16 Tahun Ngajar, Agus Guru SMP Tiap Hari Antar Jemput Siswa Agar Sekolah, Dapat Rezeki dari Bupati
Inilah kisah pengabdian Agus Hermanto (36), guru honorer yang tiap hari antar jemput siswa di pelosok Banyuwagi, Jawa Timur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Guru muda tersebut adalah teladan yang patut diapresiasi atas dedikasinya dalam mengabdi.
Dari cerita Agus, Ipuk akan lebih mengoptimalkan berbagai program daerah untuk anak-anak putus sekolah.
Salah satunya dengan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang berfokus menjaring anak putus sekolah dan membantunya kembali ke bangku sekolah melalui berbagai skema.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dedikasi Mas Agus. Kami juga kian semangat untuk menjalankan berbagai program pendidikan, utamanya pengentasan anak putus sekolah,” katanya.
Berita Lain
Pengangkatan 1.848 tenaga kontrak Surabaya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membawa angin segar, terutama bagi mereka yang telah berkarir puluhan tahun di Pemkot Surabaya.
Di antaranya adalah Sunarsih (59), yang telah berkiprah selama 25 tahun menjadi pendidik di Surabaya.
Berlangsung di Gelora Pancasila, Senin (28/4/2025), Sunarsih datang lebih awal dibandingkan peserta lainnya. Tak heran, dia duduk di barisan terdepan di antara rekan sejawatnya.
Dia berada persis di belakang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang pada kesempatan tersebut menyerahkan SK kepada perwakilan PPPK.
Bagi Sunarsih, momentum ini menjadi impiannya sejak lama. Perempuan kelahiran 2 Maret 1966 ini tidak mencantumkan kata terlambat dalam kamus kehidupannya.
"Sejak kecil saya memang bercita-cita menjadi guru," kata Sunarsih ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (29/4/2025).
Baca juga: Gaji Rasul Guru SD Rp 300 Ribu Sebulan, Jadi Tukang di Kampung usai Dipecat Sepihak, Sudah Lulus S1
Untuk mewujudkan cita-citanya, dia sempat menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Di jenjang setara SMA tersebut, dia terus berangan-angan untuk menjadi pendidik di kemudian hari.
Setelah lulus dari mengenyam pendidikan, Sunarsih kemudian mengikuti ujian penerimaan ASN. Sayang, dia belum bisa lolos dari seleksi tersebut. "Sudah pernah tes CPNS. Dulu. Kalau berapa kalinya, lupa. Pokoknya sering," kata Sunarsih.
Sekalipun impian Sunarsih menjadi pegawai negeri tertunda, namun angan menjadi pengajar belumlah tertutup. Sebaliknya, dia serius mewujudkannya dengan menjadi staf pendidik di salah satu sekolah dasar di Surabaya Barat.
Sejak 2001, pihaknya kemudian mantap memberikan waktunya untuk mendidik siswa sekolah dasar. "Status saya GTT (Guru Tidak Tetap). Terus hingga 2024," kata Sunarsih.
guru honorer yang tiap hari antar jemput siswa
Banyuwangi
Agus Hermanto
SMP 3 Satu Atap Wongsorejo
Ipuk Fiestiandani
TribunJatim.com
Tribun Jatim
5 Tahun Menikah, Suami Nangis Serahkan Istri ke Selingkuhan Sacara Adat, si Pebinor Bayar Rp 5 Juta |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Update Jumlah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny - Kebakaran Kandang Ayam Ponorogo |
![]() |
---|
Supangat Tukang Becak Lemas Uang Rp 36 Juta Lenyap dari Lemari, Curiga Lihat Motor |
![]() |
---|
Menikmati Keindahan Pantai Jung Pakis Tulungagung yang Tersembunyi di Balik Hutan |
![]() |
---|
Guru PNS Ungkap Tunjangannya Lebih Kecil dari Penjaga Sekolah dan Staf, Bisa Beda Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.