Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Ilmansyah Selamat dari Insiden Bom Maut di Garut, Kakaknya Tewas, 'Jalan Seperti Melayang'

Tangis histeris korban selamat dari insiden bom maut di Garut, Jawa Barat. Saksikan kakaknya hilang: saya jalan seperti melayang.

Editor: Hefty Suud
KOLASE YouTube/KompasTV - Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
KORBAN BOM GARUT - Ilmansyah (26) ceritakan detik-detik mengerikan pemusnahan bom kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Trauma selamat dari bom maut, kakaknya meninggal dunia. 

TRIBUNJATIM.COM - Insiden pemusnahan bom kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) menyisakan duka. 

Belasan orang meninggal dunia dalam insiden bom maut ini. 

Ilmansyah (26), salah satu korban selamat menceritakan detik-detik mencekam saat bom meledak dan merenggut nyawa banyak orang. 

Kakak Ilmansyah, Yusrizal (48) alias Iyus merupakan korban meninggal dunia dalam insiden ini. 

Kini, Ilmansyah trauma jika mengingat kejadian yang dialaminya.

Ia terus menerus menangis saat ditemui Tribunjabar.id di rumah duka Kampung Cimerak, Selasa, (13/5/2025).

Ilman mengaku sama-sama jadi pekerja dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di desanya.

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak a Iyus dimana, a Iyus dimana," ujarnya.

Ia menuturkan, saat dirinya naik ke atas permukaan seluruh petugas yang sebelumnya membersamainya tiba-tiba hilang termasuk saudaranya sendiri.

Belakang diketahui mereka terhempas oleh ledakan, beberapa bagian tubuh korban juga di antaranya sempat terbang ke arah Ilman.

Baca juga: Penyebab 9 Warga Sipil Bisa Jadi Korban Ledakan Amunisi Garut, Biasa Jadi Berkah Berubah Petaka

"Saya lihat ke arah pesisir ada tubuh korban, saya jalan aja terus jalan seperti melayang," ungkapnya.

Ia kemudian berjalan ke arah tempat parkir mobil untuk memastikan teman-teman yang bekerja dengannya masih hidup.

Namun, hasilnya tetap nihil. Semua orang di lokasi bahkan kakaknya yang ia cari sudah tidak ada.

"Saya takut sekali, ada serpihan-serpihan kulit. Saya histeris," ucapnya.

Tak lama kemudian Ilmansyah akhirnya bisa menjauh dari lokasi kejadian dan meminta pertolongan warga.

Baca juga: 3 Fakta Insiden Pemusnahan Bom Kedaluwarsa Garut, 11 Tewas Termasuk Warga Sipil, Ini Daftar Korban

Ia menyebut tugasnya mengambil air untuk mengisi tandon air di lokasi kejadian ternyata menyelamatkannya dari maut.

Namun, ia menyebut masih mengalami trauma atas kejadian tragis yang menimpa keluarganya itu.

"Trauma iya, masih syok kalo liat orang sedih," ucapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana,Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana mengatakan pihaknya akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan 9 orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

CERITA KORBAN SELAMAT- (kiri) tangkap layar video sekelompok orang mengendarai motor, ngebut ke titik lokasi ledakan Cibalong di Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025).(Kanan) Ilmansyah(26), warga sipil yang selamat dari insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar.
CERITA KORBAN SELAMAT- (kiri) tangkap layar video sekelompok orang mengendarai motor, ngebut ke titik lokasi ledakan Cibalong di Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025).(Kanan) Ilmansyah(26), warga sipil yang selamat dari insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

 Aparat Desa Sebut Warganya Dipekerjakan TNI

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut warga yang menjadi korban ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.

Terkait hal tersebut, Aparatur Desa Sagara, Doni David membantahnya.

Doni menegaskan kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan adalah informasi yang keliru.

Ia mengatakan, sejumlah warga memang dipercaya untuk membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia, kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).

Disisi lain, Doni David mengkonfirmasi kebenaran video salah satu warganya, Rustiawan ikut dalam persiapan pemusnahan amunisi tersebut.

Seorang pria dengan posisi paling depan adalah Rustiawan, yang merupakan korban ledakan maut tersebut.

Rustiawan tampak memegangi dan memeriksa objek yang terlihat seperti amunisi atau proyektil.

Rustiawan tampak duduk di tanah dengan posisi membungkuk.

Ia tampak mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.

Kronologi pemusnahan bom di Garut 

PEMUSNAHAN AMUNISI KEDALUWARSA - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025), pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang.
PEMUSNAHAN AMUNISI KEDALUWARSA - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025), pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. (Dok. Istimewa/KOMPAS.com)

Pemusnahan bom kedaluwarsa itu sendiri dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.

Awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.

Namun, begitu bom dimusnahkan, sejumlah warga atau sipil dilaporkan langsung mendekati lokasi.

 Mereka mendekat untuk mengumpulkan selongsong bom.

Selongsong bahan peledak itu memang bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.

Namun, para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved