Berita Viral
Nera Siswi Jalan Kaki & Naik Rakit ke Sekolah Kaget Dapat Uang dari Gubernur: Terlalu Banyak Pak
Nera mengaku memilih jalan kaki dan menaiki rakit karena memang sudah terbiasa.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah siswi yang pulang pergi sekolah berjalan kaki naik turun bukit hingga menaiki rakit bambu menyeberangi Sungai Citarum, viral di media sosial.
Siswi yang bernama Nera Nur Puspita (16) itu pun membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melongo kaget.
Saat menemui sang siswi yang kesehariannya berangkat sekolah tak biasa, Dedi Mulyadi langsung terkejut.

Hal ini diungkap dalam unggahan media sosial Kang Dedi Mulyadi (KDM) pada Jumat (16/5/2025).
Nera baru-baru ini diundang ke rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Pakuan Kota Bandung.
Dedi Mulyadi sengaja mengundang Nera karena kagum terhadap semangat remaja tersebut, dalam bersekolah.
"Ini yang anak sekolah itu? SMA kan?" tanya KDM terkejut sambil melongo bertanya-tanya.
"Yang naik perahu itu? Kok kecil banget," sambung KDM masih bertanya-tanya.
Orang-orang yang mendampingi siswi bernama Rena itu pun tertawa.
Mereka membenarkan bahwa Rena merupakan siswi yang viral naik rakit bambu demi berangkat sekolah.
Namun memang dalam video viral tersebut, Rena tidak mengenakan seragam SMA, tapi mengenakan seragam Pramuka.
Sehingga banyak yang tak mengira bahwa dia merupakan siswi SMA karena tubuhnya yang mungil.
Baca juga: Emosi Tempat Persembunyian Dibocorkan ke Rentenir, Ayah Tiri Injak Anak Gadisnya sampai Tewas
Kemudian Nera diajak mengobrol oleh Dedi Mulyadi.
Nera rupanya sudah duduk di bangku kelas 1 SMAN 1 Saguling dan sudah berusia 16 tahun.
Ia mengaku bercita-cita ingin menjadi perawat.
Dia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara dan punya dua adik yang baru mau masuk SMP dan masih balita.
Nera tinggal bersama ibu kandung dan ayah sambung di Kampung Cipeundeuy, Desa Jati.
Sementara ayah kandungnya sudah berpisah dengan ibu kandungnya dan menikah lagi.
Dia mengaku bahwa jarak yang harus dia lalui untuk ke sekolah memang tidak dekat.
"Jauh pak, kalau misalnya mau naik motor harus muter-muter," tutur Nera.
Nera mengaku memilih jalan kaki dan menaiki rakit karena memang sudah terbiasa.
Waktu tempuh dari rumahnya ke sekolah, kata Nera, bisa mencapai 1 jam atau 1,5 jam.
"Pokoknya berangkat ke sekolah jam 05.30. Itu sampai ke sekolah kadang jam 07.00, kadang jam 06.30," kata Nera.

KDM kembali terkejut ketika mendengar cerita dari ibu Nera soal tubuh putrinya yang mungil.
Karena Nera waktu masih balita bertubuh normal.
Namun, kejadian tak terduga terjadi ketika Nera kecil kedapatan makan obat nyamuk.
"Hah? Makan obat nyamuk, gimana maksudnya?" tanya Dedi yang terkejut.
"Lagi masa pertumbuhan masih bayi, di bawah kasur ada obat nyamuk dimakan katanya, sampai mulut berbusa, berobat sih berobat, cuma ke bidan gitu," ungkap ibunya Nera.
Merespons soal naik rakit, KDM langsung menelepon bawahannya untuk mengecek sungai perlintasan rakit yang dilalui Nera ini.
Jika memungkinkan, kata Dedi, bisa jadi akan dibangun jembatan rakit untuk perlintasan warga.
"Jadi sekarang udah ketemu Pak Dedi, jadi hari ini langsung akan ditengok lokasinya, bisa dibangun jembatan atau tidak."
Apabila di lokasi bisa dibangun jembatan, Dedi mengatakan akan langsung membangunnya agar memudahkan Nera dan warga setempat untuk menyeberang.
"Nanti Pak Gubernur mau dilihat, hari ini juga nyuruh Kepala PU untuk dilihat, bisa enggak dibikin jembatan gantung," kata Dedi.
"Kalau nanti bisa dibangun jembatan gantung, dibangunin jembatan gantung," imbuh dia.
Tak hanya itu, Dedi juga berjanji akan memberi Nera pelampung untuk naik rakit agar terjamin keselamatannya.
"Nanti disiapin pelampungnya. Kamu anak hebat, bersemangat untuk bersekolah," kata KDM ke Nera.
Baca juga: Petantang-petenteng Palak Pedagang Es Teh sampai Rp700.000, Anggota Ormas Kecut saat Ditangkap
Di akhir pertemuannya, Dedi memberikan uang segepok yang semuanya nominal seratus ribu, untuk Nera.
Uang ini sebagai bentuk apresiasi Dedi terhadap semangat Nera untuk bersekolah.
Dedi berharap, adanya hadiah tersebut membuat Nera semakin semangat sekolah dan belajar.
"Nih, Pak Dedi mau ngasih hadiah. Kamu tambah sekolahnya. Beli alat-alat sekolah," kata Dedi sembari memberikan uang segepok.
Nera yang terkejut mengaku uang yang diberikan Dedi terlalu banyak.
"Makasih, Pak. Terlalu banyak, Pak," ujar Nera saat melihat uang dari Dedi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi |
![]() |
---|
Kronologi Mbah Endang Didenda Rp115 Juta Atas Hak Siar Pertandingan Bola, 2 Pria Datang Foto Kafenya |
![]() |
---|
Pertemuan Dwi Hartono dan Ken Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bahas Bantu Palsu Rekening |
![]() |
---|
Imbas Minta Rp200 Ribu Dikasih Kakak Cuma 10.000, Adik Bakar Rumah, Sering Dimanja Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.