Berita Viral
Pantas Kasmudjo Tak Siap Hadapi Gugatan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Sebut Tak Lihat Skripsinya
Di tengah isu ijazah palsu, Jokowi berkunjung ke rumah Kasmudjo di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa (13/5/2025).
TRIBUNJATIM.COM - Dosen Jokowi semasa kuliah di UGM, Kasmudjo mengaku tak pernah melihat skripsi dan ijazah dari Joko Widodo.
Ia merespon soal ijazah Presiden ke-7, Joko Widodo alias Jokowi.
Diketahui, isu soal ijazah palsu Jokowi masih santer menjadi sorotan.
Di tengah isu tersebut, Jokowi berkunjung ke rumah Kasmudjo di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Respon Jokowi Soal Meme Dirinya dengan Prabowo yang Dibuat Mahasiswi ITB: Demokrasi ada Batasnya

Kasmudjo mengungkap isi pembicaraan dengan Jokowi dalam kunjungan sekitar 45 menit itu.
Dia mengatakan, tak ada pembahasan mengenai ijazah.
Kasmudjo pun menegaskan, bukan pembimbing skripsi Jokowi dan tidak pernah melihat skripsi Jokowi.
Kasmudjo menyampaikan tidak mengetahui terkait dengan ijazah Joko Widodo. Sehingga dia tidak dapat bercerita soal ijazah Jokowi.
Selain itu, Kasmudjo menuturkan bukan pembimbing skripsi Joko Widodo. Dia menyebut, pembimbing skripsi Joko Widodo adalah Prof Sumitro.
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," ungkap Kasmudjo di rumahnya.
Kasmudjo mengungkapkan belum pernah melihat ijazah Joko Widodo.
"Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitanya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya.
Kasmudjo mengatakan Joko Widodo masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980. Joko Widodo kemudian lulus pada tahun 1985.
"Begini, dia kan tahun 80 masuk, lulus 85. Saya sampai 83 itu masih IIIB. Dia mau lulus, (saya) IIIC. Itu kalau urusan dosen mengajar, hanya boleh jadi asisten atau pembantu dosen. Jadi kalau disuruh mengajar, tidak boleh sendirian," ungkapnya.
Selama menjadi asisten dosen tersebut Kasmudjo mendampingi beberapa dosen. Sebab tujuan sebagai asisten tersebut dalam rangka untuk latihan.
Kasmudjo menyampaikan, selama Joko Widodo berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM tersebut, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," tuturnya.
Dikatakan Kasmudjo, saat mengajar di UGM, dirinya sudah menjadi golongan IIID atau IVA.
"Itu mungkin karena saya sebagai ketua lab yaitu yang berkaitan dengan nonkayu dan mebel, saya mengajar di situ. Nonkayu itu artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu sama mebel," tuturnya.
Pada 2014, Kasmudjo resmi memasuki masa purnatugas di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM.
Nasib Kasmudjo
Nasib Kasmudjo digugat terkait dugaan ijazah palsu Joko Widodo alias Jokowi.
Untuk diketahui, Kasmudjo merupakan sosok dosen pembimbing Jokowi semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Kehutanan.
Gegara itu, ia menjadi salah satu orang yang digugat oleh Ir. Komardin, terkait polemik ijazah palsu Jokowi.
Rektor UGM, Wakil Rektor, dan Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan juga digugat di PN Sleman. Berdasarkan informasi dari sistem penelusuran perkara, gugatan tersebut tercatat dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn, yang terdaftar pada 5 Mei 2025 dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum.
Menghadapi gugatan ini, Kasmudjo mengaku tidak siap, tapi merasa harus ikut.
"Ndak siap. Soalnya mengadapi macem-macem itu saya belum pernah," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Pagung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (14/05/2025). Kasmudjo menjelaskan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Fakultas Kehutanan UGM mengenai gugatan ini.
Ia menyatakan bahwa semua hal terkait dengan perkara ijazah dan gugatan diserahkan kepada Fakultas Kehutanan untuk memberikan penjelasan.
"Saya sudah kontak sama Dekan Fakultas Kehutanan, Pak Sigit. Segala sesuatunya terkait, apakah itu urusan ijazah, urusan perdata, atau urusan sebagai wakil untuk memberi penjelasan, semua dari fakultas sudah bilang," tuturnya.
Meskipun senior, Kasmudjo mengaku akan mengikuti arahan dari Fakultas Kehutanan UGM.
"Makanya saya juga, walaupun sudah senior, Dekan-nya masih muda, saya harus ikut. Itu yang saya katakan," ungkapnya.
siapakah sosok Kasmudjo?
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Dedi Mulyadi Disebut Jokowi Jilid 2 - Penyebab 9 Warga Sipil Jadi Korban Bom Garut
Baca juga: Penjelasan Kampus soal Mahasiswi Ditangkap setelah Unggah Meme Prabowo-Jokowi, Orangtua Minta Maaf
Kasmudjo menjadi salah satu dosen pembimbing akademik Joko Widodo (Jokowi) saat masih aktif menjadi mahasiswa di UGM.
Ia turut memastikan bahwa Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.
Kasmudjo dikenal sebagai salah satu dosen yang berperan penting dalam perjalanan akademik Jokowi selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.
Kasmudjo dikenal sebagai salah satu dosen yang berperan penting dalam perjalanan akademik Jokowi selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.
"Saya memang terlibat dalam proses akademik beliau, tapi sebagai pembimbing akademik, bukan skripsi," ujar Kasmudjo dikutip dari laman resmi UGM.
Selama periode 1980-1985, Kasmudjo mengamati langsung perkembangan Jokowi sebagai mahasiswa.

Kedisiplinan inilah yang membedakannya dari mahasiswa lain saat itu. Kasmudjo juga mengenang kebiasaan Jokowi yang sering pulang-pergi antara Solo dan Yogyakarta saat liburan untuk membantu usaha mebel keluarga.
"Dia mahasiswa yang rajin, tapi tetap bertanggung jawab pada keluarganya," katanya.
Hubungan keduanya tidak terputus setelah Jokowi lulus.
Kasmudjo mengaku kerap diundang Jokowi dalam berbagai acara, termasuk saat Jokowi sudah menjabat sebagai pejabat publik.
Bahkan, dia pernah diminta mendampingi Jokowi saat kunjungan ke UGM.
Kedekatan mereka terbukti dengan undangan yang diterima Kasmudjo ke acara pribadi Jokowi.
Baca juga: Roy Suryo Ngeles Dicecar Darimana Tahu Ijazah Jokowi Palsu, Malah Salahkan Orang yang Posting Foto
"Saya dua kali diundang ke pernikahan anaknya," kenang Kasmudjo.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar hubungan dosen-mahasiswa.
Kasmudjo menggambarkan Jokowi sebagai pribadi yang rendah hati dan tidak berubah meski sudah menduduki posisi tinggi.
"Sosok yang saya kenal dulu ya seperti itu, sederhana dan tekun," ucapnya.
Nilai-nilai ini kemudian tercermin dalam kepemimpinan Jokowi baik sebagai wali kota, gubernur, hingga presiden.

Digugat ke Pengadilan Negeri Sleman
Kasmudjo dan sejumlah pejabat kampus UGM digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman atas dugaan perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan ijazah Jokowi.
Gugatan ini tercatat dalam nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn dan telah didaftarkan sejak 5 Mei 2025.
Gugatan terkait ijazah Jokowi kali ini diajukan oleh advokat dan pengamat sosial bernama Ir. Komardin.
Dalam perkara ini, total delapan pihak dari lingkungan UGM digugat ke pengadilan.
Adapun delapan pejabat UGM yang digugat ke PN Sleman yakni:
- Rektor UGM
- Empat Wakil Rektor UGM
- Dekan Fakultas Kehutanan UGM
- Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan
- Dosen pembimbing skripsi Presiden Jokowi saat menempuh pendidikan di UGM, Ir Kasmudjo.
Sidang perdana atas perkara ini dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025.
Berita tentang Jokowi lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ujung Hidup Affan dari Antar Order Berakhir Dilindas Rantis, Tersisa Air Mata Ayah dan Teriakan Ibu |
![]() |
---|
Didenda Rp 115 Juta, Pemilik Cafe Tak Tahu Siapa yang Nyalakan TV: Saya Pamer Warung ke Keluarga |
![]() |
---|
Affan Meninggal Dunia, Pengemudi Ojol Dilindas Mobil Rantis Brimob, Begini Respon Istana Negara |
![]() |
---|
'Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan' Moto Pengabdian Brimob yang Kini Tengah Viral Imbas Kematian Ojol |
![]() |
---|
Alasan Nurjanah Dikurung 15 Tahun di Kamar 2x2 Meter, Hidup Berubah usai Nikahi Pria Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.