Jelang Waisak, Sanghadana Vesak Festival 2025 di Surabaya Berhasil Kumpulkan Dana Rp 708 Juta

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sanghadana Waisak Terbesar di Indonesia sukses mengumpulkan donasi sementara sebesar Rp 708 juta.

Digelar pada rangakaian Vesak Festival 2025 di Surabaya yang baru akan selesai pada 12 Mei 2025 mendatang, donasi tersebut diperkirakan akan terus bertambah.

Sanghadana Vesak Festival digelar Young Buddhist Association of Indonesia (YBAI) pada rangkaian Vesak Festival 2025.

Setelah berlangsung di Surabaya, 7-12 Mei 2025, Vesak Festival akan dilanjutkan di Atrium Mall Taman Anggrek Jakarta pada 15-18 Mei 2025 mendatang.

Sanghadana merupakan salah satu acara utama dalam Vesak Festival.

Pada tradisi umat Buddhis, Sanghadana diisi pemberian dana atau persembahan umat kepada Bhikkhu Sangha dalam bentuk jubah dan kebutuhan hidup lainnya.

Saat acara di Surabaya, Sanghadana ini dihadiri oleh 15 Bhikkhu Sangha dari berbagai aliran Buddhis dan ratusan umat.

Secara simbolis, para donatur memberikan dana berupa jubah untuk para Bhikkhu.

“Ini bentuk dukungan simbolis terhadap kehidupan Sangha yang kita kenal sebagai Bhikkhu atau Biksu. Ini kesempatan yang sangat baik untuk menanam kebajikan, terutama bagi umat Buddha yang ingin mendukung kehidupan spiritual para Bhikkhu,” kata Ketua Vesak Festival 2025, Herman Pranata saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: 25 Link Twibbon Waisak 2025 yang Diperingati 12 Mei Mendatang, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Menurutnya, dari 211 pengunjung yang hadir secara langsung, dana sementara yang terkumpul mencapai Rp 708.748.999.

Dana ini tercatat secara rinci dalam sistem yang telah dipersiapkan oleh YBAI.

Rencananya, hasil donasi tersebut juga akan diberikan kepada korban gempa di Myanmar.

"Berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun ini spesial setelah adanya dukungan khusus untuk komunitas Sangha yang terdampak gempa bumi di Myanmar. Tidak lupa juga tentu akan dikhususkan untuk sangha di Indonesia,” tegasnya.

Pada 28 Maret 2025 lalu, sejumlah wilayah di Myanmar yang merupakan pusat penyuluhan Buddhis mengalami kerusakan parah akibat gempa.