibnu, tetangga Cipto.

Selain dermawan, Cipto dikenal sebagai pribadi yang baik dan pendiam. Sosok yang halus dalam bertutur, juga sosok tokoh masyarakat yang taat beribadah dan aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar.

"Beliau biasanya yang azan dan selalu hadir jamaah di Musala Al Manar. Orangnya baik sekali, selalu jadi yang terdepan dalam urusan lingkungan, kalau ada acara apapun ada yang kurang, diberesi sama beliau," tambah Ibnu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved