Berita Viral
Sehari usai ‘Dibeli’ Rp 125 Juta, Sapi Kurban Presiden Prabowo Mendadak Mati, Pemilik Kuak Dugaan
Sapi Simental itu ditemukan tak bernyawa di kandangnya di Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (16/5/2025) pagi.
TRIBUNJATIM.COM - Sapi yang akan dipakai kurban Idul Adha 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto mati mendadak di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sapi tersebut ditemukan di kandangnya di Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (16/5/2025) pagi.
Sapi itu berjenis Simental.
Sejatinya, sapi tersebut akan dikurbankan pada Idul Adha 2025 yang diperkirakan tepat pada 6 Juni 2025.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto meneruskan tradisi presiden-presiden sebelumnya yang juga menyembelih hewan kurban di sejumlah lokasi.
Berbobot lebih dari 1 ton, sebelumnya sapi itu dinyatakan masih dalam kondisi sehat.
Baca juga: Awal Mula Raffi Ahmad Jatuh dari Sapi 1 Ton Irfan Hakim hingga Harus CT Scan, sempat Merasa Pusing
Namun tiba-tiba roboh dan menggelepar di kandang.
Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari tim dokter hewan untuk mengetahui penyebab pasti kematian sapi tersebut.
Dugaan awal menyebutkan bahwa keracunan menjadi kemungkinan utama.
Lemas Tiba-tiba
Pemilik sapi, Dedi Irawan, mengungkapkan bahwa sapi masih sempat dimandikan dan diberi makan pada Kamis pagi sebelum akhirnya menunjukkan gejala lemas secara tiba-tiba sekitar pukul 09.00 WITA.
“Saya masih sempat memandikan tadi pagi dan kelihatannya sehat bugar, hanya saja beberapa jam kemudian tiba-tiba jatuh ambruk dan menggelepar di tempat. Karena khawatir mati saya terpaksa menyembelih di kandangnya,” tutur Dedi.
Beruntung, sapi masih dalam kondisi hidup ketika disembelih sehingga dagingnya masih dapat dimanfaatkan.
Sudah Dikontrak oleh Sekretariat Presiden
Dedi mengaku sangat sedih dengan kejadian tersebut, terutama karena sapi tersebut telah ia rawat dengan baik dan bahkan sudah disepakati dalam kontrak pembelian oleh pihak Sekretariat Kepresidenan pada Rabu (14/5/2025), sehari sebelum kejadian.
Sapi itu dibeli seharga Rp 125 juta, dan telah ditetapkan sebagai sapi kurban Presiden Prabowo untuk disumbangkan kepada masyarakat Sulawesi Barat.
Rencananya, sapi tersebut akan dikirim ke Mamuju, ibu kota Provinsi Sulbar, untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat saat Idul Adha.
Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar belum dapat memastikan apakah kematian sapi disebabkan oleh penyakit mendadak atau keracunan, sebagaimana dugaan sementara.
Pemeriksaan laboratorium oleh tim dokter hewan masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab kematian lebih lanjut.
Sementara itu, jika bicara kualitas daging sapi, ternyata daerah lain juga tak kalah berkualitas.
Contohnya seperti di Madura.
Tidak terbantahkan bahwa kualitas daging sapi lokal Madura terbaik kedua di Indonesia setelah Sapi Bali.
Tekstur, serta halus, dan cita rasanya yang khas menjadikan daging sapi Madura selalu dirindukan warga dari sejumlah daerah di Jawa Timur saat momen perayaan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Kurban pada 6 Juni 2025 mendatang.
Dengus suara sapi terdengar saling bersahutan, seolah menyambut kehadiran rombongan pria dari Surabaya ketika mendekati kandang berukuran sekitar 20 meter x 7 meter di Desa/Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Selasa (13/5/2025).
Di dalam kandang itu, sedikitnya 100 ekor sapi jantan Madura secara fisik telah memenuhi syarat untuk disembelih pada momen Lebaran Kurban.
Salah seorang anggota rombongan dari Surabaya, Dirmanto tampak sudah tidak asing bagi dua pengusaha sapi kurban, H Homsin dan H Rahmat As’ari.
Baca juga: Pernah Viral Jual Sapi Demi Bertanding, Atlet Hadang Bondowoso Siap Kembali Harumkan Nama Daerah
Sosok Dirmanto yang dikenal sebagai Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Masjid As Salam di Puri Kencana, Karah, Surabaya selalu datang sekitar satu bulan sebelum Lebaran Kurban.
“Kami di sini sudah berlangganan sekitar 5 tahun, sapi lokal Madura yang memang kami pesan karena kualitas dagingnya bagus untuk dikonsumsi,” ungkap Dirmanto sambil mengarahkan pandangannya ke beberapa sapi yang akan dipilih.
Karakter daging sapi Madura dikenal berwarna merah cerah, empuk, berserat halus, dan rendah kandungan lemak.
Baca juga: Tradisi Unik Warga Desa Jadi Tuban, Gelar Lebaran Ketupat Sapi untuk Menghormati Ternak
Keunggulan lainnya, karkas yang meliputi total berat daging tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit mencapai 48 persen dari berat tubuhnya.
Sementara karkas sapi Bali mencapai 51 persen.
Sementara karkas sapi lain di Pulau Jawa hanya mencapai 45 persen.
Dirmanto mengaku sengaja datang lebih awal ke kandang sapi milik H Homsin dengan harapan bisa mendapatkan sapi Madura jantan terbaik untuk dibagikan kepada para jamaah Masjid As Salam dan masyarakat sekitar.
“Kadungan lemak pada daging sapi Madura sangat sedikit. Setiap tahun kadang-kadang pesan 8 ekor hingga 10 ekor, pengiriman biasanya dilakukan pada H-1 Lebaran Kurban. Perawatannya tetap di sini,” pungkas Dirmanto.
Baca juga: Marak Pencurian Sapi, Warga Tuban Giatkan Patroli Keliling Desa, Orang Asing Diperiksa
Sekedar diketahui, populasi sapi di Kabupaten Bangkalan dalam setiap tahunnya terus meningkat.
Data yang dihimpun Tribun Madura dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menyebutkan, populasi sapi jantan, betina, usia dewasa, dan usia anak di tahun 2018 terdata sejumlah 206.000.
Jumlah tersebut terus meningkat sejumlah 247.437 ekor di tahun 2019, sebanyak 259.923 ekor di tahun 2020, dan mencapai 276.476 ekor di tahun 2021.
Kontribusi populasi sapi Bangkalan di Jatim menyentuh angka 4,89 persen dari total 4.637.905 populasi sapi di Jatim pada tahun di tahun 2019.
Khusus populasi sapi jantan dan betina di tahun 2023 terangkum sejumlah 118.521 ekor sapi jantan dan 157.955 ekor sapi betina.
Pengusaha sapi kurban, H Rahmat As’ari mengungkapkan, perawatan sapi jantan untuk komoditas hewan kurban tidaklah serumit perawatan sapi khusus balap atau sapi kerap.
Perawatan sapi untuk kebutuhan Lebaran Kurban cukup diberi pakan rumput segar dan air secukupnya.
“Rata-rata pembeli sapi untuk keperluan hewan kurban berasal dari Surabaya, Sidoarjo, hingga Kabupaten Gresik. Para pelanggannya tetap, biasanya total laku 220 ekor lebih setiap Lebaran Kurban,” ungkap H Rahmat yang juga pemilik Sapi Kerap didampingi H Homsin.
Bagi H Rahmat, menjaga nilai trust atau kepercayaan pelanggan bukan hanya urusan menjaga kualitas daging sapi Madura semata.
Namun juga dituntut mampu memberikan jaminan kepada para pelanggan bahwa sapi-sapi jantan Madura telah memenuhi syarat dan ketentuan hewan kurban.
Selain itu daging sapi jantan Madura selalu lolos pemeriksaan postmortem, pengecekan kondisi karkas yang meliputi daging dan jeroan.
Sebagai upaya memastikan bahwa daging hewan kurban sebelum didistribusikan ke masyarakat sudah sesuai dengan syariah, yakni aman, sehat, utuh dan halal atau disingkat Asuh
“Kalau harga sudah cocok, sapi dirawat di sini, perawatan gratis sampai H-1 lebaran. Harga tergantung ukuran, kami biasanya sediakan sapi seharga antara Rp 15 juta hingga Rp 40 juta,” pungkas H Rahmat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Dokter Tifa Unggah Surat Kementerian Era Jokowi Setarakan UTS Insearch dengan SMK Demi Gibran: Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.