Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Momen Wapres Gibran ‘Endorse’ Program Dedi Mulyadi Agar Gubernur Sumut Bobby Atasi Narkoba

Bobby Nasution yang juga merupakan ipar dari Gibran Rakabuming itu menjelaskan jika wilayah yang ia pimpin jadi provinsi pengguna narkoba terbanyak

Editor: Torik Aqua
YouTube Gibran Rakabuming
SARAN - Tangkapan layar video Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Gibran Rakabuming Raka bahas 'Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia'. Wapres Gibran berikan saran untuk Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution untuk mengatasi narkoba di wilayahnya. 

Selain itu, suami Selvi Ananda itu juga meminta anak-anak yang nakal dan pengguna narkoba di kirim ke pesantren PUI.

"Tadi Pak Gubernur, masalah narkoba PUI bisa digandeng. Ada program Gubernur Jabar yang yang mengirim anak anak bandel ke barak." 

"Ini juga bisa bisa dikirim ke pondok pesantren PUI/ barak (anak nakal dan pengguna narkoba)," jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan Muktamar ke-15 PUI dihadiri sejumlah pejabat dan perwakilan PUI seluruh Indonesia. 

Klaim Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Dedi Mulyadi sangat yakin program pengiriman siswa nakal ke barak militer akan efektif membentuk kedisiplinan dan memperbaiki perilaku pelajar bermasalah di daerahnya.

Ia menegaskan, program itu bukan sekadar hukuman, melainkan sebagai bentuk pembinaan yang terstruktur dan terpantau.

Hal itu disampaikan Dedi setelah bertemu dengan Menteri HAM Natalius Pigai di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

"Saya sangat yakin 100 persen ini berhasil. Dan kami kan lebih baik punya keyakinan dan melaksanakan daripada melakukan pembiaran," ucapnya.

Dedi menegaskan, dirinya tak akan menjalankan program ini jika tak punya keyakinan berdasarkan pengalaman pribadi.

"Ya yakin, kan tidak mungkin saya lakukan kalau saya tidak meyakini. Saya selama ini melakukan riset, keliling, memahami, kemudian menangani," tuturnya.

Dedi pun menceritakan pengalamannya menangani anak-anak dengan perilaku khusus, termasuk saat menitipkan seorang anak yang kerap mencuri ke sebuah pesantren di Cireok.

"Itu anak SD kelas 5, sudah punya perilaku luar biasa. Jadi tidak mudah. Untuk menyelesaikan problem ini kita harus menangani secara bersama," ucap Dedi.

Terkait pengawasan, ia memastikan bahwa para siswa di barak militer tidak dibiarkan begitu saja, melainkan diawasi oleh tenaga profesional dari berbagai latar belakang, termasuk pegawai Dinas Pendidikan yang akan memantau dari hari ke hari.

"Yang piket di situ ada dokter, ada psikolog, ada guru ngaji. Kalau ada indikasi kekerasan, kami pasti melakukan langkah-langkah penanganan. Dan sampai hari ini tidak ada," ungkap Dedi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved