Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Lantik 198 Kepala Sekolah, Beri Pesan Khusus Pembentukan Karakter Siswa Jatim

Gubernur Jatim Khofifah melantik sebanyak 198 kepala sekolah, beri pesan khusus untuk pembentukan karakter siswa.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Fatimatuz Zahroh
SUMPAH JABATAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melantik dan mengambil sumpah jabatan 198 kepala sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/5/2025). Ia mengajak mewujudkan pendidikan di Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melantik dan mengambil sumpah jabatan 198 kepala sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/5/2025). 

Pelantikan kepala sekolah ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor: 800/9765/204/2025 dan Nomor: 800/9767/204/2025 tentang pengangkatan guru sebagai kepala sekolah, tanggal 9 Mei 2025.

Kepada seluruh yang dilantik, Gubernur Khofifah mengajak mewujudkan pendidikan di Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

"Mari wujudkan pendidikan Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman," kata Gubernur Khofifah.

Ia menjelaskan, mencetak generasi penerus bangsa tidak hanya cukup dari aspek akademik tetapi juga dibutuhkan sentuhan pada aspek non akademik maupun pembetukan moral dan karakter.

Karenanya, dibutuhkan semangat juang yang sama untuk mewujudkan hal tersebut.

"Di pundak para pendidik masa depan anak-anak, masa depan Jawa Timur, bahkan masa depan Indonesia diletakkan," terangnya.

Khofifah juga menegaskan kembali pentingnya mengutamakan pendekatan ramah anak.

Setiap persoalan dan permasalahan harus dihadapi dengan bijak, tanpa kekerasan dan pemaksaan. 

Budaya penyelesaian masalah harus dibangun melalui dialog, pemahaman, dan pendekatan yang mendidik.

Karena menurutnya, pendidikan bukan ruang hukuman, melainkan ruang untuk bertumbuh.  

Baca juga: Penjelasan Sekolah Soal Wisuda Siswa SMK Purwokerto Rp 600 Ribu, Inisiatif Siswa Sendiri Bukan Guru

"Jangan sampai permasalahan antara guru dan murid berujung di APH, aparat penegak hukum. Mari kita rawat pendidikan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang," imbuhnya.

Sebagai salah satu unsur penting dalam lingkungan sekolah, Gubernur Khofifah menekankan kepala sekolah bukan hanya seorang manajer administratif.

Tetapi lebih dari itu, kepala sekolah memegang amanah dan mengambil peran sebagai pemimpin pendidikan, penentu arah budaya, dan penggerak perubahan karakter anak bangsa. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved