Biasa Lewat Jalan Berbatu, Siswa SDN 1 Ngepung Nganjuk Bahagia Akses ke Sekolahnya akan Dibangun
Biasa berangkat sekolah lewat jalan berbatu, siswa SDN 1 Ngepung Nganjuk bahagia TMMD ke-124 akan bangun akses ke sekolahnya.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Siswa dan guru SDN 1 Ngepung Nganjuk menyambut baik program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124.
Mereka pun bahagia lantaran pada program tersebut, akses jalan menuju sekolah akan dibangun.
Dengan begitu, mereka tak perlu lagi menghadapi rintangan saat pergi ke sekolah.
Seorang siswa, Beta Fatma Jauhar (10) mengatakan, perjalanan dari rumah ke Dusun Sumbermiri, Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, atau tempat SDN 1 Ngepung berada, ditempuh dengan jerih payah.
Sebab akses jalan tersebut rusak parah. Masih tanah, berbatu, dan banyak lubang.
Belum lagi jika hujan, praktis berubah menjadi berlumpur.
"Rumah saya ada di kecamatan seberang. Tepatnya, di Dusun Suru, Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu. Jalan rusak itu satu-satunya akses ke sekolah," katanya kepada Tribun Jatim Network, Rabu (7/5/2025).
Selain medan yang menantang, jarak rumah Beta dengan sekolah cukup jauh.
Rutinnya, Beta ke sekolah berjalan kaki bersama teman.
Baca juga: Rutilahu TMMD di Jember, Rumah Berlantai Tanah dan dinding Bambu Direhab Jadi Hunian Sehat
"Jarak dari rumah ke sekolah 2 kilometer. Untuk tiba di sekolah, butuh waktu satu jam perjalanan," ujar siswa kelas 4 ini.
Sahabat Beta, Kharisma Fitri Salsabilah, menjelaskan, yang paling rumit bila jalan sudah menjelma penuh lumpur akibat diguyur hujan.
Jalan tersebut pasti licin ketika dilintasi.
Ia dan Beta harus ekstra hati-hati dalam berpijak.
Sekali salah langkah, keduanya bisa terpeleset.
"Saya kalau berangkat sekolah selalu bersama Beta. Kita tetanggaan, sama-sama warga Dusun Suru yang bersekolah di SDN 1 Ngepung. Jika jalannya berlumpur, seragam dan sepatu kami simpan di tas. Kami berjalan tanpa alas kaki meminimalisir terpeleset. Setibanya di sekolah baru dipakai agar tidak kotor," beber bocah 11 tahun ini.
Guru SDN 1 Ngepung, Minto Nugroho menyatakan, meski jalan terjal, tidak menyurutkan semangat belajar anak didiknya.
Berdasarkan data, siswa SDN 1 Ngepung berjumlah 54 orang.
Sekitar 30 siswa di antaranya merupakan warga Dusun Suru, Dusun Bendorayot, Dusun Kalimati, Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk.
Siswa dari tiga dusun itulah yang merasakan asam garam mengarungi jalur berliku ke sekolah.
"Saya salut sekaligus terenyuh melihat perjuangan siswa. Semangat belajar mereka saya acungi jempol," urainya.
Minto pernah menjajal jalan penghubung Dusun Suru dan Dusun Sumbermiri ini tatkala pagebluk Covid-19.
Aturan pembelajaran tatap muka tak diperbolehkan, membuat guru memutuskan mengajar dengan skema jemput bola ke rumah-rumah siswa.
Belajar dengan sistem daring tidak bisa dihelat di kawasan tersebut, karena susah sinyal.
"Jalan tersebut sangat ekstrem. Tidak bisa dilalui motor kalau hujan karena berlumpur. Jika kemarau, warga memilih menyisir saluran air bukan jalan utama. Jalur air konturnya sedikit baik," terangnya.
Pria asal Jombang ini mengapresiasi program TMMD menyasar akses jalan yang dilewati siswa.
Ia pun sangat mendukung pembangunan jalan tersebut.
"Kami gembira dengan adanya program pembangunan jalan. Akan mempermudah siswa ke sekolah. Efeknya transportasi mudah. Lebih jauh, berdampak positif pada perekonomian juga. Walau lokasinya di hutan, daerah sini penghasil jagung yang luar biasa," ujarnya. (Dinas PUPR Nganjuk/Danendra Kusuma)
SDN 1 Ngepung
Nganjuk
TNI Manunggal Membangun Desa
TMMD ke-124
Desa Sumbermiri
Kecamatan Lengkong
TribunJatim.com
berita Nganjuk terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Persijap Jepara vs Arema FC, Dalberto Absen Temani Istri Melahirkan, Waktunya Striker Lokal Tampil |
![]() |
---|
Debut Thom Haye di Super League usai Gabung Persib Bandung, Langsung Jadi Starter? |
![]() |
---|
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Tersangka Peragakan 25 Adegan Saat Rekonstruksi Penganiayaan di Blitar, Tak Ada Bukti Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.