Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

16 Tahun Ngajar, Agus Guru SMP Tiap Hari Antar Jemput Siswa Agar Sekolah, Dapat Rezeki dari Bupati

Inilah kisah pengabdian Agus Hermanto (36), guru honorer yang tiap hari antar jemput siswa di pelosok Banyuwagi, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok Pemkab Banyuwangi
PERJUANGAN GURU HONORER - Agus Hermanto (36), guru honorer di SMP 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo menceritakan perjuangannya mengentaskan anak putus sekolah di Pelosok Banyuwangi saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (5/5/2025). 

Guru muda tersebut adalah teladan yang patut diapresiasi atas dedikasinya dalam mengabdi.

Dari cerita Agus, Ipuk akan lebih mengoptimalkan berbagai program daerah untuk anak-anak putus sekolah.

Salah satunya dengan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang berfokus menjaring anak putus sekolah dan membantunya kembali ke bangku sekolah melalui berbagai skema.

"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dedikasi Mas Agus. Kami juga kian semangat untuk menjalankan berbagai program pendidikan, utamanya pengentasan anak putus sekolah,” katanya. 

Berita Lain

Pengangkatan 1.848 tenaga kontrak Surabaya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membawa angin segar, terutama bagi mereka yang telah berkarir puluhan tahun di Pemkot Surabaya.

Di antaranya adalah Sunarsih (59), yang telah berkiprah selama 25 tahun menjadi pendidik di Surabaya.

Berlangsung di Gelora Pancasila, Senin (28/4/2025), Sunarsih datang lebih awal dibandingkan peserta lainnya. Tak heran, dia duduk di barisan terdepan di antara rekan sejawatnya.

Dia berada persis di belakang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang pada kesempatan tersebut menyerahkan SK kepada perwakilan PPPK.

Bagi Sunarsih, momentum ini menjadi impiannya sejak lama. Perempuan kelahiran 2 Maret 1966 ini tidak mencantumkan kata terlambat dalam kamus kehidupannya.

"Sejak kecil saya memang bercita-cita menjadi guru," kata Sunarsih ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Gaji Rasul Guru SD Rp 300 Ribu Sebulan, Jadi Tukang di Kampung usai Dipecat Sepihak, Sudah Lulus S1

Untuk mewujudkan cita-citanya, dia sempat menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG).  Di jenjang setara SMA tersebut, dia terus berangan-angan untuk menjadi pendidik di kemudian hari.

Setelah lulus dari mengenyam pendidikan, Sunarsih kemudian mengikuti ujian penerimaan ASN. Sayang, dia belum bisa lolos dari seleksi tersebut. "Sudah pernah tes CPNS. Dulu. Kalau berapa kalinya, lupa. Pokoknya sering," kata Sunarsih.

Sekalipun impian Sunarsih menjadi pegawai negeri tertunda, namun angan menjadi pengajar belumlah tertutup. Sebaliknya, dia serius mewujudkannya dengan menjadi staf pendidik di salah satu sekolah dasar di Surabaya Barat.

Sejak 2001, pihaknya kemudian mantap memberikan waktunya untuk mendidik siswa sekolah dasar. "Status saya GTT (Guru Tidak Tetap).  Terus hingga 2024," kata Sunarsih.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved