Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Setelah Nabung Rp15 Ribu Tiap Hari, Marpuah Penjual Jajanan Berangkat Haji di Usia 93: Nungguin Lama

Kisah perjuangan para jemaah haji agar bisa ke Mekkah menjadi inspirasi. Mereka menabung belasan tahun.

Tribun Cirebon/Handhika Rahman
PEDAGANG NAIK HAJI - Marpuah, pedagang geblog dan blendung jagung jajanan khas Indramayu berangkat haji tahun 2025, Jumat (9/5/2025). Marpuah menabung Rp5000 hingga Rp15 ribu tiap harinya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah perjuangan para jemaah haji agar bisa ke Mekkah menjadi inspirasi.

Mereka menabung belasan tahun demi melakukan ibadah haji.

Bahkan tak sedikit, jemaah bisa berangkat haji di usia yang sudah renta.

Seperti Marpuah, penjual jajanan khas Indramayu.

Ia akhirnya bisa berangkat haji di 2025 setelah menabung belasan tahun.

Di usianya yang kini menginjak 93 tahun, ia akhirnya berhasil ke Tanah Suci.

Baca juga: Hati Khaeriah Campur Aduk Gantikan Ibu Naik Haji karena Meninggal, Selalu Ingat Pesan Terakhirnya

Marpuah adalah warga Desa Santing, Kecamatan Losarang, Indramayu.

Sehari-hari, Marpuah menggendong bakul bambu berisikan geblog dan blendung jagung dengan berjalan kaki keliling desa untuk menawarkan dagangannya.

Aktivitas itu sudah dia jalani sejak usianya masih muda.

Sejak saat itu sedikit demi sedikit Marpuah menyisikan keuntungan untuk ditabung demi bisa naik haji.

Sebagian lagi ia gunakan untuk membesarkan enam orang anaknya. 

“Ya nabungnya gak tentu, tergantung hasil jualannya. Kadang nabungnya Rp 5 ribu, Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu,” ujar dia kepada Tribun Cirebon, Jumat (9/5/2025).

PEDAGANG NAIK HAJI - Marpuah, pedagang geblog dan blendung jagung jajanan khas Indramayu yang akan naik haji tahun 2025 ini, saat ditemui Jumat (9/5/2025).
PEDAGANG NAIK HAJI - Marpuah, pedagang geblog dan blendung jagung jajanan khas Indramayu yang akan naik haji tahun 2025 ini, saat ditemui Jumat (9/5/2025). (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

Marpuah menabung di rumah. 

Jika uang tabungannya terkumpul hingga sekitar Rp 500 ribu, ia akan meminta anaknya untuk menabungkan uang tersebut ke bank.

Usahanya tersebut membuahkan hasil, Marpuah lalu mendaftar haji pada 2012 lalu dan masuk dalam daftar calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 2025 ini.

Marpuah tercatat ke dalam Kloter 11 KJT Kabupaten Indramayu.

Ia menjadi jemaah haji tertua asal Indramayu.

Nenek 13 cucu ini dijadwalkan masuk Asrama Haji Indramayu Provinsi Jawa Barat pada 14 Mei 2025 dan diterbangkan ke Tanah Suci pada 15 Mei 2025. 

“Rasanya ya senang sekali, sudah nungguin lama,” ujar dia.

Menjelang pemberangkatan, Marpuah pun sudah menyiapkan segala perbekalan.

Bahkan menggelar syukuran di rumahnya sebagai ungkapan bahagia.

“Bismillah, pengennya ya selalu sehat,” ujar dia.

Baca juga: Penantian 12 Tahun Berakhir, Pasutri Penjual Bakso di Lamongan Berangkat ke Tanah Suci: Haji Mabrur

Kisah serupa petani berangkat haji di usia hampir satu abad.

Ia bisa berangkat haji berkat usaha menabung selama 15 tahun.

Bahkan meski usai tergolong renta, ia tetap percaya diri untuk menunaikan ibadah haji.

Jemaah haji tersebut bernama Rahman Geter.

Rahman merupakan seorang kakek berusia 99 tahun asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Ia tetap optimis menunaikan ibadah haji bersama 494 calon haji lainnya tahun ini.

Rahman, yang merupakan calon haji tertua di Polewali Mandar, akan berangkat 7 Mei untuk pelaksanaan ibadah haji 2025.

Rahman lahir pada 31 Desember 1925 dan akan genap berusia 100 tahun pada bulan Desember mendatang.

Ia tinggal di Dusun Lelupang, Desa Lagi-Agi, Kecamatan Campalagian.

Perjuangan Rahman dan istrinya, Hania Binti Abdul Rahman (88 tahun), untuk menunaikan rukun Islam kelima tidaklah mudah.

Baca juga: Sosok Kakek Syarifudin, Tukang Becak Lamongan Berangkat Haji Bareng Istri: Niat Sejak Tahun 1978

Selama lebih dari 15 tahun, Rahman menyisihkan uang sedikit demi sedikit untuk menabung biaya naik haji.

Setelah tabungannya mencukupi, ia mendaftar haji di kantor Kementerian Agama setempat pada tahun 2019.

“Alhamdulillah, tahun ini saya akan berangkat bersama istri saya,” ungkap Rahman, dikutip dari Kompas.com.

Meskipun seharusnya Rahman masuk dalam daftar tunggu selama 10 tahun, Kementerian Agama setempat mempercepat proses keberangkatannya karena ia dan istrinya tergolong jemaah lansia yang berisiko rentan.

Saat ditanya tentang kiat menjaga kebugaran tubuhnya, Rahman menjelaskan,

“Biasa saja, hanya menjaga pola makan sehat dan tetap rutin beraktivitas ringan.”

Sebagai seorang petani kebun, ia kini lebih fokus pada persiapan keberangkatannya ke tanah suci Mekah.

Menjelang keberangkatan, Rahman dan istrinya telah mempersiapkan segala kebutuhan.

Mulai dari suntik vaksin, manasik haji, hingga melunasi biaya perjalanan haji dan menyiapkan pakaian perlengkapan haji.

“Semua persiapan termasuk vaksin sudah, keperluan juga sudah dapat dan tinggal tunggu tanggal keberangkatannya, Insya Allah,” tambah Rahman.

Rahman dan istrinya tergabung dalam kloter 11 dan dijadwalkan berangkat ke tanah suci Mekah pada tanggal 7 Mei mendatang melalui embarkasi Hasanuddin Makassar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved