DPRD Trenggalek Nilai Pemilihan Lokasi Pembangunan Sekolah Rakyat Sudah Tepat
Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi menilai pemilihan Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, sebagai lokasi pembanguna
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi menilai pemilihan Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sudah tepat.
Menurut Doding, Kecamatan Bendungan memang sedang diproyeksikan untuk menjadi pusat pendidikan baru di Kabupaten Trenggalek
Dengan adanya pusat pendidikan di Kecamatan Bendungan yang berlokasi di pegunungan diharapkan semangat Pemkab Trenggalek dalam menjaga ekologi bisa ikut menular ke siswa.
"Kemarin pak bupati sudah MoU dengan perguruan tinggi di Surabaya (UINSA), selanjutnya kalau sekolah rakyat (dibangun) di sana, bagus, karena bersekolah sambil melindungi alam kita," kata Doding ditemui di Rumah Dinas Ketua DPRD Trenggalek, Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, Senin (12/3/2025).
Sebaliknya, jika dipaksakan dibangun di area pusat kota pengembangan wilayah Trenggalek akan kurang maksimal.
Selain itu Kecamatan Bendungan di pilih karena Pemkab Trenggalek mempunyai aset lahan yang luas, tujuan lainnya adalah pengembangan wilayah Trenggalek lebih merata terutama dalam mengungkit ekonomi masyarakat pegunungan.
Baca juga: Sekolah Rakyat di Trenggalek Segera Dibangun, Target Beroperasi Tahun 2026
Kabupaten Trenggalek sendiri sebenarnya mempunyai gedung eksisting yang saat ini belum dioptimalkan yaitu Rusunawa di Kecamatan Watulimo.
Namun menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, tujuan awal pembangunan Rusunawa adalah untuk masyarakat yang saat ini masih tinggal di kampung baru.
"Kalau belum ada keputusan atau solusi kampung baru ya belum bisa. Karena memang fungsinya (Rusunawa) untuk masyarakat di kampung baru yang sekarang menduduki tanah Pemda, masalahnya masyarakat masih enggan pindah ke situ (Rusunawa)," pungkasnya.
| PKB Jatim Gelar Tasyakuran, Tiga Tokoh Asal Jawa Timur Jadi Pahlawan Nasional: Layak |
|
|---|
| PO Harapan Jaya Pecat Sopir Bus yang Tewaskan 2 Mahasiswi di Tulungagung |
|
|---|
| Penjual Lontong Balap Tewas Tertabrak Truk di Surabaya, Sopir Mengaku Kabur karena Takut Dimassa |
|
|---|
| Pemkot Batu Gelar Apel Siaga Hadapi Musim Hujan, Fokus Mitigasi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Dari Pasar Tradisional ke 33 Cabang Modern: Toko Makmur Hadirkan Pengalaman Belanja Terjangkau |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.